starbanjar.com
Bulan, guru les tari yang memproduksi Face Shield
Bulan, guru les tari yang memproduksi Face Shield

Cerita Bulan, Guru Tari yang Banting Setir Jadi Pengusaha Face Shield

Nurul Khasanah
23.6.2020

STARBANJAR - Pandemi virus Corona atau Covid-19 berdampak terhadap perekonomian rumah tangga di berbagai daerah, termasuk Banjarmasin. Virus yang belum ada vaksinnya ini menggerus penghasilan masyarakat lantaran kantor, pabrik, atau ladang usahanya terpaksa tak beroperasi atau pun mengurangi produksi karena Corona.

Akan tetapi peluang usaha rupanya dimanfaatkan Bulan, perempuan berusia 45 tahun yang berprofesi sebagai guru les tari ini putar haluan menjadi pengusaha yang memproduksi face shield atau pelindung wajah yang akhir-akhir ini permintaannya meningkat tajam.

Bulan mengatakan dirinya harus banting setir menjadi pengrajin face shield dikarenakan sekolah yang diliburkan membuat dirinya kehilangan job melatih tari akhir–akhir ini.

“Kalau tidak menjalankan usaha seperti ini, saya dan anak – anak mau makan apa? Jadi tidak mau banting setir jadi pengusaha face shield ini,” kata dia, saat ditemui awak Starbanjar, Senin (21/6/2020).

Bulan memanfaatkan peluang memproduksi Face Shiled yang mulai digandrungi masyarakat setelah masker karena mudah dipakai dan ekonomis.
Adanya potensi inilah yang membuat Bulan akhirnya memulai bisnis, modal awal Rp.50.000 untuk membeli bahan baku, Bulan mencoba memulai bisnis ini.

“Modal awal cuman Rp.50.000, dan produksi awal hanya 14 buah face shield,” tambahnya.

Bulan mengatakan awal mula promosi produknya hanya melalui Whatssapp, namun karena harga jual yang sangat murah membuat produknya laris manis di pasaran.

“Yang paling murah ada Rp.7.000, dan untuk yang premium Rp.25.000,” ujar Bulan.

Dengan harga ramah di kantong, pesanan Face Shield melonjak tajam, hingga kini omzet penjualannya pun mencapai jutaan rupiah.

Bulan menyebut lonjakan pesanan membuat dia dan anak-anaknya merasa kewalahan. Kendala yang dirasakannya seperti kekurangan bahan baku dan ketersediaan alat dari pemasok.

“Biasanya kendala yang kami rasakan seperti pesanan yang tak berimbang dengan pegawai yang ada karena kami tidak mempunyai pegawai khusus” tandasnya.