Bagikan:
STARBANJAR- Melalui Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar, seorang pemuda asal Kota Seribu Sungai sukses memberdayakan ratusan warga Banjarmasin yang memiliki latar belakang perekonomian pas-pasan.
Pemuda itu bernama Muhammad Aripin. Lelaki 32 tahun itu merupakan "motor" sekaligus penggagas yayasan yang kini bermarkas di Jalan Pramuka Kompleks Antasari Bintang Banjarmasin.
"Sejak 2015. Awalnya kami dengan beberapa teman mengumpulkan dana pendirian yayasan ini lewat ngamen di siring. Sampai sekarang terkumpul untuk mengambil rumah sederhana untuk mini office dan mini gallery," kata Aripin kepada awak media.
Di rumah ini, Aripin mengembangkan usaha kerajinan dengan konsep sociopreneurship. Yakni memadukan kewirausahaan dan gerakan sosial.
Artinya barang yang dijual seperti anyaman bakul purun, gantungan kunci, hingga barang olahan kain sasirangan, seperti kaos dan kemeja ditujukan untuk memberdayakan ekonomi para perajin.
Dengan mengusung konsep tersebut, maka jangan heran para perajin di Rumah Kreatif dan Pintar berasal dari kelompok masyarakat marjinal.
Mayoritas adalah difabel, eks pengguna napza, serta narapidana kasus-kasus hukum. Berdiri hampir tujuh tahun, sudah ribuan orang yang pernah terlibat belajar di tempat ini.
Pendirian Rumah Kreatif dan Pintar berasal dari pesan sang ibunda pada 2014 lalu. Sebelum meninggal, ibunda Aripin sempat berpesan agar ia membuat wadah pembinaan masyarakat, khususnya kelompok masyarakat kevil.
"Dari situ saya ingin mewujudkan Rumah Kreatif dan Pintar. Mulanya cuma komunitas kecil-kecilan di rumah saja. Buka bengkel las dan merekrut anak-anak jalanan yang ada di sekitar lingkungan saya," ceritanya.
Aripin bahkan mendapat apresiasi dari berbagai pihak atas kerja-kerja yang ia lakukan. Salah satunya dari Astra. Aripin berhasil menjadi penerima SATU Indonesia Awards 2016 bidang kewirausahaan.