starbanjar.com
20210913_120609.jpg
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, saat meninjau kemajuan proyek Jembatan Sei Alalak, Senin (13/9/2021) di Banjarmasin.

Jembatan Sei Alalak Selesai 15 September, Gubernur Sebut Desainnya Punya Filosofi Religius

Redaksi Starbanjar
14.9.2021

STARBANJAR- Dua hari lagi masa kontrak proyek Jembatan Alalak Baru senilai Rp 278 Miliar akan berakhir, tepatnya pada Rabu (15/9/2021) lusa.

Sebelum jembatan itu dibuka untuk umum, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor pun meninjau langsung perkembangan proyek, pada Senin (13/9/2021) Siang.

Dalam kesempatan itu, Sahbirin berbangga lantaran proyek Sei Alalak akan selesai dan segera bisa dimanfaatkan untuk masyarakat Kalimantan Selatan.

Ia juga menyebut, desain arsitektur Jembatan Sungai Alalak mengandung filosofi masyarakat Banua yang religius. Hal itu ditandai dengan bentang tengah jembatan seperti sedang menadahkan tangan atau berdoa.

"Bangga sekali sebagai rakyat kalsel, apalagi ada filosofi yang luar biasa. seperti  sedang berdoa karena kita tau masyarakat kita religius, jadi membangun dengan hati," ucap Paman Birin, sapaan Sahbirin. 

Gubernur Kalsel berharap jembatan Sungai Alalak yang akan menjadi ikon baru Kalsel dapat diresmikan Presiden Joko Widodo.

"Insya Allah akan diresmikan Presiden, kemarin sempat ngobrol sama kita, 'Pak Gub saya akan ke Kalsel, nanti akan saya telpon Pak Gub,' mudah-mudahan salah satu agenda Bapak Presiden nanti di sini untuk meresmikanya," katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional BPJN Kalimantan Selatan atau BPJN Kalsel, Syauqi Kamal, progres jembatan sudah lebih dari 99 persen.

Dia bilang, untuk peresmiannya masih menunggu sertifikat laik fungsi dari Kementerian PUPR.Sertifikat tersebut merupakan syarat mutlak yang harus dikantongi sebelum jembatan dibuka untuk umum.

"Bulan lalu sudah uji coba dan dinyatakan laik, saat ini masih proses penerbitan sertifikat kelaikan jembatan nanti akan dkeluarkan oleh Pak Menteri," katanya.

Sebagai informasi, jembatan Sei Alalak sepanjang 850 meterdidesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton.

Jumlah itu lebih kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 8 ton. Selain itu, kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan masa layanan hingga 100 tahun.

Lingkup pekerjaan pembangunan jembatan itu meliputi bentang utama dengan struktur cable-stayed sepanjang 130 meter, jembatan pendekat yaitu struktur pileslab 125 meter, dan oprit jembatan dengan panjang 425 meter.

Jembatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Provinsi Kalimantan Selatan yang berdampak pada  pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.