Fakta Unik Negara Burundi, Calon Lawan Timnas Indonesia

STARBANJAR - Timnas Indonesia bakal bertanding melawan Burundi dalam laga FIFA Matchday di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, malam ini Sabtu (25/3/2023).

Dibalik pertandingannya dengan timnas, ternyata kondisi negara Burundi berada di bawah Indonesia.

Dilansir dari berbagai sumber, penduduk Negara Burundi 90 persen mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber pendapatan ekonominya. Dengan andalan komoditas berupa kopi Arabika dan biji nilam yang terkenal di seluruh dunia.

Negara ini 65 persen berada di bawah garis kemiskinan, dengan pendapatan kurang dari 2 USD atau sekitar Rp 30.000 perhari .

Negara yang berada di Afrika Timur ini memiliki hutan nasional yang luas, termasuk Hutan Kibira yang merupakan salah satu dari beberapa hutan hujan tropis di Afrika Timur.

Burundi memiliki gunung tertinggi kedua di Afrika Timur, yaitu Gunung Karisimbi yang mencapai ketinggian 4.507 meter di atas permukaan laut.

Burundi juga dikenal sebagai "Tanah dari Seribu Bukit" karena terletak di dataran tinggi dan memiliki banyak bukit dan gunung.

Kendati demikian, negara ini juga terkenal dengan tarian perang tradisionalnya yang disebut "Intore". Tarian ini sering dianggap sebagai simbol kekuatan dan keberanian dalam budaya Burundi.

Tarian ini terinspirasi dari tarian perang kuno dan merupakan simbol keberanian dan kekuatan dalam budaya Burundi. Tarian ini biasanya ditarikan oleh para pria dengan pakaian tradisional yang terdiri dari kain berwarna-warni dan topi bulu.

Intore melibatkan gerakan-gerakan yang dinamis dan energik, seperti melompat-lompat, berputar-putar, dan menari dengan kaki yang diluruskan. Selama tarian, para penari juga memainkan alat musik tradisional, seperti drum, marakas, dan tali-tali yang ditarik.

Intore biasanya ditampilkan dalam acara-acara penting, seperti perayaan nasional, upacara adat, dan festival budaya. Selain sebagai hiburan, tarian ini juga memainkan peran penting dalam memperkuat persatuan dan identitas bangsa Burundi, karena melibatkan para penari dari berbagai kelompok etnis yang berbeda.