Bagikan:
JAKARTA - Setelah pandemi, sektor pariwisata tampaknya jadi semakin bangkit. Bahkan, hal tersebut membuat sejumlah kota di berbagai bagian dunia mengalami peningkatan kunjungan wisatawan yang berlebihan, atau yang dikenal sebagai overtourism. Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami dampak tersebut.
Bukan hanya mengalami pemulihan, sektor pariwisata juga terlihat mengalami pertumbuhan yang cepat. Menurut World Travel & Tourism Council, sektor pariwisata diprediksi akan mencapai pendapatan sebesar US$9,5 triliun pada tahun 2023, mengalami peningkatan sebanyak 95% dibandingkan dengan periode sebelum pandemi.
Meskipun lonjakan ini memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi bisnis dan perekonomian lokal, dampak negatif juga mulai terlihat. Hal itu seperti meningkatnya kebisingan, polusi, kemacetan lalu lintas, dan tekanan terhadap sumber daya publik.
Tidak mengherankan, jika banyak tujuan wisata di seluruh dunia mulai mengimplementasikan pembatasan kunjungan wisatawan untuk mengatasi masalah overtourism.
Berikut ini beberapa kunjungan kota wisata di dunia yang paling mengalami overtourism sepanjang Januari hingga November 2023. Yuk, simak artikel berikut!
Amsterdam meluncurkan serangkaian kampanye dan inisiatif untuk mengurangi jumlah kunjungan wisatawan, termasuk kampanye yang menyoroti konsekuensi dari perilaku buruk wisatawan di kota tersebut, khususnya ditujukan kepada turis pria asal Inggris.
Pada tahun 2024, Amsterdam bahkan akan menerapkan pajak turis tertinggi di Eropa. Harga-harga akomodasi di Amsterdam juga telah mengalami peningkatan selama beberapa bulan terakhir.
Namun, upaya-upaya ini tampaknya belum mampu menghilangkan masalah overtourism di Amsterdam. Perkiraan menyebutkan bahwa Amsterdam tetap akan menjadi destinasi utama bagi para wisatawan pada tahun 2025.
Meskipun gelombang panas yang intens terjadi, minat para pelancong untuk mengunjungi ibu kota Yunani tetap tinggi. Bahkan, pada bulan September lalu, situs arkeologi Acropolis mengalami kepadatan yang signifikan.
Sehingga, pihak berwenang telah mengimplementasikan pembatasan kunjungan harian hingga 20 ribu orang melalui sistem pemesanan di situs. Agar dapat menghindari kemacetan terparah di Athena, disarankan untuk mengunjungi kota tersebut di luar musim wisata puncak, seperti pada bulan April dan Mei atau September dan Oktober.
Bali telah menjadi daya tarik bagi turis internasional selama bertahun-tahun, namun saat ini, pulau ini juga mengalami overtourism. Gubernur Bali, I Wayan Koster, telah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan turis menyertakan daftar aturan perilaku yang dilarang dan diizinkan dalam paspor mereka.
Aturan tersebut meliputi larangan mengumpat, menyentuh pohon suci, dan memanjat bangunan. Tidak hanya itu, turis asing yang mengunjungi Bali juga diwajibkan membayar pajak sebesar Rp150 ribu mulai tanggal 14 Februari 2024.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno, menyoroti pentingnya beralih ke model pariwisata yang lebih berkelanjutan, serta menarik pengunjung untuk tinggal lebih lama dan berbelanja untuk mendukung ekonomi lokal yang lebih besar.
Jika Anda ingin mengunjungi Bali dalam suasana yang lebih tenang, disarankan untuk datang selama musim hujan, khususnya pada bulan Oktober-April.
Pada bulan Oktober lalu, terminal pelabuhan utara di Barcelona ditutup untuk lalu lintas kapal pesiar. Penutupan tersebut merupakan hasil kesepakatan dengan pemerintah setempat yang bertujuan untuk mengarahkan kapal pesiar ke wilayah yang lebih jauh dari Barcelona.
Kebijakan ini diambil sebagai langkah untuk mengatasi jumlah kunjungan kapal pesiar yang mencapai 340 per tahun di Barcelona. Sebagai saran, disarankan untuk tidak mengunjungi Barcelona pada bulan Juli-Agustus. Pada periode tersebut, Barcelona mengalami puncak tingkat keramaian.
Pada bulan Mei 2023, Greater Miami Convention & Visitors Bureau, organisasi pemasaran destinasi wisata, merilis statistik kunjungan wisatawan untuk tahun 2022.
Miami mencatat jumlah pengunjung tertinggi sepanjang sejarah dengan angka 26,5 juta orang, menunjukkan peningkatan sebesar 8% dibandingkan dengan tahun 2021.
Dalam respons terhadap statistik tersebut, pemerintah negara bagian Florida mendorong pejabat Miami untuk mengimplementasikan langkah-langkah pembatasan terhadap wisatawan, termasuk pembatasan konsumsi alkohol dan pengendalian tingkat kebisingan.
Paris telah menjadi daya tarik bagi banyak wisatawan dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar karena popularitas serial Emily in Paris. Tempat-tempat tujuan utama seperti Menara Eiffel sering kali penuh dengan turis, terutama pada musim semi dan musim panas.
Pada bulan Juni 2022, museum Louvre mengumumkan rencananya untuk membatasi jumlah pengunjung harian menjadi 30 ribu orang. Menteri Pariwisata Prancis, Olivia Gregoire, telah berkomitmen untuk masalah overtourism di seluruh negara tersebut.
Pada Oktober 2022, pemerintah Thailand menghapuskan pembatasan Covid-19. Namun, tak lama kemudian, para pengunjung kembali ramai-ramai datang ke Phuket. Survei mencatat Phuket sebagai destinasi paling padat di dunia pada tahun 2023, dengan jumlah turis mencapai 118 orang untuk setiap penduduk lokal.
Meskipun sering mendapat pujian, Phuket juga menerima komentar negatif, dengan beberapa netizen menyatakan tempat tersebut terlalu ramai dan tercemar akibat overtourism. Pengunjung dapat menikmati Phuket yang lebih tenang pada periode Mei-Oktober.
Venesia juga menghadapi masalah overtourism yang menjadi berita utama pada tahun 2023, bahkan disertai dengan tingkah laku buruk dari para wisatawan.
Pada tahun 2024, para turis diwajibkan membayar pajak harian sebesar 5 euro atau sekitar Rp85 ribu untuk mereka yang berusia 15 tahun ke atas. Aturan ini akan diberlakukan mulai April 2024.
Pajak ini berlaku bagi wisatawan yang tidak menginap dan berlaku antara pukul 8.30 pagi hingga 16.00 sore waktu Venesia.
Nah, itu dia beberapa negara yang mengalami overtourism terparah sepanjang 2023. Jika Anda ingin mengunjungi negara-negara tersebut dengan tenang, Anda bisa datang di bulan tertentu. Selamat berlibur!
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 06 Jan 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 10 Jan 2024