Homelogo-ta
Ekonomi dan Bisnis

Kalsel Jangan Tergantung Tambang

  • Ketua umum Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zanubi mengingatkan Kalimantan Selatan untuk tidak bergantung kepada pertambangan khususnya batubara sebagai penopang ekonomi daerah.

    ***

    Bukan tanpa alasan, sumbangan dari sektor pertambangan bagi ekonomi Kalsel cukup besar dengan angka 18,7 % dari perputaran uang di Banua.

    Bursah mengatakan dalam beberapa dekade yang akan datang industri pertambangan pelan tapi pasti akan mengalami penurunan.

    "Kalau sudah tambang mengalami penurunan (otomatis) mengurangi Gross Domestic Bruto (GDP) kita," ucap Bursah kepada awak media seusai diskusi yang dihelat PGK Kalsel, Jum'at (22/2/2020).

    Dia menyebut industri pertambangan selain tidak bisa diperbaharui juga rentan akan merusak lingkungan.

    Bursah berpendapat pelan tapi pasti masyarakat dunia akan meninggalkan pertambangan, karena kesadaran akan energi hijau.

    Mantan ketua umum PBR ini menuturkan Kalsel mulai lagi untuk tidak membanggakan industri ekstraktif sebagai penopang ekonomi daerah.

    Sebagai gantinya dia menyarankan untuk mulai menggencarkan pengembangan industri digital, terutama yang digerakkan generasi millenial.

    "Salah satu yang harus mulai kita siapkan adalah literai digital yang perlu diperkuat di kalangan millenial agar mereka siap," kata Bursah.

    Dia percaya dengan potensi yang dimiliki, industri digital mampu menjadi penopang ekonomi daerah, dengan syarat literasi digital dan pengembangan sains dan teknologi mutlak untuk dilakukan.

    Selain industri digital, Bursah menjelaskan posisi Kalsel sebagai penopang Ibukota Negara yang baru menjadi potensi untuk menopang ekonomi daerah.

    "Kalsel sebagai penyangga ibukota nanti mustinya harus mendapat split effect dari pertumbuhan ibukota baru, oleh karena itu Kalsel harus siap SDMnya untuk ikut percaturan IKN," imbuh Bursah.

Ketua Umum DPP PGK
caption
Ketua Umum DPP PGK (Istimewa)