starbanjar.com
Banjir
Banjir

Banjir Besar di Kalsel, KMHDI : Akibat Kerusakan Ekologis

Redaksi Starbanjar
19.1.2021

STARBANJAR - Banjir yang melanda 10 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan itu merupakan banjir besar yang terjadi sejak 50 tahun lalu. Tercatat banjir menggenangi puluhan ribu rumah, dan ratusan ribu orang terdampak.

Kadek Aditya Prayoga ketua Pengurus Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia  ( PC KMHDI) Kota Banjarbaru berpendapat banjir terjadi tidak hanya karena satu faktor, tapi ada  banyak  faktor yang membuat banjir saat ini sangat parah.

Kadek menuturkan berdasarkan kajian mereka, banjir memang sering terjadi tiap tahunnya di beberapa daerah di Kalsel,  tapi untuk tahun ini adalah tahun yang paling berat dan besar dampaknya.

"Dampak yang didapatkan ini bisa berkaitan dengan pembukaan lahan secara besar-besaran di wilayah Kalsel,  luas lahan perkebunan Sawit di Kalimantan Selatan mencapai 64.632 hektar," ujar Kadek dalam rilis tertulis yang diterima, Senin (18/1/2021).

Dia menyebut untuk jumlah perusahaan Sawit sebanyak 19 perusahaan yang akan menggarap perkebunan Sawit di lahan rawa Kalsel dengan luasan lahan mencapai 201.813 hektar.

“Melihat situasi sekarang ini memprihatinkan, kita masih berperang dengan covid-19 dan kini ditambah dengan adanya bencana banjir yang melanda di beberapa daerah di Kalsel," kata Kadek.
 
Sementara itu, I Gede Andre Gunawan Ketua PC KMHDI Banjarmasin menyebut pemerintah jangan hanya fokus pada eksplorasi dari hasil alam Kalimantan, akan tetapi harus memperdulikan dampak yang akan ditimbulkan.

"Tidak hanya pembukaan lahan, Kalsel juga memiliki lahan pertambangan. Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) mencatat terdapat 4.290 Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau sekitar 49,2 persen dari seluruh Indonesia," ucap Gunawan.

Kuartal tahun lalu, sambungnya rata-rata kenaikan ekspor batu bara ke China ini mencapai sekitar 13,3% per tahun. Melihat tren kenaikan tersebut akan berpotensi terjadinya eksploitasi secara besar-besaran terhadap batu bara yang ada di Kalsel.

“Memang saat ini mengeluh dan saling menyalahkan tidak akan menyelesaikan masalah, tapi kita juga perlu menengok sejenak kenapa bencana banjir ini terjadi sampai separah ini,  saatnya pemerintah juga bisa cepat tanggap sekarang," tegas Gunawan.

Baginya peristiwa banjir yang terjadi harus bisa menjadi pukulan keras untuk pemerintah sehingga harus bekerja keras kedepannya untuk sebisa mungkin agar bencana seperti ini tidak terjadi lagi dengan melakukan pencegahan sedini mungkin.

"Penyebab bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Kalsel saat ini tidak hanya karena curah hujan yang tinggi. Namun, ada beberapa faktor lain yang memang menjadi salah satu penyebab dari banjir ini yaitu rusaknya ekologi di tanah Borneo," tutup Gunawan.