starbanjar.com
Ruang saji
Ruang saji

Berkunjung ke Ruang Saji, Creative Space Unik di Kota Banjarbaru

Ari Arung Purnama
27.9.2020

STARBANJAR- Pandemi Covid-19 tak menyurutkan bisnis kafe & resto di Kota Banjarbaru berkembang. Teranyar, ada Rumah Makan Tudung Saji yang menyediakan juga creative space baru di Kota Idaman.

Berlokasi di Jalan Pangeran Suriansyah, creative space yang dinamai Ruang Saji ini bertujuan untuk menjadi wadah bagi para anak muda, khususnya di Banjarbaru untuk merilis produk lokal mereka ataupun yang bergerak dibidang seni.

“Potensi anak-anak muda disini sangat tinggi dan banyak dari mereka yang belum terpublikasi. Makanya kami ingin memberi mereka ruang untuk berkreasi” jelas Ari, Manajer Operasional Tudung Saji Mama Lita.

Meski baru 10 hari rilis, terhitung Sabtu, 19/9/2020), Ari mengakui pengunjung mereka meningkat pesat. Selama 10 hari itu pula mereka juga mengadakan bazaar yang bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk lokal buatan anak Banjarbaru maupun kegiatan-kegiatan seni mereka.

“Ada dari clothing, terus pameran arsitek, kelas fotografi, kelas memasak, maupun aquascape. Kita melaksanakannya dari 11 September kemaren” jelas Ari.

Kelas memasak yang diadakan 11-12 September lalu di ruang saji sendiri diisi oleh mantan peserta master chef asal Kalimantan selatan, yakni Chef Agus Sasirangan serta Mama Lita.

Selain itu, pameran arsitek yang diadakan selama 10 hari dari 11-20 September diadakan oleh Banua Young Architech Forum (BYAF). Kemudian ada banyak entrepreneur yang mengisi acara ini, diantaranya Aan Anshari, owner dari Ganbai & Sunday Fest, selain itu juga ada Tiara Pratiwi, owner dari the blessed day sekaligus home décor enthusiast.

Terkait pemesanan tempat, Ari menjawab bahwa mereka masih fleksibel untuk ruang saji creative space ini dikarenakan masih baru dirilis. Namun, dia memberi perbandingan dengan pemesanan tempat di tudung saji mama lita yang biasanya pemesanannya dilakukan h-5. Pemesanan tempat ruang saji creative space ini sendiri tidak menelan biaya alias gratis.

“Kita menggratiskan bagi anak-anak muda yang tujuannya memang sejalan dengan dibuatnya ruang saji. Asal Gerakan mereka itu murni tanpa ada embel-embel lain yang masuk didalamnya” pungkasnya.