starbanjar.com
Salah satu toko kelontong bekerja sama dengan PT. SRC Indonesia Sembilan
Salah satu toko kelontong bekerja sama dengan PT. SRC Indonesia Sembilan

Inovasi UMKM Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi

Redaksi
Oleh Redaksi
18.11.2020

JAKARTA  – Komitmen dan konsistensi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk terus menggerakkan ekonomi di tengah resesi bisa menjadi kunci pemulihan ekonomi.

 

Hal ini disampaikan pengamat ekonomi Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya Gigih Prihantono dalam menanggapi situasi ekonomi Indonesia yang terkontraksi pada triwulan III-2020.

 

“Akibat pandemi COVID-19, terjadi penurunan daya beli sehingga UMKM menjadi terdampak. Padahal, UMKM merupakan pendorong utama ekonomi kita,” ujarnya. Oleh karena itu kata gigih, perbaikan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada pulihnya sektor UMKM.

 

Seperti diketahui, sumbangan UMKM terhadap perekonomian Indonesia sangat besar. Pada 2018, UMKM berkontribusi sekitar 57,8% dari total PDB nasional. Dari sisi tenaga kerja, UMKM juga menyerap 97% dari total tenaga kerja Indonesia.

 

Gigih melihat sejak September 2020, mulai terjadi peningkatan penjualan pada sektor UMKM dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Artinya, telah terjadi perbaikan dan pemulihan dalam sektor ini.

 

Meskipun demikian, menurut Gigih, ada beberapa faktor penting yang perlu dilakukan UMKM agar lebih kuat dalam menghadapi pandemi dan dampaknya pada ekonomi.

 

Pertama, UMKM harus mampu mengatur cash flow. Kedua, UMKM perlu berinovasi dan mencari cara-cara baru untuk meningkatkan pendapatan, misalnya dengan pemanfaatan teknologi dengan penjualan daring dan diversifikasi produk.

 

Ketiga, UMKM dapat melakukan restrukturisasi kredit agar lebih leluasa dalam mengatur keuangan.

 

Hal ini tersebut diamini oleh Ketua Paguyuban SRC Bencongan Karawaci Tangerang, Ely Umihani. Menurut Ely, toko kelontong masa kini harus berinovasi agar dapat bertahan dan mampu menstimulus aktivitas ekonomi di tengah tantangan dinamis seperti saat ini.

 

“Tanpa inovasi pasti akan tertinggal,” kata Ely.

 

Menurut Ely, salah satu inovasi yang dilakukan SRC, yakni melalui program “Bersama Melangkah Maju”. Program ini diluncurkan pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020 dengan mengajak lebih dari 120 ribu toko yang tergabung untuk berkomitmen dan menciptakan inovasi guna meningkatkan daya beli masyarakat.

 

“Program ini mengajak seluruh pedagang kelontong jaringan SRC bersatu menghadapi keterbatasan dan ketidakpastian dengan terus produktif, berinovasi dan berkontribusi supaya dapat ambil bagian dalam menggerakkan perekonomian Indonesia,” kata Ely.

 

Sebelumnya SRC secara berkelanjutan juga melakukan aktivitas bersama-sama menggerakkan ekonomi daerah masing-masing melalui program Berbelanja Dekat Rumah (BERKAH).

 

“Secara realistis, program ini akan membantu para pedagang untuk survive menghadapi krisis sehingga masyarakat memiliki alternatif produk yang bervariasi sesuai dengan kebutuhannya. SRC juga menyediakan “Pojok Lokal” yang menjual makanan khas dari wilayah masing-masing daerah,” ujar Ely.

 

Melalui berbagai program dan inovasi tersebut, Ely berharap dapat mendorong seluruh pedagang kelontong di Indonesia untuk bersama-sama bangkit dan terus melakukan aktivitas ekonomi.

 

Seperti diketahui, Menteri Usaha Koperasi dan UMKM Republik Indonesia Teten Masduki mengajak pelaku UMKM di Indonesia untuk tidak menyerah dengan kondisi pandemi dan tetap mengibarkan semangat gotong royong.

 

Optimisme pemulihan ekonomi Indonesia, kata Gigih, memang harus dibangun, didukung dengan konsistensi dan kolaborasi UMKM, pemerintah, perusahaan besar, dan masyarakat.

 

“Pemerintah juga patut mendapatkan apresiasi karena sudah berusaha memberikan stimulus kepada UMKM melalui penyaluran dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke pelaku UMKM dan pemerintah daerah,” pungkas Gigih.