Bagikan:
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DIY Srie Nurkyatsiwi menyatakan optimistis Mitme.id dapat menjadi salah satu solusi komunikasi dalam membangun kepercayaan atas produk, layanan, maupun perusahaan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanah Air.
“Menurut kami, Mitme.id akan mempermudah akses UMKM ke media media di Indonesia. Dan Mitme.Id harus terus mendampingi UMKM untuk mereka terus tumbuh dan menjadi champion untuk menjadi wirausahawan handal yang dikenal,” kata dia seusai acara Workshop Peran Publikasi dan Komunikasi di Jogja akhir pekan lalu.
Kepala Dinas Koperasi yang biasa di sapa Siwi ini menyebutkan komunikasi ini merupakan salah satu faktor yang memiliki peranan penting dalam pengembangan UMKM dalam bidang publikasi maupun promosi selain pemasaran, SDM, produk, kelembagaan, manajemen keuangan
“Masyarakat harus tahu, kita punya produk. Kalau khalayak tidak tahu, itu tidak ada gunanya. Dengan adanya Mitme.id, mereka dengan mudah menjangkau komunikasi pemasaran ke provinsi lainnya di Indonesia,” lanjut Siwi.
Mitme.id adalah sebuah aplikasi yang akan menghubungkan pelaku usaha UMKM dengan media yang tersebar di Indonesia, blooger, influencer, serta industry kreatif lainnya. Aplikasi ini akan menjadi solusi atas berbagai keterbatasan UMKM akses dan biaya dalam menginformasikan program, produk dan lainnya ke semua pelosok di Indonesia.
Platform mitme.id, yang merupakan aplikasi milik PT Kreasi Pena Indonesia, hingga kini telah membangun jejaring media di lebih 22 provinsi yang terbesar di Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Sedikitnya sekitar 70 media telah menyatakan komitmennya dan bergabung dengan Mitme.id guna mendukung pelaku usaha UMKM tersebut.
Dalam proses sosialisasi strategi komunikasi UMKM, Penakita yang telah meluncurkan Mitme.id, menggandeng Baim Wong, Pemilik Tiger Wong Entertainment dalam membantu dan mendorong usaha kecil naik kelas untuk terus mengembangan strategi komunikasi perusahaan.
Menurut Baim Wong UMKM harus menyiapkan strategi marketing produk agar semakin dikenal agar konsumen tertarik untuk membeli produk ketika produk itu dipromosikan seseorang yang juga sudah terkenal atau menggunakan mereka sebagai brand ambassador.
“Sehebat-hebatnya brand jika tidak ada marketing sama aja. Jadi kenapa ada saya, kenapa ada Mitme.id, Saya mewakili KOL, Mitme mewakili media. Nah pentingnya ada kami di sini ya untuk marketing-nya UMKM. Tapi balik lagi, kami tidak bisa ngasal mempromosikan, karena produk UMKM harus memiliki nilai unik dan menarik,” katanya di Kantor Dinas Koperasi dan UKM DIY akhir pekan lalu.
Hal itu dikatakannya dalam pelatihan dan mentorship kepada 100 UMKM Yogyakarta dari berbagai sektor di Jogja pekan lalu. Selain Baim, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) DIY, Srie Nurkyatsiwi dan CEO PT Kreasi Pena Indonesia, Adhitya Noviardi.
Baim mengaku sudah mendalami dunia UMKM sejak 6 tahun yang lalu. Menurutnya, Bakpia Wong Yogyakarta merupakan salah satu produk rintisan yang mendukung UMKM dan berhasil ia kembangkan. Menyusul setelahnya Roti Romi yang hingga saat ini cukup banyak peminatnya.
“UMKM itu sebenernya bisa dibesarkan asal memiliki kualitas produk bagus, nilai jualnya bagus,” katanya.
UMKM, lanjut Baim, harus memiliki keunikan produk sehingga menjadi pembeda dari produk-produk yang dibuat kebanyakan orang. Baim menyampaikan setiap pelaku usaha sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu terhadap produknya. Hal ini dilakukan agar produk yang akan dijual bukan produk asal-asalan.
“Saya akan bantu UMKM. Tapi saya juga akan mengkurasi produk yang paling unik. Jadi bukan hanya membantu tapi tidak tau apa poin bisnis yang sebenarnya. Produknya harus hebat,” kata Baim.