starbanjar.com
Nnnjjj
Nnnjjj

Kolaborasi Galaxy Movies Studio-FFI 2020 Hadirkan Sutradara Ernest Prakasa Sebagai Pembicara

Redaksi Starbanjar
03.12.2020

STARBANJAR- Rangkaian acara Galaxy Movie Studio 2020 (GMS 2020) dalam kolaborasinya bersama Festival Film Indonesia (FFI) telah sampai pada pertemuan terakhir. Pertemuan keempat yang tidak kalah informatif ini dimentori oleh sutradara kawakan tanah air, Ernest Prakasa, yang menjelaskan salah satu tahap terpenting setelah produksi film  dilakukan, yakni tahap promosi.

Mempromosikan film sejalan dengan pembuatan film, dimulai dari tahap pra-produksi hingga pasca produksi. Strategi promosi film harus terencana sedemikian rupa sehingga mendapatkan target pasar  yang tepat dan baik juga. Namun, pada penerapannya mempromosikan sebuah film memang tidak
mudah; tim produksi film harus lebih kreatif dan aktif dalam mengenalkan film tersebut ke target
pasarnya. Baik film komersil maupun independent (indie) memiliki tantangannya masing-masing pada  tahap promosi, namun pada dasarnya konsepnya serupa.

Bercerita tentang tantangan ini Ernest Prakasa, komika dan sutradara menegaskan untuk
mempromosikan film, harus tahu dulu bedanya Marketing vs Sales.

"Bagaimana membuat calon penonton  berminat dulu baru mengubah minat tadi menjadi aksi nyata. Jadi untuk membangun image dan  menciptakan awareness pada fase promosi, kalau kita mikirnya jauh, udah paham elemen apa yang mau  ditonjolin sebagai unique selling point bahkan sejak proses produksinya, baik untuk film mainstream maupun independen (indie). S Pen pada Galaxy Note20 series sudah sangat nyaman digunakan untuk mempersiapkan perencanaan materi promosi sedari awal, juga untuk ilustrasi dan corat-coret seperti di atas kertas," tuturnya. 

Dalam sesi yang sama, Ernest turut menjelaskan, walaupun kini kita berada di era digital, offline activation sama pentingnya dengan promosi online, karena kedua hal ini bisa saling berkaitan dan pengalaman yang dirasakan lebih ‘kaya’.

Tentunya, berkomunikasi secara digital bisa terjadi lebih cepat dan live. Promosi media sosial bisa dieksplor kontennya dan dengan cara sekreatif mungkin, yang penting konsepnya harus
direncanakan dengan baik dari seawal mungkin.

Ernest turut menambahkan fitur yang menjadi favoritnya. “Salah satu fitur di Galaxy Note20 Series yang paling berkesan buat saya, saat merekam video, kita bisa  switch kamera di tengah-tengah proses merekam. Jadi, kita bisa ganti lensa depan ke belakang secara seamless dengan kualitas yang maksimal. Fitur ini bisa digunakan untuk merekam apapun di area shooting  yang nantinya bisa menghasilkan footage behind-the-scene berkualitas tinggi untuk materi promosi yang  menarik," kata dia.


Taufiq Furqan, Product Marketing Manager Samsung Mobile, Samsung Electronic Indonesia, berbagi  beberapa tips bagi para peserta dalam memanfaatkan Samsung Galaxy Note20 series sebagai tool pembuatan materi promosi.

“Dengan fitur single-take, bisa digunakan untuk materi promosi karena dalam  satu kali take dapat menghasilkan video, gif, hingga gambar dengan dan tanpa filter sekaligus. Sehingga  secara efisiensi waktu bisa lebih praktis dengan satu perangkat tanpa mengorbankan kualitas gambar," tuturnya. 

Menutup akhir sesi, Ernest menekankan bahwa di kondisi pandemi seperti saat ini, media sosial menjadi  sarana paling efektif dalam melakukan promosi terhadap film. Tantangannya adalah, bagaimana kita dapat mengemas materi promosi film tersebut semenarik mungkin dalam waktu yang cukup singkat dan terbatas.

 

Ernest menjelaskan bagaimanapun cara promosinya, hal yang paling esensial adalah kontennya itu sendiri. Pada akhirnya, cara marketing yang paling jitu dan akan secara otomatis berjalan sendiri adalah word of mouth atau cerita dari mulut ke mulut, dan ini dapat tercipta dari konten yang bagus.


Setelah mengakhiri rangkaian workshop, kesepuluh finalis akan membuat video layaknya sebuah film dengan menggunakan Samsung Galaxy Note 20 Ultra, berlandaskan hasil dari serapan ilmu yang sudah  didapat dari rangkaian workshop selama dua pekan terakhir.

Sepuluh karya tersebut nantinya akan  diunggah di akun media sosial Samsung Indonesia, dan akan dipilih empat (4) pemenang terbaik yang akanbdipilih oleh kelompok juri dari deretan sineas profesional tanah air.

Selain Yandy Laurens sebagai juri  perwakilan mentor workshop, Nia Dinata dan Dian Sastrowardoyo juga merupakan deretan nama yang  akan menjadi juri dalam penilaian video layaknya sebuah film terbaik. 

Pemenang kompetisi akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 30.000.000 dan Samsung Galaxy Note20 Ultra untuk Best Picture, uang tunai sebesar Rp 20.000.000 dan Samsung Galaxy S20 Ultra  untuk Best Cinematography, uang tunai sebesar Rp 15.000.000 dan Samsung Galaxy S20 Ultra untuk Best  Screenplay, dan Samsung Galaxy S20 FE untuk People’s Choice.