Bagikan:
JAKARTA - PT KAI (Persero) mengatakan bahwa Pemerintah RI telah memberikan subsidi dalam bentuk Public Service Obligation (PSO) untuk sejumlah kereta api jarak jauh dan sedang. Dengan adanya kebijakan itu, harga tiket kereta api menjadi lebih terjangkau.
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko menyebut, kehadiran kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bagi perkembangan transportasi massal seperti kereta api sangat diperlukan.
"Untuk Kereta Api sebagai angkutan jasa moda transportasi mendapatkan subsidi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Harga tiket angkutan penumpang yang disebut Public Service Obligation (PSO) agar harga tiket tetap terjangkau," kata Ixfan di Jakarta belum lama ini.
Ixfan menjelaskan, kereta api merupakan angkutan massal yang efisien dalam mendukung gerak pembangunan, dikarenakan dalam satu kali perjalanan bisa mengangkut puluhan ton barang dan melayani ribuan penumpang dengan cepat bebas macet dan aman.
Lanjut Ixfan, pemakaian BBM Subsidi di kereta api sudah diatur dalam Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi RI Nomor 43/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2024 Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 94/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2023 Tentang Penetapan Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Jenis Minyak Solar (Gas Oil) Untuk Sarana Transportasi Darat Berupa Kereta Api Umum Penumpang Dan Barang Tahun 2024.
Kuota bahan bakar minyak solar (Gas Oil) untuk sarana transportasi darat berupa Kereta Api Umum Penumpang dan Barang pada wilayah Daop 1 Jakarta Tahun 2024 mendapatkan kuota BBM sebanyak 50.405 KL.
Sedangkan untuk kereta PSO, Ixfan menjelaskan bahwa ada 4 Kereta Api Penumpang yang mendapatkan PSO atau subsidi tiket dari pemerintah untuk perjalanan dari Daop 1 Jakarta.
Seiring dengan kebijakan pembelian tiket kereta api subsidi (PSO), KAI mengingatkan ketentuan pelanggan yang hanya diperbolehkan membeli 1 tiket per identitas dalam satu perjalanan.
“Ketentuan ini berlaku khusus untuk kereta api bersubsidi (PSO) yang mendapat subsidi dari pemerintah untuk membantu mobilitas masyarakat dengan harga tiket yang lebih terjangkau. KA PSO memiliki keunggulan dalam hal harga tiket yang lebih murah, hal ini berkat subsidi dari pemerintah,” ungkap Ungkap Ixfan.
Ixfan mengatakan, pembatasan tersebut bertujuan untuk memastikan agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau.
Di mana aturan pembelian tiket PSO sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 63 tahun 2019, pelanggan kereta api PSO hanya diperbolehkan membeli satu tiket untuk satu perjalanan dengan menggunakan identitas yang sama.
Berbeda dengan kereta api PSO pada kereta api komersial, pelanggan dapat membeli lebih dari satu tiket dalam satu perjalanan yang sama. Sistem di aplikasi Access by KAI memungkinkan pembelian tiket lebih dari satu untuk perjalanan yang sama meskipun dengan identitas yang sama.
Berikut KA yang mendapatkan Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM)
1. Seluruh Lokomotif baik KA yang PSO Maupun Komersil
2. KA Pertikemas
3. KA Angkutan Semen
4. KA Parcel
Sedangkan untuk KA yang tidak dapat subsidi BBM
1. Kereta Barang Komoditas BBM
2. Kereta Barang Komoditas Batu Bara
3. Kereta Barang Komoditas Bubur Kertas (PULP)
4. Kereta Barang Komoditas Hasil Perkebunan
5. Kereta Barang Komoditas Pupuk
6. Balai Yasa
7. Seluruh Kereta Api yang Non Penumpang dan Barang seperti; Kereta Inspeksi, Kereta Penolong, Kereta Derek, Kereta Ukur, Kereta Balas dan Kereta Pemeliharaan Jalan Rel.
Daftar kereta api yang termasuk dalam kategori kereta api subsidi PSO
1. KA 246A Bengawan relasi pasar senen - purwosari (ekonomi dirjen seat 106TD), harga Rp. 74.000
2. KA 252/256 Serayu relasi pasar senen - purwokerto (ekonomi dirjen seat 106TD), harga Rp67.000
3. KA 236B Airlangga relasi pasar senen - surabaya pasar turi (ekonomi dirjen seat 106 TD), harga Rp104.000
4. KA 268A Cikuray relasi pasar senen - garut (ekonomi 80 TD), harga Rp45.000.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 23 Nov 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 05 Des 2024