starbanjar.com
IMG-20240127-WA0006.jpg

Jadi Trainer Berbudaya, Mahasiswa Hindu Se-Kalimantan Ikuti TOT KMHDI Banjarmasin

M Rahim Arza
02.2.2024

KESATUAN Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Banjarmasin menggelar Training Of Trainer (TOT) tingkat Regional Kalimantan di Asrama Haji Syamsuddin Noor, Kota Banjarbaru. Dihadiri oleh puluhan mahasiswa hindu yang bakal siap menjadi trainer diberbagai daerahnya.

Dengan mengusung tema: "Membangun Jiwa Sosial yang Tinggi serta Menumbuhkan Semangat Baru bersama KMHDI untuk Generasi Berbudaya yang Siap (Solid, Inovatif, Aktif dan Produktif)."

Seusai menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KMHDI. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Asta Prasetya Brahmacarya KMHDI yang dipimpin oleh Mangde Maha Adhi di depan podium.

Sekretaris Jenderal (Sekjend) Pimpinan Pusat KMHDI, Teddy Chrisprimanata Putra memberikan sambutan.

Staf Ahli Wali Kota Bidang Hukum dan Politik, Marhain Rahman memberikan dalam sambutannya bahwa pihak Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru mendukung KMHDI yang ada di Banjarbaru. 

Selama ini, Komisariat KMHD Banjarbaru bertumbuh di ibukota Kalimantan Selatan yang memberi warna dan nilai agama dalam semangat kepemudaan.

"Sesuai visi Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin. Banjarbaru Juara yakni Maju, Agamis dan Sejahtera. Sehingga, kegiatan ini sangat sinergis dengan semangatnya," kata Marhain.

Marhain menyambut baik kehadiran peserta dari berbagai daerah ditingkat regional Kalimantan, baik dari Kabupaten/Kota di Kalsel, Kalteng dan Kaltim. "Harapan kita bersama, moga kegiatan ini dapat menciptakan generasi yang baik ke depan," ujarnya.

Kemudian dari 6 pilar berbangsa, Marhain menjelaskan bahwa salah satu nilai yang terkandung dan dilakukan oleh anak muda zaman sekarang, maka tercipta nilai berbudaya tersebut.

Apalagi aspek sosial, politik dan budaya, bagi Marhain harus dilewati prosesnya untuk kawula muda di era sekarang. Karena, menurutnya nilai Pancasila terus diimplementasikan dalam lini kehidupan.

Penyerahan simbolis kepada peserta TOT KMHDI

"Dan perlu jiwa sosial kita tumbuhkan agar tercapainya masyarakat yang berbudaya. Dari tema KMHDI itu, saya optimis kita dapat wujudkan bersama," kata Marhain, tersenyum.

Sekretaris Jenderal (Sekjend) Pimpinan Pusat KMHDI, Teddy Chrisprimanata Putra memandang kehadiran pemerintah daerah terhadap organisasi kepemudaan yang berbasis agama ini perlu dukungan penuh. Sehingga, dia mengapresisasi atas dukungannya tersebut.

Sebab, Teddy berpandangan sebuah kolaborasi dengan pemerintah sangat perlu dilakukan. Karena, baginya mahasiswa suka nakal jika diabaikan oleh pemerintah setempat. "Apabila tidak ada perhatian, tentu mahasiswa bisa nakal Pak," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Teddy menyebut satu per satu Pimpinan Cabang (PC) di KMHDI Banjarmasin, KMHDI Banjarbaru, KMHDI Palangkaraya, KMHDI Kotawaringin Timur dan KMHDI Samarinda. Termasuk sebagai Koordinator Cabang (KC) KMHDI Kalimantan Selatan yang sebentar lagi bakal jadi Pimpinan Daerah (PD).

"PC KMHDI Banjarmasin jadi tuan rumah kali ini, terimakasih dan luar biasa telah menyelenggarakan kegiatan trainer yang penting ini," ucap Teddy, tegas.

Teddy pun menceritakan sejarah terbentuknya resmi KMHDI sejak 3 September 1993. Tetapi, menurutnya proses itu tak berhenti disitu saja.

"Sebenarnya, KMHDI bermula dari tahun 1988. Perjalanan mahasiswa hindu berkumpul dan berproses hingga sekarang," kata dia.

Menurut Teddy, memang begitu dinamika mahasiswa hindu dari tahun ke tahunnya. Mengalami proses panjang, dia ingin menanamkan nilai-nilai itu dalam kader mahasiswa hindu sekarang. 

"Kaderisasi kita cukup panjang dan sistematis," kata dia.

Sementara Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kalsel, I Wayan Suardiyasa menyinggung soal peran umat hindu dalam berkehidupan dan berbangsa. Dalam hal ini, menurutnya masyarakat hindu maupun kalangan pemudanya dapat hadir berperan dalam berkontribusi terkait pembangunan nasional ke depannya.

"Apalagi tadi kita sudah menyimak dari Sekjend KMHDI. Ternyata, sudah banyak berkiprah," kata I Wayan.

Adapun Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan, Marcedes mengaku generasi emas bagi kalangan mahasiswa hindu di Kalimantan Selatan. Tentu, dia berpandangan akan mempengaruhi perannya ke depan.

"Sebab itu, nilai-nilai berbudaya harus ditumbuhkan," ungkap Marcedes.

Selama ini, Marcedes menyebut bantuan dana proposal cuma 40 Juta dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel). Sehingga, pihaknya bagi 4 cabang yang ada untuk dimanfaatkan dalam berkegiatan  seperti ini. 

"Teruslah jadi mahasiswa hindu yang berbudaya," tutur dia.

Diakhir kegiatan, Sekretaris KMHDI Banjarmasin Dhea Apwanidya menyampaikan terima kasih atas kehadiran para peserta ditingkat regional Kalimantan ini. Sebelumnya, dia menyebut PC KMHDI Banjarbaru yang jadi tuan rumah dan kini gilian PC KMHDI Banjarbaru yang membuat kegiatan TOT tersebut.

"Kenapa di Banjarbaru, karena kita disupport Pembimas Hindu Kalsel yang menyediakan tempat penginapan selama 3 hari ini di Asrama Haji," kata Dhea.

Dhea mengatakan,  pihaknya kerap berkoordinasi dengan PC KMHDI Banjarbaru dalam bekerjasama membuat kegiatan. Dalan kepengurusan, dia mengaku jumlahnya banyak sekitar 45 orang yang ikut berorganisasi kemahasiswaan hindu tersebut.

Pelatihan trainer ini, Dhea menjelaskan agar kader KMHDI dapat bertumbuh menjadi mahasiswa yang mampu bersosial baik. Selama tiga hari, mereka bakal digodok mampu melatih dirinya dalam kepemimpinan, serta berkomunikasi dengan baik atau pembelajaran public speaking.

"Kegiatan TOT ini bertujuan untuk menciptakan kader trainer di daerahnya. Setidaknya, jadi panutan bagi generasi mahasiswa hindu ke depannya itu," pungkasnya.

Foto bersama keluarga besar KMHDI