starbanjar.com
PDI.JPG
PDI Perjuangan mengincar lima kursi DPRD Balangan dalam pileg 2024 mendatang (Foto : Rizal)

Incar Lima Kursi DPRD Balangan, Ini Strategi dan Instruksi PDI Perjuangan

Ahmad Husaini
13.7.2023

STARBANJAR - Konsolidasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berlanjut di Kabupaten Balangan, yang dilaksanakan di Waterpark Paringin pada Kamis (12/7/2023).

Konsolidasi ini dihadiri sekretaris PDIP Kalsel, Berry Nahdian Furqan, bersama Wakil Ketua DPD Kalsel, juga hadir Rizki Eri Munadi Badan Pemenangan Pemilu dan Muhammad Taher Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Kalsel.

Berry menyampaikan bahwa partai menargetkan meraih 5 kursi di DPRD Balangan, sehingga memenuhi syarat mengusung calon kepala daerah dan lebih berperan menentukan arah pembangunan Kabupaten Balangan di masa akan datang.

"Target minimal kita DPC PDI Perjuangan Balangan minimal bisa mendudukkan lima kader terbaik di DPRD Kabupaten Balangan, sehingga kita bisa mengusung calon kepala daerah dan bisa lebih berperan untuk menentukan arah kebijakan dan pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Balangan," ujar Berry di hadapan ratusan kader.

Dia menyebut konsolidasi ini harus bisa mempersolid barisan partai dan struktur partai.

Oleh karenanya Berry meminta DPC untuk melanjutkan konsolidasi, sampai ke tingkatan PAC hingga ranting dan anak ranting.

"Karena ini tugas kita di partai untuk memenangkan pemilu agar lebih cepat memanaskan mesin partai dan memaksimalkan instrumen partai hingga tingkat terbawah, kita dahulukan untuk menggerakkan kader kita terlebih dulu baru relawan," tegas Berry.

"Adapun tugas kita sebagai kader dan petugas partai harus menjalankan visi, misi, gagasan dan ideologi partai, Ideologi kita sudah jelas dan bisa merangkul semua golongan yaitu ideologi Pancasila, Nasionalis, sokarnois, dan mementingkan persatuan serta gagasan-gagasan kebangsaan," ujar eks Wakil Bupati HST ini.

Lebih lanjut Berry menegaskan melalui PDI Perjuangan, kader ditugaskan untuk menjalankan agenda politik partai, untuk membangun gagasan kebangsaan dan ideologi partai.

"Banyak keberagaman di PDI Perjuangan, bagaimana menyatukan semua golongan, makanya kita menjadikan ideologi partai kita adalah Nasionalis  (Pancasila) yang menaungi semua golongan, agama, budaya dan tidak ada etnosentrisme kedaerahan," kata Berry.

Adapun terkait agenda Pemilu 2024, Berry menginstruksikan kepada seluruh kader Partai di Kabupaten Balangan untuk memenangkan Calon Presiden dan Calon Legislatif.

"Menjelang pemilu, ada dua pemilu yang akan dihadapi, yaitu pemilihan Presiden dan Legislatif, ada dua tugas kita menjelang pemilu, yaitu memenangkan Capres kita yaitu Ganjar Pranowo dan memenangkan calon-calon DPRD kita baik di tingkat Kabupaten, Provinsi dan RI," jelasnya.

Berry menegaskan untuk memenangkan Pemilu, kader PDI Perjuangan harus memahami peta situasi, kondisi wilayah, kultur dan budaya masyarakat, dan harus mengetahui kekuatan partai dan mengenali siapa lawan politik, sehingga partai bisa merumuskan strategi untuk memenangkan hati rakyat.

Berry juga meminta seluruh kader untuk melek terhadap informasi terkait politik, agar bisa melawan isu-isu negatif dan fitnah yang ditujukan kepada PDIP.

"Prestasi-prestasi kader PDIP harus kita sebarluaskan informasinya agar bisa mengcounter isu-isu dan fitnah yang disebarluaskan pihak luar, kita sebarluaskan informasi terkait prestasi pemerintahan yang saat ini dipegang oleh PDIP," kata dia.

Berry mencontohkan salah satu produk hukum yang pro rakyat zaman Presiden Jokowi adalah UU Desa, melalui aturan ini bisa mewujudkan mimpi Pemerintah Desa untuk mandiri secara keuangan dan anggaran, mendapatkan dana desaRp 1 Milyar per tahun, dan akan ditingkatkan menjadi 2,5 Milyar pertahun.

Sehingga desa bisa mandiri dari segi pengelolaan keuangan dan pembangunan di daerah masing-masing.

Contoh lain, sambungnya bahwa PDIP Pro Umat Islam dan mendukung agenda-agenda keumatan, yaitu lahirnya UU Pesantren zaman pemerintah Jokowi, yang mensejajarkan Pesantren dengan sekolah-sekolah formal lainnya.

Sehingga, kata Berry jika ada pihak luar yang memfitnah PDIP Menzalimi umat Islam dan tidak pro Islam, itu fitnah dan hoaks yang sangat kontradiksi dengan apa yang kita perjuangkan.

"Lahirnya Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober adalah produk dari kepemimpinan Pak Jokowi. Legacy terbesar untuk santri seluruh Indonesia Salah satu buah dari perjuangan PDIP untuk umat Islam," tutup Berry.