starbanjar.com
IMG_20220921_215633.jpg
(Istimewa)

Baznas Kalsel Gelar Rakorda 2022, Upaya Sejahterakan Warga Lewat Zakat

Redaksi Starbanjar
21.9.2022

STARBANJAR - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kalimantan Selatan menggelar rapat koordinasi daerah Baznas se-Provinsi Kalimantan Selatan dalam acara bertajuk Harmonisasi Pengelolaan Zakat di Hotel Dafam, Kota Banjarbaru, Rabu (21/9/2022) siang.

Sejumlah pejabat Baznas dan pimpinan daerah dihadirkan yakni Saidah Sakwan (Pimpinan Baznas RI), Noor Achmad (Ketua Baznas RI), Agus Siswanto (Direktur Penguatan Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI), Rulli Kurniawan (Direktur Layanan dan Inovasi Baznas RI), Muhammad Tambrin (Kakanwil Kemenag Kalsel) dan Suhajar Diantoro (Sekjend Kemendagri).

"Dana baznas itu mempertahankan NKRI, bukan memisahkan. Untuk kesejahteraan warga Indonesia," ucap Pimpinan Baznas RI, Saidah Sakwan.

Karena, menurut Saidah bahwa dana Baznas dapat membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik lewat penyaluran zakat. Maka, dia menginginkan adanya investor sosial agar terjalinnya kinerja yang baik untuk mendorong program-program baznas tersebut.

"Kalimantan Selatan memang tingkat kemiskinan terendah, namun saya dengar tingkat stunting tinggi. Maka diperlukannya kolaborasi semua pihak agar mengurangi angka itu, termasuk lewat program Baznas," ucapnya.

Tanda tangan antara Baznas Kalsel dan Pemprov Kalsel di Hotel Dafam Banjarbaru.

Kata Saidah, manajemen pengelolaan zakat ini secara regulasi konstitusional, dan terlebih juga secara syariat. Jika dikelola dengan baik, dia menyebut dampaknya akan menjadi investasi sosial yang lebih baik lagi. "Demi masa depan Kalimantan Selatan. Jadi insyaAllah, kami dari Baznas RI untuk baznas provinsi dan kabupaten/kota. Kita jihad," ujarnya.

Dalam aspek kemiskinan, kata Saidah, pihaknya memandang bahwa kemiskinan itu mendekati kekufuran. Maka itu, menurutnya semua lembaga baznas turut menyamakan visi-misi dalam mensejahterakan umat.

"Misalnya dari 4,9 persen tingkat kemiskinan di Kalsel, apalagi di wilayah Tabalong termasuk paling rendah. Bagaimana kita mengelolanya saja lagi," katanya.

Kepala Baznas Provinsi Kalimantan Selatan, Irhamsyah Safari menyampaikan bahwa rakorda baznas se-Kalimantan Selatan ini bertujuan untuk agenda evaluasi, serta tercapainya program selama 2021 lalu. Kata dia, baznas memiliki wewenang dalam mendistribusikan, serta mengelola zakat, infaq dan sedekah sebagai langkah untuk mensejahterakan warga Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan.

"Dalam mendistribusi, mengelola dan melaporkan zakat di Kalimantan Selatan, kini mengalami pertumbuhan yang baik dari tahun ke tahunnya," kata Irhamsyah.

Pada tahun 2022 ini, Irhamsyah mengaku lembaga Baznas Kalimantan Selatan menerima Baznas Award Terbaik sebagai pengguna sistem informasi baznas. Dan sebelumnya, dia menyebut pihaknya juga menerima penganugerahaan Baznas Award Terbaik sebagai laporan keuangan baznas terbaik.

"Ini tentu bentuk perhatian umat dan fasilitasi pemerintah daerah, bahwa Kalimantan Selatan sejak 2016/2021 diaudit oleh kantor akuntan publik. Dan selalu mendapat keterangan baik tanpa pengecualian dalam mengelola uang," jelasnya.

Sekjend Kemendagri, Suhajar Diantoro menyampaikan tentang keberadaan fungsi baznas di daerah, sangat mempengaruhi dari tingkat kesejahteraannya.

"Adanya baznas itu membuat kemiskinan tidak ada. Harapannya itu," ungkap Suhajar.

Suhajar mengusulkan agar dana APBD turut memberikan sumbangsih terhadap kemajuan dari program baznas. "APBD harus menjamin kesejahteraan masyarakat. Dan pemda seharusnya bisa mengakomodasi untuk penyaluran itu ke Baznas," katanya.

Kemudian, Suhajar menyebut perlunya networking atau jaringan kerja yang semakin menguatkan program baznas untuk daerahnya. Sehingga, menurutnya peran dan fungsi baznas dapat menyentuh ke masyarakat bawah agar penyaluran zakat yang tepat sasaran.

"Penguatan jaringan itu penting agar berkembangannya penyaluran Baznas ini. Terlebih peran baznas di Kalsel dalam pembangunan daerahnya itu," tegasnya.

Sehajar menyarankan agar pihak baznas dapat mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Dia menilai bahwa baznas harus terlibat dalam pembangunan daerah lewat agenda musrenbang tersebut.

"Semestinya baznas dapat mengikuti agenda Musrenbang itu. Karena lembaga zakat yang berperan penting dalam pembangunan daerah, maka harus menjadi mitra dalam kegiatan itu," tandasnya.