Bagikan:
JAKARTA - Anda saat ini tentu sudah tidak asing lagi dengan berbagai kasus penipuan atau peretasan yang dilakukan oleh hacker atau peretas. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri bahwa hal itu tentu membuat Anda tidak nyaman dan tidak ingin menjadi salah satu korbannya.
Akan tetapi, ternyata ada beberapa kebiasaan Anda yang mungkin tidak Anda sadari justru membuat Anda rentan jadi sasaran empuk aksi peretasan. Berikut penjelasannya.
Pada umumnya pengguna smartphone tidak memperhatikan konektivitas Bluetooth yang ada pada smartphone mereka. Apalagi, sekarang ada earbud TWS yang membuat hidup Anda jadi lebih mudah sehingga Anda harus selalu mengaktifkan Bluetooth agar tersambung dengan earbud TWS.
Meski begitu, sebetulnya Bluetooth terbukti jadi titik akses rentan yang aktif di smartphone. Anda mungkin berpikir bahwa Anda memegang kendali karena setiap perangkat eksternal perlu dipasangkan secara manual, hal yang cenderung dilupakan kebanyakan orang adalah bahwa Bluetooth yang aktif dan tidak aktif justru membantu peretas mengetahui perangkat apa saja yang pernah dipasangkan pada ponsel Anda sebelumnya. Kemudian, peretas dapat meluncurkan serangan spoofing untuk mendapatkan akses ke smartphone Anda.
Sebagian besar pengguna smartphone berpikir bahwa menutup paksa sebuah aplikasi apapun secara otomatis akan mengeluarkan mereka dari platform tersebut. Namun, hal tersebut ternyata tidak berlaku untuk semua aplikasi, khususnya adalah aplikasi perbankan.
Oleh karena itu, Anda selalu logout dan hanya jika layar logout terlihat, lanjutkan dengan menutup aplikasinya secara sempurna. Jika Anda tidak melakukan hal ini, aplikasi perbankan mungkin akan tetap login untuk jangka waktu yang singkat dan dapat menimbulkan risiko apalagi jika perangkat Anda disusupi atau berada di tangan yang salah.
Jika Anda bepergian ke luar negeri dan menggunakan Wi-Fi publik untuk terhubung dengan internet, jangan pernah masuk ke aplikasi mobile banking Anda. Hal ini termasuk koneksi Wi-Fi yang disediakan oleh hotel.
Jaringan Wi-Fi publik berisiko karena peretas menggunakannya sebagai wadah untuk menargetkan korban. Oleh karena itu, jika Anda terpaksa menggunakan koneksi Wi-Fi publik, selalu gunakan aplikasi VPN untuk perlindungan.
Idealnya, Anda harus selalu menggunakan data seluler atau jaringan Wi-FI rumah terpercaya Anda untuk terhubung ke aplikasi mobile banking.
Jika Anda harus menyerahkan smartphone Anda kepada siapapun, selalu hapus instalan aplikasi mobile banking Anda terlebih dahulu sebelum melakukannya.
Tentu saja, mungkin terdengar seperti proses yang rumit jika harus menginstal dan mengaktifkan kembali mobile banking tersebut Akan tetapi hal inilah yang akan membuat Anda tetap aman.
Jika Anda harus memperbaiki smartphone Anda, segera hapus instalan semua aplikasi penting termasuk aplikasi perbankan sebelum Anda menekan tombol factory reset.
Jika Anda menggunakan password atau PIN yang sama untuk lock screen dan semua aplikasi termasuk aplikasi mobile banking di ponsel Anda, maka Anda harus berhenti melakukannya.
Jika ada satu password yang dapat membuka kunci setiap aplikasi dan smartphone, maka Anda justru memberikan kemudahan bagi peretas. Oleh karena itu, sangat disarankan agar Anda memperhatikan pengamanan aplikasi mobile banking Anda dengan password yang unik serta ubah password secara berkala.
Itu tadi beberapa kebiasaan buruk yang membuat Anda jadi sasaran empuk bagi hacker. Waspada!
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 26 Apr 2024