STARBANJAR- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menegaskan bahwa mantan direksi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) Joko Mogoginta dan Budhi Istanto melakukan pelanggaran dengan mencatat 6 perusahaan afiliasi menjadi pihak ketiga. Hal itu diungkapkan saksi fakta Grace, Direktorat Penialian Sektor Riil OJK dalam persidangan gugatan investor AISA yang tergabung dalam Forum Investor Ritel AISA (Forsa) terhadap mantan Direktur Utama AISA Joko Mogoginta dan Budhi Istanto Direktur AISA.
“Waktu pemeriksaan laporan keuangan tahun 2017 menemukan terkait usaha yang dicatatkan sebagai pihak ketiga yang seharusnya adalah pihak berelasi. Pada saat itu pak Joko kami undang untuk menjelaskan dan ternyata pak Joko ultimate shareholder di ke enam perusahaan tersebut,” kata Grace kepada majelis hakim saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (13/1/2021)
Lebih lanjut, Grace menyatakan bahwa OJK pernah meminta konfirmasi dari Direksi AISA terkait pencatatan transaksi terhadap 6 perusahaan terafiliasi tersebut. Dalam surat konfirmasi yang ditandatangani oleh Joko Mogoginta kepada OJK disampaikan bahwa memang benar bahwa perusahaan tersebut adalah perusahaan afiliasi namun pencatatannya sudah benar sebagai pihak ketiga. “Direksi menyampaikan bahwa perusahaan itu terafiliasi namun pak Joko bilang untuk pencatatan sudah tepat dicatatkan sebagai pihak ketiga,” ujar Grace di persidangan.
Selain OJK, tiga orang divisi keuangan AISA juga dihadirkan menjadi saksi, yakni Sjambiri Lioe, mantan Koordinator Finance AISA, Wibowo Accounting Manager AISA, dan Lo Junida Corporate Accounting AISA.
Sjambiri mengatakan bahwa perintah untuk menaikkan angka piutang enam perusahaan berasal dari Joko. “Pak Joko yang perintah untuk menaikkan nilai piutang,” ujar Sjambiri. Setelah mendapat order dari Joko, Sjambiri memerintahkan kepada para bawahannya untuk merealisasikannya.
Rekayasa laporan keuangan atau markup didalam tubuh manajemen AISA dibawah pimpinan Joko Mogoginta rupaya sudah terjadi sejak lama. Lo Junida mengatakan, bahwa jika ada angka yang tidak cocok, maka ia diperintahkan untuk mengubahnya. “Sejak tahun 2012, kalau ada yang tidak cocok minta diubah.” katanya. Terhadap keterangan itu, ketika dimintai tanggapan oleh Hakim pada akhir pemeriksaan saksi, Joko Mogoginta dan Budhi Istanto sama sekali tidak membantah.
Seperti diketahui, dampak dari aksi mempercantik laporan keuangan tersebut terlihat bahwa fundamental keuangan AISA pun kala itu bertolak belakang dan tidak sebagus kelihatannya seperti tersaji di laporang keuangan. Hal ini membuat investor pasar modal membeli saham AISA.
Dalam persidangan sebelumnya, Direktur Pemeriksaan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Edi Broto Suwarno mengatakan indikasi pelanggaran dalam laporan keuangan yang disajikan AISA itu ditemukan setelah OJK melakukan analisa. “Kami melakukan penelusuran, cari data, dan undang para pihak untuk menjelaskan. Kami juga mengecek ke Kemenkumhan dan ternyata hasilnya ada kesamaan kepemilikan, perusahan-perusahaan itu dimiliki oleh pak Joko dan pak Budhi,” katanya.
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal Tahun 1995, lanjut Edi, dinyatakan bahwa setiap pihak yang sengaja menghilangkan, memalsukan atau menyembunyikan informasi sehinggga berpotensi merugikan perusahaan itu sama saja melakukan pelanggaran pidana.
Joko Mogoginta dalam persidangan mengatakan bahwa ia tidak merugikan investor pasar modal seperti yang didakwakan. Menurutnya, ia selama ini kooperatif ketika dipanggil dan diperiksa oleh OJK. “Saya kooperatif, kenapa tidak diberikan sanksi, tapi langsung dipidanakan,” katanya.
[{"id":1507,"title":"Pertamina Putus Kerja Sama dengan Puluhan Pangkalan LPG 'Nakal' di Kalsel-teng","excerpt":"<p>PT Pertamina telah memutus kerja sama terhadap puluhan pangkalan LPG di wilayah Kalimantan Selatan selama kurun waktu 2020-2021. Pemutusan hubungan usaha (PHU) ini imbas dari permainan pengelola yang menjual gas melampaui harga eceran tertinggi (HET).</p>","image_1":"1614758617751.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<p><strong>STARBANJAR</strong>- PT Pertamina telah memutus kerja sama terhadap puluhan pangkalan LPG di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah selama kurun waktu 2020-2021. Pemutusan hubungan usaha (PHU) ini imbas dari permainan pengelola yang menjual gas melampaui harga eceran tertinggi (HET).</p>\r\n<p>Manajer Sales Pertamina Area Kalsel-teng, Drestanto, membeberkan ada 32 pangkalan yang telah diputus kerja sama pada tahun 2020. Sementara, pada tahun 2021 ini, ada tiga pangkalan yang sudah ditindak dalam bentuk PHU.</p>\r\n<p>\"Tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi pangkalan yang diindikasikan nakal. Akan kita lakukan pembinaan, skorsing, sampai pemutusan hubungan usaha,\" kata Drestanto saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Rabu (3/3/2021).</p>\r\n<p>Ia lantas meminta kerja sama masyarakat agar ikut melapor pangkalan yang \"nakal\" sehingga memicu kelangkaan LPG 3 kilogran bersubdisi untuk warga miskin. Keterlibatan publik amat dibutuhkan mengingat kerja-kerja pengawasan dari pihak otoritas terkait juga terbatas.</p>\r\n<p>Pada lain sisi, Drestanto juga memastikan masalah kelangkaan dan mahal LPG yang merundung Kalsel belakangan waktu terakhir dipicu hambatan akses distribusi pascabanjir.</p>\r\n<p>Jalan Gubernur Syarkawi yang memang didesain sebagai jalur utama distribusi LPG rusak parah gegara banjir. Sampai saat ini distribusi gas hanya mengandalkan jalur laut menggunakan kapal tongkang dan LCT</p>\r\n<p>\"Jalan Gubernur Syarkawi diperbaiki dengan posisi darurat, tetapi jika turun hujan akan terkendala lagi,” jelasnya.</p>\r\n<p>Adapun Drestanto mengklaim bahwa sebenarnya stok LPG 3 kilogram di Pertamina sudah mencukupi. Misalnya dalam setiap bulan, Pertamina menyuplai sebanyak 2,5 juta tabung untuk warga Kalsel-teng.</p>","status":"P","publish_datetime":"2021-03-03T16:03:29.000Z","video_1":null,"created_at":"2021-03-03 08:03:37","updated_at":"2021-03-03 11:19:46","highlight":1,"slug":"pertamina-putus-kerja-sama-dengan-puluhan-pangkalan-lpg-nakal-di-kalsel-teng","view_count":6,"image_source":"Gas LPG. Source: Istimewa","image_caption":"sasasa","user_id":10,"special_report":null,"author_name":"Tim Starbanjar","image_1_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/article/image_1/1507/1614758617751.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/article/image_1/1507/thumb_1614758617751.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/article/image_1/1507/medium_1614758617751.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/article/image_1/1507/large_1614758617751.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://starbanjar.com/read/pertamina-putus-kerja-sama-dengan-puluhan-pangkalan-lpg-nakal-di-kalsel-teng","category":[{"id":3,"title":"Ekonomi, Finansial, & Fintech","description":"Dunia ekonomi, keuangan dan teknologi keuangan","image":null,"created_at":"2020-02-07 05:40:56","updated_at":"2020-02-07 05:40:56","slug":"ekonomi-finansial-and-fintech","url":"https://starbanjar.com/kanal/ekonomi-finansial-and-fintech","image_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/category/image/3/null","image_thumb_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/category/image/3/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/category/image/3/medium_null","image_box_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/category/image/3/box_null","pivot":{"category_id":3,"article_id":1507}}]},{"id":1503,"title":"Dialihkan ke BUMA, Kontrak Kerja Sama PT Adaro dan PAMA Berakhir Juli 2021","excerpt":"<p>Kontrak kerja sama yang terjalin antara PT Adaro Indonesia dengan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) akan berakhir pada akkhir bulan Juli 20201 mendatang.</p>","image_1":"1614671971037.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<p><strong>STARBANJAR</strong>- Kontrak kerja sama yang terjalin antara PT Adaro Indonesia dengan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) akan berakhir pada akkhir bulan Juli 20201 mendatang.</p>\r\n<p>Sejurus dengan hal tersebut, nasib tenaga kerja pertambangan yang berada di bawah naungan PT PAMA pun menjadi pertanyaan.</p>\r\n<p>Kendati demikian, CRM Department Head PT Adaro Indonesia, Djoko Soesilo mengatakan bahwa operasional tambang bekas PT PAMA akan digeber ke perusahaan sebelah: PT BUMA.</p>\r\n<p>\"Eks karyawan PAMA akan diberikan prioritas dalam proses rekrutmen di BUMA,\" tutur Djoko.</p>\r\n<p>Adapun nantinya, pihak Adaro juga akan mengawal proses take over kepemilikan dari PAMA ke BUMA. Selain itu, pihaknya juga akan menyosialisasikan perubahan ini ke pemerintah daerah setempat dalam beberapa waktu mendatang.</p>\r\n<p>“Kami sendiri akan mengawal proses take over dari PAMA ke BUMA. Proses ini tidak akan mengganggu operasional perusahaan dan kondisi sosial masyarakat,” bebernya.</p>\r\n<p>PT Pamapersada Nusantara (PAMA) merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh PT United Tractors Tbk, distributor utama alat berat Komatsu di Indonesia. PT Astra Internasional Tbk, pemegang saham utama PT United Tractors Tbk, merupakan salah satu perusahaan terbesar dan paling dihormati di Indonesia.</p>\r\n<p>Awal mulanya, PAMA dimulai sejak 1974 dalam bentuk divisi di PT United Tractors, yang bergerak dalam proyek konstruksi, pertambangan dan proyek minyak, penyiapan lahan dan penebangan. Pada tahun 1993 divisi ini berubah menjadi sebuah perusahaan mandiri bernama PT Pamapersada Nusantara.</p>\r\n<p> </p>","status":"P","publish_datetime":"2021-03-02T15:59:20.000Z","video_1":null,"created_at":"2021-03-02 07:59:31","updated_at":"2021-03-03 13:55:28","highlight":1,"slug":"dialihkan-ke-buma-kontrak-kerja-sama-pt-adaro-dan-pama-berakhir-juli-2021","view_count":10,"image_source":"Alat berat PAMA. Source: Official FP Pamapersada Nusantara","image_caption":"sssss","user_id":10,"special_report":null,"author_name":"Tim Starbanjar","image_1_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/article/image_1/1503/1614671971037.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/article/image_1/1503/thumb_1614671971037.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/article/image_1/1503/medium_1614671971037.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/article/image_1/1503/large_1614671971037.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://starbanjar.com/read/dialihkan-ke-buma-kontrak-kerja-sama-pt-adaro-dan-pama-berakhir-juli-2021","category":[{"id":3,"title":"Ekonomi, Finansial, & Fintech","description":"Dunia ekonomi, keuangan dan teknologi keuangan","image":null,"created_at":"2020-02-07 05:40:56","updated_at":"2020-02-07 05:40:56","slug":"ekonomi-finansial-and-fintech","url":"https://starbanjar.com/kanal/ekonomi-finansial-and-fintech","image_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/category/image/3/null","image_thumb_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/category/image/3/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/category/image/3/medium_null","image_box_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/category/image/3/box_null","pivot":{"category_id":3,"article_id":1503}}]},{"id":1505,"title":"Kenaikan Harga Sembako Picu Inflasi di Kalsel","excerpt":"<p>Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalsel bulan Februari 2021. Kepala BPS Kalsel Mod Edy Mahmud menjelaskan pada bulan Februari, Kalsel mengalami inflasi sebesar 0,53 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,15.</p>","image_1":"1614746745165.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<p><strong>STARBANJAR</strong> - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalsel bulan Februari 2021. Kepala BPS Kalsel Mod Edy Mahmud menjelaskan pada bulan Februari, Kalsel mengalami inflasi sebesar 0,53 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,15.</p>\r\n<p>Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun atau bulan Februari 2021 terhadap Februari 2020 mengalami inflasi sebesar 1,65 persen.</p>\r\n<p>\"Seluruh kota IHK di Kalimantan Selatan mengalami inflasi, dengan tertinggi dialami Kota Banjarmasin dengan inflasi sebesar 0,59 persen, kemudiaan Kota Tanjung sebesar 0,33 persen dan Kotabaru sebesar 0,09 persen,\" ujar Edy dalam keterangannya, Selasa (2/3/2021).</p>\r\n<p>Dia mengatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Kelompok yang mengalami kenaikan yaitu kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok kesehatan dengan kenaikan masing-masing 1.31 persen dan 1.05 persen.</p>\r\n<p><img src=\"/uploads/image/image/1614746719883.jpeg\" alt=\"\" /></p>\r\n<p style=\"text-align: center;\"><em><strong>(Source : BPS Kalsel)</strong></em></p>\r\n<p>Dari seluruh kelompok pengeluaran hanya satu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan, yaitu rekreasi,olahraga dan budaya sebesar dengan penurunan sebesar 0,45 persen. Sementara itu kelompok pengeluaran di sektor pendidikan dan informasi komunikasi tidak mengalami perubahan.</p>\r\n<p>\"Sementara kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan bervariasi, sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kalsel, antara lain bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, bubur, mobil, serta nasi dan lauk,\" imbuh Edy.</p>\r\n<p>Dia menambahkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi, antara lain cabai merah, ikan peda, angkutan udara, telur ayam ras dan ikan nila.</p>\r\n<p>Di regional Kalimantan, Kota Banjarmasin mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,59 persen, sedangkan deflasi tertinggi dialami Kota Sintang dan Tanjung Selor masing-masing sebesar 0,13 persen.</p>\r\n<p>Secara nasional pada Februari 2021, terjadi inflasi sebesar 0,10 persen. Tingkat inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan Januari 2021 yang sebesar 0,26 persen.</p>","status":"P","publish_datetime":"2021-03-02T11:44:41.000Z","video_1":null,"created_at":"2021-03-03 04:45:45","updated_at":"2021-03-03 09:26:36","highlight":1,"slug":"kenaikan-harga-sembako-picu-inflasi-di-kalsel","view_count":5,"image_source":"Source: Istimewa","image_caption":"sembako","user_id":10,"special_report":null,"author_name":"Tim Starbanjar","image_1_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/article/image_1/1505/1614746745165.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/article/image_1/1505/thumb_1614746745165.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/article/image_1/1505/medium_1614746745165.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/article/image_1/1505/large_1614746745165.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://starbanjar.com/read/kenaikan-harga-sembako-picu-inflasi-di-kalsel","category":[{"id":3,"title":"Ekonomi, Finansial, & Fintech","description":"Dunia ekonomi, keuangan dan teknologi keuangan","image":null,"created_at":"2020-02-07 05:40:56","updated_at":"2020-02-07 05:40:56","slug":"ekonomi-finansial-and-fintech","url":"https://starbanjar.com/kanal/ekonomi-finansial-and-fintech","image_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/category/image/3/null","image_thumb_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/category/image/3/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/category/image/3/medium_null","image_box_url":"https://assets.starbanjar.com/uploads/category/image/3/box_null","pivot":{"category_id":3,"article_id":1505}}]}]