starbanjar.com
Badut
Badut

Makin Marak, Badut Jalanan Jadi Perhatian Satpol PP Banjarmasin

Nurul Khasanah
26.9.2020

STARBANJAR- Keberadaan badut-badut jalanan yang ramai beroperasi di sejumlah ruas jalan raya belakangan waktu terakhir, rupanya jadi perhatian khusus Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Kota Banjarmasin.

Kepala Bidang Ketertiban Umum (Tibum) Satpol PP Kota Banjarmasin, Dani Matera, bahkan mengakui bahwa pihaknya sudah berulang kali menertibkan pekerja badut.

Hanya saja, diakui Dani, penertiban itu tak berjalan lancar. Hal ini dikarenakan jumlah personel Pol PP yang terbatas serta harus membagi tugas dengan agenda lainnya.

Ambil contoh, penegakkan protokol kesehatan atau razia masker. Jika hanya berfokus pada penertiban badut, maka ia mengakui Pol PP kurang personel di agenda-agenda penertiban lainnya.

"Penertibannya belum maksimal," sebut Dany.

Dani menambahkan mereka tidak sepenuhnya melarang para badut untuk beroperasi. Ia sendiri memaklumi ini, karena kondisi sulit Pandemi Covid-19 membuat ekonomi juga kian merosot.

Kendati begitu, baginya mereka harus tahu tempat juga untuk beratraksi alias jangan sampai menggunakan fasilitas umum.

"Badut pengamen tersebut boleh saja melakukan atraksi selagi tidak di fasilitas umum seperti trotoar dan persimpangan," tegas Dani.

Dany berpendapat, masyarakat sejatinya juga turut andil dalam menjamurnya badut pengamen.

"Ibaratnya ada gula, ada semut," ucapnya ketika diwawancara.

Dari pantauan Starbanjar, pekerja badut jalanan sendiri bisa dijumpai di sejumlah ruas Jalan Ahmad Yani seperti Simpang Empat Flyover Banjarmasin, Simpang Kilometer 6, hingga kawasan RK Ilir di selatan Banjarmasin.

Selain itu, di kawasan Banjarmasin Utara, juga terpantau pekerja badut di daerah Brigjend Hasan Basri, tepatnya di kawasan simpang tiga Cemara Raya hingga depan kawasan Universitas Lambung Mangkurat (ULM).


Badut pengamen ini menggunakan aneka kostum karakter kartun. Sambil membawa speaker kecil, mereka berjoget di trotoar maupun persimpangan lampu merah. Sebagian dari badut tersebut bahkan merupakan anak-anak di bawah umur.