Bagikan:
STARBANJAR- Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Banjarmasin berencana menjalin komunikasi lebih lanjut dengan pemerintah kota setempat untuk membicarakan kondisi dunia usaha di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.
Ketua Kadin Banjarmasin, M Akbar Utomo, mengakui kebijakan pembatasan, khususnya PPKM, memang sedikit banyak membuat sektor usaha terpukul. Berangkat dari hal tersebut, ia berkomitmen untuk mencari jalan keluar bersama pengurus Kadin lainnya.
Salah satu poin yang ingin dibahas adalah soal insentif pajak, serta bantuan keuangan lain bagi kalangan pengusaha di tingkat daerah.
"Masalah soal ke situ (insentif) memang belum. Tapi kami Kadin, akan mengarah ke situ. Kita akan komunikasi dengan pemerintah kota, membijaksanainya seperti apa untuk kawan-kawan pengusaha yang terkena dampak PPKM Level 4," kata Akbar saat ditemui di Banjarmasin.
Akbar bilang, dari banyak cabang bisnis, pariwisata memang menjadi sektor usaha yang paling terdampak di Banjarmasin.
"Karena tempat-tempat hiburan itu ditutup. Jadi kaya mal sama tempat hiburan lainnya itu. Kalau sektor kuliner masih bisa berjalan meski pun ada penurunan dibanding sebelumnya dan dibatasi jam buka," katanya.
Kendati demikian, ia sendiri mengaku bisa paham keputusan sulit pemerintah menerapkan PPKM, walaupun memukul sektor ekonomi.
“Kita mementingkan kesehatan karena lonjakan (kasus positif) Covid-19 di Kota Banjarmasin meningkat, mau tidak mau kita harus mengikuti apa yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” ujar Akbar.
Dia juga bersyukur penerapan PPKM level 4 hanya diberlakukan sepekan, atau berakhir pada 2 Agustus mendatang. Namun, Akbar tetap berharap pemerintah mencari jalan tengah bagi pelaku usaha di kota Banjarmasin, sebab tidak sedikit yang terpukul oleh penerapan PPKM level 4.