starbanjar.com
Miocic
Miocic

Empat Alasan Miocic Mampu Pertahankan Gelar Sabuk Kelas Berat UFC

Redaksi Starbanjar
28.3.2021

STARBANJAR - Duel utama UFC 260 yang berjuluk The Biggest Baddest Rematch akan mempertemukan juara bertahan kelas berat Stipe Miocic melawan Francis Ngannou di UFC APEX, Las Vegas, New York, Amerika Serikat, Minggu (28/3/2021) pagi WITA.

Sesuai dengan namanya, gelar kali ini yang kedua bagi Miocic vs Nngannou. Pertarungan sebelumnya Miocic unggul atas The Predator - julukan Ngannou dengan keputusan angka mutlak pada Januari 2018 silam.

Pertarungan jilid kedua kali ini, Ngannou dalam kondisi kepercayaan diri tinggi. The Predator menang KO ronde pertama dalam empat pertandingan beruntun. Blaydes, Velasquez, Doa Santos, dan Rozenstruik menjadi korban keganasan Ngannou.

Total waktu yang dibutuhkan Ngannou untuk mengalahkan empat petarung jempolan hanya dua menit 42 detik.

Rekor mentereng, wajar banyak penggemar UFC mengunggulkan Ngannou merebut sabuk dari Miocic. Meski demikian redaksi Starbanjar memprediksi Miocic bakal mempertahankan sabuk juara kelas berat UFC.

Setidaknya ada empat alasan Miocic mampu meredam keganasan Ngannou.

1. Kemampuan gulat

Tidak ada yang meragukan kemampuan gulat Miocic. Petarung keturunan Kroasia ini sejak masih duduk di SMA sudah menggandrungi gulat. Saat kuliah di Cleveland State University (CSU) Miocic juara gulat kelas berat di National Collegiate Athletic Association (NCAA).

Kemampuan gulat Miocic bakal dimaksimalkan untuk meredam pukulan keras dan sangar petarung asal Kamerun tersebut.

2. Strategi dan Mentalitas

Ngannou petarung yang kuat, yang dianugerahi pukulan keras. Bos UFC menyebut Pukulan Ngannou setara dengan ekuivalen dengan 96 daya kuda (horse power). Itu setara ditabrak mobil Ford Escort dengan kecepatan maksimal.

Namun Miocic memiliki kecerdasan bertarung dan strategi yang lebih baik daripada Ngannou. Miocic tentu akan beradaptasi dengan gaya pertarungan Ngannou.

Miocic pasti akan menunggu di awal pertarungan, berusaha menguras kekuatan Ngannou yang diprediksi akan langsung menyerang. Strategi tersebut terbukti ampuh saat pertarungan jilid pertama Miocic vs Ngannou.

3. Kardio dan Stamina

Kardio dan stamina menjadi penentu dalam pertarungan ini. Bertarung hingga lima ronde tentu membutuhkan kemampuan kardio dan stamina yang mumpuni.

Ngannou tentu berharap bakal secepat mungkin memukul KO Miocic. Namun sang juara bertahan tentu tidak ingin bermain secara terbuka. Diprediksi Miocic akan lebih bersabar dan banyak pertarungan bawah, yang sangat menguras tenaga. Gaya pertarungan yang ingin dihindari Ngannou.

Hal ini terbukti, selama berkarir di UFC hanya dua kali Ngannou bertarung lebih dari tiga ronde. Dua pertarungan tersebut saat Ngannou kalah dengan keputusan angka, dari Miocic dan Derrick Lewis. Terlebih Miocic sudah lima kali mengalahkan lawan dengan keputusan angka. Berbanding nol kemenangan Ngannou.

4. Pengalaman 

Francis Ngannou memang kuat dan menyeramkan di atas kanvas octagon. Kekalahan di UFC 220 saat bersua Miocic menjadi pelajaran berharga bagi Ngannou. Akan tetapi Miocic merupakan petarung kawakan yang kenyang pengalaman di atas octagon. Aspek pengalaman menjadi penentu untuk laga besok.

Berkompetisi di UFC sejak 2011 silam, Miocic sudah bersua dengan petarung macam Junior Dos Santos dua kali, Mark Hunt, Fabricio Wedrum, Alistair Overeem hingga triologi versus Daniel 'DC' Cormier. 

Pengalaman bertarung dengan Fighter UFC kawakan tentu menjadi modal Miocic untuk mengalahkan Ngannou. Pengalaman salah satu aspek yang yang tidak dimiliki Ngannou.

Apakah Miocic mampu mempertahankan gelar juara, atau Ngannou sebagai juara baru kelas berat UFC. Jawabannya besok dalam laga utama UFC 260.