starbanjar.com
Sirajudin
Sirajudin

Kisah Sirajuddin Kahfi, Bangun Bisnis 'Kurirku.bjm' Bermodal Layanan Whatsapp

Ari Arung Purnama
27.9.2020

Di tengah Pandemi Covid-19, kebutuhan publik terhadap layanan antar jemput barang kian meningkat drastis. Melihat hal tersebut, sosok Sirajuddin Kahfi lantas kepikiran ide mencetus proyek Kurirku.bjm. Memudahkan warga Seribu Sungai mengirimkan paket. Dengan ongkos kirim yang lebih ramah di kantong.

***

Bisnis kecil-kecilan ini dimulai April 2020 tadi. Kala itu, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) memang gencar diberlakukan di Banjarmasin.

Bersamaan dengan momen itu pula, aplikator ojek online (ojol) memang tengah ramai-ramai menaikkan ongkos kirim kepada konsumen.

Dibantu satu orang rekan usahanya, Kahfi lantas mencetus layanan Kurirku.bjm ini dengan fasilitas Whatsapp. Motivasi mereka cuma satu: kapan warga Banjarmasin bisa mendapatkan layanan antar jemput barang dengan lebih terjangkau?

“Bayangkan jika belanja yang dibeli secara daring itu seharga Rp15 ribu kemudian ongkos kirimnya itu Rp 10 ribu lebih. Itu kan jadi sangat mahal, apalagi di masa pandemi seperti ini” jelasnya ketika ditemui Starbanjar di D’Buncu Café Banjarmasin, Kamis (24/9/2020).

Sebagai solusi, Kahfi bercerita pihaknya cuma mematok harga layanan pengantaram maksimal cuma Rp 10 ribu. Bahkan, biaya ongkir pun masih bisa ditawar. Tergantung dengan kesepakatan antara driver.

“Harga Rp10 ribu yang kita tetapkan itu tidak serta merta dibayar segitu. Misalkan dengan harga Rp5.000 sudah ada kesepakatan antara driver dan konsumen, maka langsung diantar paket yang diinginkan” jabar Kahfi.

“Bahkan sejak dirilis proyek ini, kita sudah bekerja sama dengan UMKM lain. Mereka tertarik karena harga ongkir kami yang bersahabat” lanjutnya.

Kata Kahfi, kurirku.bjm sudah memiliki 5 armada serta driver yang beroperasi di 5 kecamatan di kota Banjarmasin. Ia mengungkap bahwa penghasilan dari 5 driver kurirku.bjm ini bisa tembus sampai Rp500.000 bahkan lebih tiap harinya. Hal tersebut bisa terjadi kalau drivernya rajin mengambil job.

“Pernah ada cerita dari driver. Dia dapat job tengah malam untuk mengantar nasi goreng. Setelah mengantar sampai ke rumah pelanggan, dia langsung diberi uang Rp50.000 untuk ongkir. Nah momen seperti ini kita memanusiakan konsumen dan drivernya” jelas Kahfi.

Jika dibandingkan dengan jasa ojek online lokal yang sempat ada di Banjarmasin, dia mengatakan kurirku.bjm berbeda karena usahanya diluncurkan di momen dan waktu yang tepat. Sebab, kebijakan PSBB yang diterapkan dari bulan Maret hingga bulan Mei kemaren itu mengubah pola perilaku konsumen.

Ketika sebelum pandemi, orang lebih senang berbelanja secara langsung, selama masa psbb mereka diharuskan berbelanja secara daring menggunakan kurir.

 

“Kalau jasa ojek online lokal itu launchingnya ketika jasa ojek online nasional masuk ke tempat kita. Jelas mereka kalah secara momen, timing, dan ukuran perusahaan. Kalau sekarang adalah momen dan timing yang pas, makanya kita launching proyek kurirku.bjm” tuturnya.

Meski mendapat respon yang baik dari masyarakat, Kahfi enggan mengambil langkah yang jauh seperti membuat aplikasi android untuk kurirku.bjm.

Dia menilai jika pembuatan aplikasi android dilakukan sekarang selain harganya yang mencapai puluhan juta, harga untuk maintance juga menjadi masalah yang berkepanjangan nantinya.

“Tawaran buat aplikasi itu banyak banget, tapi harganya puluhan juta. Sekarang kami memakai Whatsapp untuk mengumpulkan dan mensortir job untuk driver. Jadi tidak ada rencana untuk berpindah ke aplikasi” pungkasnya.

Ketimbang aplikasi, dia lebih ingin mengembangkan armada kurirku.bjm. Kahfi mengatakan keinginannya untuk memiliki 12 armada disetiap kecamatan, sehingga dapat melayani pelaggan lebih banyak lagi.

Kurirku.bjm sendiri juga ditunjuk sebagai partner dari D’Buncu store, sebuah toko dibawah naungan Wirausaha Baru Unggulan Banjarmasin Baiman (Wububaba) yang bertujuan membantu umkm untuk bisa memasarkan produknya secara daring.

Kahfi mengungkap ke depannya akan ada pelatihan dibawah Dinas Koperasi dan UMKM Banjarmasin untuk pengembangan SDM mereka.