starbanjar.com
Cegah Obesitas.jpg

Jadi Masalah Global, ini Cara Sederhana Cegah dan Atasi Obesitas

Redaksi Starbanjar
04.3.2024

STARBANJAR - Obesitas merupakan masalah global yang berdampak pada 2 milyar penduduk dunia dan mengancam kesehatan masyarakat termasuk di Indonesia. 

Putri MJ  Ahli Gizi dan Content Creator mengatakan obesitas menjadi faktor risiko  terjadinya penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, jantung, kanker, hipertensi dan penyakit metabolik maupun non metabolik lainnya.

Hal ini disampaikan Putri dalam peringatan Hari Obesitas Sedunia 2024, yang diselenggarakan Nutrifood, bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (Badan POM, Senin 4 Maret 2024.

“Obesitas berkontribusi pada penyebab kematian akibat penyakit kardiovaskular (5,87% dari total kematian), penyakit diabetes dan ginjal (1,84% dari total kematian). mencegah Obesitas adalah kunci,” ujar Putri. 

Ia menuturkan untuk mencegah obesitas dimulai dengan memastikan tidur cukup minimal 7 jam sehari, latihan fisik baik, benar, terukur, dan teratur, kemudian memastikan nutrisi yang seimbang, serta memahami batasan konsumsi gula, garam dan lemak, lalu harus cerdas membaca label kemasan.

 “Sebagai ahli gizi dan content creator, saya sangat mendukung inisiatif ini. Saya yakin bahwa setiap orang sebenarnya bisa menjadi agen perubahan dengan memahami dan memulai gaya hidup sehat, kemudian mengajak serta mengedukasi orang lain untuk turut bergabung melalui berbagai konten kreatif dan edukatif dengan memanfaatkan media sosial,” ucap Putri.

“Untuk membuat konten edukasi kesehatan yang kredibel,pastikan informasinya akurat dan berbasis bukti ilmiah, sertakan referensi yang jelas, platform yang relevan dengan masyarakat saat ini, gunakan bahasa yang mudah dipahami, dan sampaikan pesan dengan tepat sasaran. Bersama-sama, mari kita cegah Obesitas dan bantu orang dengan obesitas untuk hidup lebih sehat,” ajaknya.

Putri percaya bahwa setiap orang bisa menularkan dampak positif dengan memahami pilihan makanan minuman yang lebih baik dan tetap nikmat. 

Susana Head of Strategic Marketing Nutrifood menuturkan pihaknya menyediakan pilihan makanan lebih sehat yang bebas gula, rendah garam, dan rendah lemak hingga berbagai produk yang telah mendapatkan pelabelan “Pilihan Lebih Sehat” dari BPOM. 

“Selain itu, tahun ini kami juga akan melanjutkan kampanye #BatasiGGL melalui berbagai kegiatan edukasi di pusat komunitas kami NutriHub, yang tersebar di 25 kota di Indonesia,” kata Susana. 

“Mari kita bersama-sama menciptakan perubahan yang positif dalam kesehatan masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Pratiwi Yuniarti Martoyo Pengawas Farmasi dan Makanan BPOM RI menjelaskan pentingnya menerapkan prinsip Gizi Seimbang dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari Penyakit Tidak Menular (PTM).

“Prinsip gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi,” ucap Pratiwi.

“Untuk memastikan makanan yang kita konsumsi bergizi seimbang, makanlah sesuai dengan prinsip isi piringku dan membaca label gizi untuk menentukan pilihan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi kita,” jelas Pratiwi.

Label gizi pangan olahan yang telah diatur oleh BPOM, sambungnya antara lain Informasi Nilai Gizi (ING), Front-of-Packed Nutrition Labelling, pesan kesehatan dan klaim terkait gula, garam dan lemak.

“Sebagaimana ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI, idealnya dalam sehari masyarakat dapat mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram atau setara 4 sendok makan, garam tidak lebih dari 5 gram (setara 1 sendok teh), dan lemak tidak lebih dari 67 gram setara 5 sendok makan,” tegas Pratiwi.

Sebagai upaya untuk mengetahui asupan gula, garam, dan lemak dari pangan olahan kemasan, ia mengajak masyarakat untuk lebih cermat dalam membaca label gizi kemasan pangan olahan yang dikonsumsi, dengan memperhatikan empat informasi nilai gizi dalam label kemasan. Yaitu jumlah sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi (lemak,lemak jenuh, protein, karbohidrat (termasuk gula) dan persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) per sajian.

“Dalam rangka upaya promotif dan preventif dalam penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM), penerapan Prinsip Gizi Seimbang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, biasakan membaca Informasi Nilai Gizi sebelum membeli produk makanan atau minuman yang sesuai dengan kebutuhan gizi kita. Cermati dan batasi konsumsi gula, garam dan lemak sehari sesuai dengan anjuran dalam pesan kesehatan,” imbuh Pratiwi.