STARBANJAR - Firma akuntansi raksana Deloitte bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.200 karyawannya di Amerika Serikat (AS) pada tahun ini.&nbsp;Jumlah itu setara 1,5% pekerja di perusahaan audit keuangan tersohor tersebut. Kebijakan itu diketahui dari memo internal karyawan yang beredar pekan lalu.&nbsp;&nbsp;Dilansir dari TrenAsia, Senin 24 April 2023, perusahaan di bidang audit atau penasihat keuangan cenderung memiliki risiko PHK lebih tinggi lantaran dipengaruhi penurunan aktivitas merger dan akuisisi.&nbsp;Deloitte mengklaim bisnisnya di AS terus mengalami peningkatan permintaan klien.&nbsp;“Namun karena pertumbuhan dalam praktik tertentu moderat, kami mengambil tindakan personel yang sederhana jika diperlukan,” kata Deloitte dalam pernyataan resminya.Sebagai informasi, Deloitte adalah bagian dari empat firma akuntansi terbesar (Big Four) di dunia. Selain Deloitte ada Ernst &amp; Young, KPMG, dan PricewaterhouseCoopers.&nbsp;Deloitte mengikuti jejak rivalnya, Ernst &amp; Young, yang mendepak sekitar 5% pekerjanya di Negeri Paman Sam. Februari lalu, firma akuntansi KPMG juga mengumumkan rencana PHK terhadap 700 pekerja.&nbsp;Sebelumnya sejumlah perusahaan keuangan telah memangkas pekerjaan dalam beberapa bulan terakhir. Perusahaan itu termasuk bank-bank besar Wall Street, manajer aset dan fintech. Keputusan tersebut diambil di tengah ketidakpastian makro ekonomi yang menekan konsumen serta menurunkan permintaan di sejumlah bisnis andalan.

Deloitte.jpg

STARBANJAR - Firma akuntansi raksana Deloitte bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.200 karyawannya di Amerika Serikat (AS) pada tahun ini. 

Gelombang PHK Hantam Bisnis Keuangan, Deloitte Bersiap Pecat 1.200 Karyawan