starbanjar.com
IMG-20210530-WA0007.jpg
Suasan Giant Ekstra Banjarmasin, Minggu (30/5/2021). Source: Dok

Jelang Penutupan, Giant Ekstra Banjarmasin Ramai Diserbu Pengunjung

Redaksi Starbanjar
30.5.2021

STARBANJAR- Gerai Giant Ekstra Banjarmasin di Jalan Ahmad Yani Kilometer 6,5 ramai dengan pengunjung, pada Minggu (30/5/2021). Warga menyerbu perbelanjaan modern ini jelang penutupan gerai pada bulan Juli 2021 mendatang.

Sejumlah warga mengaku memilih berbelanja karena ada potongan diskon yang diberikan Giant hingga 70 persen. Rahmadi, misalnya, mengatakan bahwa ia datang demi berburu barang diskonan.

"Terutama barang-barang pokok ini ya. Mumpung gaji udah masuk jadi kita sekalian," ujar warga Pekauman, Banjarmasin Selatan ini.

Novita Achmad, warga Pemurus Dalam, juga serupa. Ia bilang, promo-promo seperti ini sudah selaiknya diberikan di tengah kondisi perekonomian yang lagi lesu.

"Lumayan bisa hemat. Walaupun ya enggak banyak barang yang diskonnya gede," kata dia.

Pantauan Starbanjar.com di lapangan, ramainya pengunjung dapat dilihat dari arus keluar masuk Giant Ekstra. Area parkir pun juga ramai dengan kendaraan roda dua hingga mobil.

Diwartakan sebelumnya, HERO selaku pemilik bisnis dari wadah ini mengumumkan akan menutup seluruh gerai Giant di Indonesia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini akibat kinerja hypermarket Giant yang buruk dibandingkan unit usaha HERO lainnya.

“Menyusul tinjauan strategis atas seluruh lini bisnisnya, perseroan akan memfokuskan investasi untuk mengembangkan IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant,” ujar Direktur HERO Hadrianus Wahyu Trikusumo pada Selasa, 25 Mei 2021.

Hadrianus mengatakan saat ini pihaknya mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi unit usaha HERO lainnya, seperti IKEA dan Hero Supermarket. Sudah ada lima gerai Giant yang sudah direncanakan diubah menjadi IKEA.

Menurutnya, strategi ini merupakan respon cepat HERO yang diperlukan untuk beradaptasi terhadap ekonomi pasar. Terlebih, terdapat perubahan dinamika pasar dalam pasar ritel grosir saat ini.

“Terlebih terkait beralihnya konsumen Indonesia dari format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir, sebuah tren yang juga terlihat di pasar global lainnya,” katanya.