starbanjar.com
Taylor Swift: The Eras Tour Tidak Akan Dirilis di Layanan Streaming Sampai Pemogokan Aktor Hollywood Selesai
Konser Taylor Swift.

Cuan Melimpah di Balik Konser Taylor Swift di Singapura

Redaksi Starbanjar
08.3.2024

STARBANJAR — Singapura benar-benar diuntungkan dengan kehadiran diva internasional Taylor Swift ke negara mereka. Tak hanya menyajikan hiburan papan atas, penyanyi asal Amerika Serikat itu mampu menggerakkan perekonomian Singapura cukup signifikan.

Diketahui pelantun Shake It Off itu menggelar konser di Negeri Singa selama enam hari 2, 3, 4, 7, 8, dan 9 Maret 2024 di Singapore National Stadium. Singapura menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang disambangi konser Taylow Swift bertajuk “The Eras Tour” tersebut. 

Kesuksesan Singapura melobi Swift untuk hanya menggelar pertunjukan di negaranya membuat mereka panen cuan. Singapura setidaknya mampu meraup US$370 juta atau Rp5,8 triliun dari turis asing yang singgah ke sana demi menonton idolanya. 

Diperkirakan sekitar 70% penonton konser Taylor Swift di Singapura adalah wisatawan mancanegara, termasuk Indonesia. Besaran perputaran uang itu diungkap sejumlah ekonom dari Maybank. Konser “The Eras Tour” di Singapura sendiri berhasil menjual habis sekitar 300 ribu tiket selama enam hari penampilan. 

Sementara itu, konser Swift juga berdampak positif untuk industri penerbangan. Manajer Umum Trip.com Edmund Ong mengatakan tur Taylor Swift membuat layanan jalur udara menuju Singapura melejit sebesar 186% dengan pemesanan akomodasi melesat hampir lima kali lipat.

Saking besarnya dampak konser tersebut, ekonom HSBC ASEAN, Yun Liu, bahkan memperkirakan pertunjukan akbar Swift bakal menyumbang 10% PDB dari sektor layanan darmawisata di Singapura.

Perjanjian Khusus

Lalu bagaimana Singapura mampu melobi Taylor Swift agar hanya menggelar konser di negaranya saat melawat ke ASEAN? Usut punya usut, pemerintah Singapura mengaku meneken perjanjian khusus untuk memuluskan langkah tersebut. 

Dalam konferensi pers di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia di Melbourne, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong mengakui memberi dana subsidi kepada Taylor Swift dan tim demi menjadikan Singapura sebagai satu-satunya yang dikunjungi Taylor Swift di Asia Tenggara.

“Agensi (kami) menegosiasikan perjanjian dengan dia (Taylor Swift) untuk datang ke Singapura dan tampil dan menjadikan Singapura satu-satunya tempat singgah turnya di Asia Tenggara,” kata Lee, dikutip dari Reuters, Jumat, 8 Maret 2024. 

Lee sendiri cukup terkejut perjanjian itu membuat Singapura mengalami lonjakan turis dan perekonomian yang begitu besar. Namun demikian, kebijakan Singapura untuk “melarang” Taylor Swift menggelar konser di negara lain di Asia Tenggara bukannya tanpa masalah.

Thailand terang-terangan mangkel dengan adanya eksklusivitas konser Taylor Swift tersebut. PM Thailand Srettha Thavisin mengklaim dirinya diberitahu bahwa pemerintah Singapura menawarkan US$2 juta (Rp31 miliar) hingga US$3 juta (Rp46 miliar) per pertunjukan sebagai imbalan atas eksklusivitas tersebut. “Pemerintah Singapura cerdik,” ujar Srettha, dikutip dari Sky News.

Indonesia sendiri cukup kecewa lantaran sang idola tak mampir ke Nusantara. Merespons hal tersebut, pemerintah berambisi menggelar konser eksklusif musisi internasional yang tak kalah dengan The Eras Tour di Singapura. 

Hal itu disampaikan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada penutupan Business Matching 2024 di Bali, Kamis, 7 Maret 2024. “Kita harus berani bersaing, kalau Singapura bisa untung, masa kita tidak bisa?” ujarnya, dikutip dari Antara.

Pihaknya telah menggelar rapat untuk menindaklanjuti hal tersebut. Dalam enam bulan ke depan, Luhut menyebut akan ada pelaku usaha bidang hiburan yang mendapatkan izin untuk menggelar konser eksklusif musisi internasional di Indonesia. “Enam bulan, dia (promotor) sudah dapat izin,” ujarnya tanpa menyebut artis maupun promotor tersebut. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Chrisna Chanis Cara pada 08 Mar 2024