starbanjar.com
Lulu bersama sang ibunda
Lulu bersama sang ibunda

Berbagi Pengalaman Berhasil Sembuh dari Covid-19

Redaksi Starbanjar
06.8.2020

STARBANJAR – Pasien pertama Virus Corona atau Covid-19 diumumkan pertama kali pada awal Maret silam, hingga Rabu (5/8/2020) kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai lebih dari 100 pasien.
Salah satunya adalah Lulu, mahasiswi berusia 19 tahun yang positif Covid-19 yang terkonfirmasi positif pertengahan Mei lalu.
Lulu mengaku positif Covid-19 menjadi salah satu pengalaman yang teramat berharga.
Dia menceritakan awal tertular Covid-19 dari sang ibunda yang terlebih dahulu melakukan Rapid tes, hasilnya pun reaktif. Otomatis ibunya harus melakukan karantina sembari menunggu hasil tes swab.
Hasil tersebut praktis menjadikan mereka sekeluarga menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Mereka langsung memeriksakan diri mereka secara mandiri ke RS Ciputra untuk di rapid tes.
"Hasilnya reaktif. Jadi setelah Hari Raya Idul Fitri saya langsung di Karantina" ucap Lulu.
Awalnya dia dikarantina di Mess Kantor Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala. Disana Lulu dikarantina hampir 1 bulan dan telah menjalani tes swab sebanyak 2 kali, tes swab pertama hasilnya negatif. Akan tetapi, hasil swab ibunya positif membuat kepulangan Lulu ditangguhkan.
Hasil tes Swab kedua, dia terkonfirmasi positif, Lulu menduga ditularkan teman sekamarnya saat berada di mess kantor kecamatan Alalak.
Bukan tanpa alasan, dalam satu kamar Lulu bersama 7 orang lainnya, sehingga risiko tingkat penularan sangat tinggi.
Pengalaman berbeda dia rasakan saat dipindahkan di karantina Banjarbaru, tepatnya di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalsel.
Disana dalam satu kamar dihuni dua orang pasien, pola makan mereka sangat dijaga, sekaligus harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Lulu juga membantah isu bahwa pasien yang menjalani karantina diberikan insentif.
“Tidak ada intensif berupa uang yang dicairkan, kami hanya diberikan fasilitas yang telah tersedia, makan 3 kali sehari dan makanan ringan lainnya,” akui Lulu.
Dia menuturkan saban pagi dan sore semua pasien diajak untuk senam, selain itu mereka juga diberikan suplemen untuk menguatkan imun tubuh.
“Alhamdulillah, hasil swab negatif pada 18 Juli Kemaren dan diijinkan untuk pulang kerumah,”kata Lulu mengakhiri.