starbanjar.com
Logam Mulia dan Perhiasan Menyumbang Peningkatan Terbesar Nilai Ekspor Indonesia Maret 2024
Logam Mulia dan Perhiasan Menyumbang Peningkatan Terbesar Nilai Ekspor Indonesia Maret 2024 (Freepik)

Logam Mulia dan Perhiasan Jadi Pendorong Utama Peningkatan Ekspor Indonesia Maret 2024

Redaksi Daerah
24.4.2024

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa komoditas logam mulia dan perhiasan/permata berhasil menyumbang peningkatan terbesar untuk nilai ekspor pada Maret 2024 yakni US$925,8 juta.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa terjadi kenaikan 21,45% pada ekspor produk industri pengolahan, terutama dari logam dasar mulia. Sementara itu ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan juga mengalami kenaikan 16,08% yang didorong oleh peningkatan ekspor sarang burung.

“Komoditas dengan peningkatan terbesar dibanding Februari 2024 adalah logam mulia dan perhiasan/permata sebesar 925,8 juta dolar AS atau 206,58%,” ujar Amalia di Jakarta,  Senin, 22 April 2024.

Amalia mengungkapkan, nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 mencapai US$22,43 miliar atau naik 16,40% dari Februari 2024. Dibanding Maret 2023 nilai ekspor justru turun sebesar 4,19%.

Ekspor nonmigas pada Maret 2024 mencapai US$21,15 miliar, nilai ini naik 17,12% dibanding Februari 2024, dan turun 4,21% jika dibanding ekspor nonmigas Maret 2023.

Peningkatan ekspor secara bulanan disebabkan peningkatan ekspor nonmigas sebesar 17,12% dari US$18,05 miliar menjadi US$21,14 miliar. Demikian ekspor migas naik 5,62% dari US$1,21 miliar menjadi US41,28 miliar.

Dari sisi migas, ekspor minyak mentah naik 2,37% menjadi US$201,3 juta dan ekspor gas alam naik 16,31% menjadi US$587,0 juta. Sedangkan ekspor hasil minyak mengalami penurunan sebesar 3,60% menjadi US$497,0 juta.

Komoditas lain yang juga meningkatkan nilai ekspor Indonesia adalah besi dan baja dengan ekspor senilai US$453,4 juta, lemak dan minyak hewan/nabati senilai US$330,2 juta, mesin dan perlengkapan elektrik beserta bagiannya sebesar US$149,9 juta.

Adapun bahan bakar mineral sebesar US$68,0 juta, berbagai produk kimia sejumlah US$67,0 juta, alas kaki sebesar US$50,7 juta, kendaraan dan bagiannya sejumlah US$30,7 juta, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya sebesar US$29,1 juta, serta bijih logam, terak, dan abu senilai US$18,8 juta.

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas pada Maret 2024 disumbang oleh negara Cina sebesar US$4,75 miliar, Amerika Serikat senilai US$2,19 miliar, dan India sebesar US$1,78 miliar. Ketiganya berkontribusi 41,22% terhadap total ekspor.

Ekspor ke negara-negara ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) mencapai US$3,78 miliar dan US$1,42 miliar dolar AS pada Maret 2024.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari-Maret 2024 tercatat sebesar US$62,20 miliar, menunjukkan penurunan sebesar 7,25% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023. Sementara, nilai kumulatif ekspor nonmigas mencapai US$58,30, turun 7,53%.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 23 Apr 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 24 Apr 2024