starbanjar.com
Screenshot_2024-07-27-19-44-41-11_99c04817c0de5652397fc8b56c3b3817.jpg
Perwakilan Kesultanan Banjar, Pemerintah Provinsi Kalsel, dan DPW Tutus Asli Banjar (Tabas) Se-Kalimantan menghadiri festival Kuntau Se-Kalimantan di Gedung Sultan Suriansyah (Foto: Ahmad Husaini)

Diakui Dunia, Tradisi Budaya Kuntau Wajib Dilestarikan

Redaksi Starbanjar
27.7.2024

STARBANJAR- Dewan Pengurus Wilayah Tutus Banjar Asli Provinsi Kalimantan Selatan (DPW Tabas Kalsel) menggelar Festival Kuntau Banjar Se-Kalimantan, untuk memperebutkan Trophy dan Medali Acil Odah di Gedung Sultan Suriansyah, Sabtu 27 Juli 2024.

Pangeran Rahmat Samudera mewakili Sultan Banjar untuk menghadiri festival Kuntau Se-Kalimantan dan pelantikan Tabas DPW Tabas Se-kalimantan.

Pangeran Rahmat berharap Festival Kuntau Se-Kalimantan bisa untuk memperkenalkan Kuntau budaya khas Kalimantan.

“Semoga acara ini menjadi ikhtiar kita untuk menjaga warisan Budaya khas Kalimantan kita terkhususnya budaya Banjar,” ucap Pangeran Rahmat.

Masyarakat Banjar, katanya kaya akan warisan budaya salah satunya Kuntau, oleh karena itu sudah seyogyanya untuk dilestarikan dan diperkenalkan khusus bagi generasi muda.

Pangeran Rahmat menegaskan Kesultanan Banjar mendukung penuh festival Kuntau Se-Kalimantan yang diselenggarakan Tabas Kalsel.

Sementara itu Ketua DPW Tabas Kalsel M. Khairan Noor Effendy menuturkan Kuntau mendapatkan panggung di kancah global, salah satunya dengan diundang di Festival dari Korea Selatan untuk menampilkan seni beladiri asli Kalsel yaitu Kuntau.

Effendy mengaku undangan ini baru pertama kali didapatkan, ini menandakan seni beladiri Kuntau  telah diakui di kancah internasional.

“Artinya seni beladiri ini telah diakui oleh dunia, acara di bulan November, di sana kami akan memperlihatkan seni Kuntau tradisional yaitu jurus Wajib Tabas dengan mempersatukan dari 4 aliran Kuntau,” kata Effendy.

Bagi yang ikutan berlatih seni Kuntau ini, pihaknya telah mendirikan perguruan di beberapa tempat di DPD Tabas.

“Di perguruan tersebut kami merekrut dari yang kecil sampai yang tua yang baru belajar,” jelas Effendy.

Tabas Kalsel berharap semoga seni beladiri Kalsel ini dapat diperhatikan oleh pemerintah terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam membantu melestarikan, salah satunya dengan menjadi ekstrakulikuler di sekolah.