starbanjar.com
 Taman baca
Taman baca

Dukung Kesusastraan, Taman Bakuang Dewi Kama Tala Gelar Lomba Baca Puisi

Redaksi Starbanjar
13.9.2020

STARBANJAR- Manajemen Taman Bakuang Dewi Kama sebagai salah satu objek wisata di Kabupaten Tanah Laut menggelar ajang lomba baca puisi dengan mengundang sejumlah penyair, pada Sabtu (12/9/2020).

Sebanyak 14 peserta dari berbagai Kecamatan mengikuti kegiatan lomba baca puisi itu. Diantaranya Panyipatan, Bati-bati, Jorong dan Tangkisung.

“Ya, ada empat kecamatan yang turut meramaikan kegiatan mas. Taman Bakuang mengadakan lomba ini dalam rangka merayakan ulang tahun manager kami, Pak Anton. Dan ini, upaya kami juga ingin menyemarakan dunia kesusastraan di Tanah Laut yang masih terbilang minim dan asing dimata masyarakat,” kata Jony Setiawan alias Jony Fink selaku ketua pelaksana kepada starbanjar, pada Sabtu (12/9/2020).

Sebagai pengurus Taman Bakuang, Jony pun berkata akan terus mengupayakan kegiatan sastra akan terus digelorakan setiap momentnya.

“Walau bukan program, ini upaya kami untuk terus mengingat bahwa kegiatan sastra tak dilupakan. Kami akan coba terus dan mengampanyekannya,” ucapnya.

Sejak dibuka pendaftaran 4 September, kata Jony, banyak pelajar yang antusias mendaftarkan diri hingga ditutup pada 9 September kemarin.

Lomba yang tak dipungut biaya ini, ia mengatakan bersyukur bahwa masih ada yang senang dengan dunia sastra di Tanah Laut.

“Sebenarnya ini acara lomba dibuka umum, bukan hanya pelajar. Namun, ketentuannya dibatasi usiaya 30 tahunan dan ternyata banyak yang mendaftar dari kalangan remaja, bahkan yang menang juara dua tadi usianya sekitar 12/13 tahunan mas,” ucap kepala marketing Taman Bakuang itu.

Jony berharap, dunia kesusastraan di Tanah Laut terus berkembang secara massif dan didorong oleh pemerintah hingga beragam komunitas.

"Semoga adanya kegiatan ini menciptakan bibit kesusastraan di Tanah Laut. Serta adanya komunitas baru yang tumbuh dan kalo bisa ada pembinanya juga,” pungkasnya.

Sebagai undangan dan tamu khusus, sastrawan Abdul Karim mewakili komunitas Literasi Senja di Tanah Laut. Ia memberikan testimoni untuk menyemangati para bibit penyair yang masih tersimpan segar di bumi Kijang Mas tersebut.

“Saya hadir hanya memberikan testimoni agar mereka semangat meniti dunia kesusastraan di Tanah Laut. Melihat kegiatan ini, artinya masih banyak yang memiliki bakat serta daya saing sebagai penyair muda ke depannya, inilah tunas muda kami sebagai Kijang Mas yang cekatan,” ucap Karim, juga selaku ketua DPC FIDN Tala itu.

Soal sepinya kegiatan sastra di Tala, Karim mengakui bahwa perlu adanya dorongan serius dari kalangan komunitas maupun pemerintah. Namun, ia tetap bangga adanya bermunculan penyair muda dari berbagai desa yang cukup terpencil.

“Bahkan yang baca puisi tadi, ada yang pernah mewakili ke Nasional. Artinya, ini kabar menggembirakan buat kita bahwa ada penyair muda yang tersimpan di sini. Dan perlu adanya dorongan serius,” katanya.

Sementara, diakui Karim, bahwa banyak penyair Tala berkiprah di kota lain, ada di Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura hingga menetap di Kabupaten lainnya.

“Meskipun penyair banyak berkiprah dikota lain. Kita tetap bangga dan fokus memelihara bibit kepenyairan di sini, sebagai generasi setelah kita nanti.”

Karim berharap, peserta yang telah mengikuti lomba baca puisi terus mengasah dan mengikuti kegiatan yang ada di Kalimantan Selatan.

“Semoga ini menjadi perhatian serius oleh kalangan seniman, pemerintah maupun komunitas sastra. Taman Bakuang telah berperan, maka kita terus mendorong ini sebagai langkah awalnya bermunculan bibit kepenyairan di bumi Kijang Mas ini,” tandasnya.