starbanjar.com
IMG20220913173733.jpg
Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mencoba sistem Qris dalam peluncurannya di pasar tungging Belitung. (Istimewa)

Launching Siap QRIS di Pasar Tungging Belitung, Walikota Banjarmasin Canangkan 2 Pasar Lagi

Redaksi
Oleh Redaksi
13.9.2022

STARBANJAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) dan BNI Cabang Utama Kota Banjarmasin menggelar acara bertajuk Sehat, Inovatif dan Aman Pakai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (SIAP QRIS) di Pasar Tungging, Jalan Belitung, Kota Banjarmasin. 

Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina melaunching SIAP QRIS yang dihadiri oleh pejabat Bank Indonesia (BI), BNI Cabang Utama Banjarmasin, dinas perdagangan, pedagang Belitung dan masyarakat pada umumnya.

"Hari ini kita melaunching SIAP QRIS untuk pasar tradisional di Banjarmasin. Diawali dengan pasar tungging Belitung yang bekerjasama dengan BI dan BNI," ucap Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina kepada Starbanjar, Selasa (13/9/2022) sore.

Ibnu menyebut ada 400 pedagang di Pasar Tungging Belitung ini, pihaknya menginginkan agar memulai untuk menggunakan sistem Qris tersebut. "Ada 100 pedagang lebih ya, mereka menggunakan sistem Qris ini. Tentunya untuk mempermudah transaksi," ujarnya.

Kemudian, kata Ibnu, menggunakan Qris agar menghindari adanya uang palsu. Sehingga, menurutnya dengan sistem baru ini harus disosialisasikan kembali oleh Dinas Perdagangan Kota Banjarmasin kepada pedagang, khususnya warga Banjarmasin yang bakal melakukan transaksi tersebut.

"Angsulan atau kembalian tidak perlu lagi. Dan tercatat dalam transaksinya, ini perlu edukasi berbagai pihak," ucap Ibnu.

Dengan transaksi uang non tunai tersebut, Ibnu merencanakan kembali ke wilayah Pasar Baru dan Pasar Antasari. Dia menyebut ada 26 pasar di Banjarmasin yang bakal ditargetkan untuk menggunakan sistem Qris tersebut.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan, Bimo Epyanto melihat jumlah angka pengguna Qris sebanyak 95.000 Merchant di Banjarmasin, dan jika ditotalkan untuk wilayah Kalimantan Selatan, jumlah pengguna 250.000 Merchant.

"Dibanding kenaikkan jumlah pengguna di tahun sebelumnya. Mengalami kenaikkan yang signifikan, yaitu 25%. Semua pelaku usaha," beber Bimo.

Pada dasarnya, Bimo ingin mendorong semua pihak agar menggunakan, serta memahami fungsi Qris di masyarakat Banjarmasin. Terlebih, kata dia, baik di kalangan kaum tua maupun kawula mudanya.

"Kita mendorong semua pihak, tak cuma pedagang. Tetapi masyarakat luas untuk menggunakan Qris ini," katanya.

Dengan begitu, Bimo merasa adanya sistem Qris ini mempermudah, serta memperlancar transaksi dengan cepat. Dia merasa ini perlu dilakukan oleh masyarakat sejak dini, biar lebih memahami dan mengenal sistem baru dalam transaksi non tunai tersebut.

"Cepat, mudah, murah dan handal. Singkatannya Cemumuha, maka dengan ini diharapkan dapat meningkatkan eksistensi dalam transaksi ekonomi dan mensejahterakan masyarakat," ungkapnya.

Pedagang pasar tungging Belitung, Ridho (32) merasa sangat terbantu adanya Qris ini, terlebih untuk pembayaran-pembayaran lainnya. Sehingga, kata dia, pembeli menjadi mudah dan nyaman melakukan transaksi non tunai tersebut.

"Sudah baru seminggu menggunakan sistem Qris ini di tempat saya. Ada 3 orang pembeli yang sudah melakukannya," tandas pemilik toko pakaian itu.