starbanjar.com
WhatsApp Image 2022-03-18 at 01.27.46.jpeg
Proses pelatihan pembuatan kue kering Mbility Project.

Mbility Project, Gerakan Anak Muda Banjarmasin untuk Pengembangan Ekonomi Difabel

Redaksi Starbanjar
18.3.2022

STARBANJAR- Sejumlah anak muda di Kota Banjarmasin bergerak melakukan pemberdayaan ekonomi untuk kelompok difabel. Gerakan ini dinamai Mbility Project.

Diinisasi sejak Januari 2022 lalu, mereka melibatkan 14 penyandang disabilitas di kota seribu sungai untuk dilatih membuka usaha. Misinya sederhana: untuk membuktikan difabel setara dan bisa berdaya secara dalam urusan ekonomi.

"Di bulan Februari, kita sudah buka training mengolah kue kering berupa chocochip dan nastar, sesuai dengan kemauan minat dan bakat mereka," ujar Kesuma Anugerah Yanti, Leader Mbility Project, kepada Starbanjar, Jum'at (18/3/2022).

Dalam pelatihan tersebut, para peserta dibagi ke empat kelompok usaha. Adapun anak muda yang terlibat dalam project ini bertugas untuk mendampingi difabel selama proses pelatihan.

Kegiatan pemberdayaan juga tidak berhenti di pelatihan produksi kue kering saja. Pada bulan Maret ini, Mbility Project juga bakal berbagi teknik pengemasan, marketing, hingga pengelolaan keuangan.

"Sebelum memberikan materi ini, teman-teman juga melakukan research dulu. Interview kebutuhan, masalah yang dihadapi kawan-kawan difabel," ujarnya.

Setelah project ini berakhir pada pertengahan tahun 2022 nanti, Yanti juga berharap kelompok usaha difabel dapat dilepas secara mandiri.

Mbility Project, sebut Yanti, akan mengupayakan permodalan untuk kelompok usaha yang sudah terbentuk dalam gerakan ini. Pihaknya juga memastikan bakal lakukan pemantauan di bulan Juli-September, sebab program ini tuntas bulan Juni.

Lewat Mbility Project ini pula, Yanti menaruh harapan gerakan tersebut dapat memiliki dampak ke difabel dan juga anak muda yang menjadi penggerak secara langsung.

"Teman-teman di sini tidak hanya belajar konsep gerakan sosial, gimana bikin project, tapi juga langsung bersentuhan sama beneficaries atau penerima manfaatnya secara langsung. Jadi mereka dapat mencari tahu masalahnya apa," tutupnya. 

Untuk diketahui, Mbility Project diisi oleh sekitar 13 orang anak muda yang berasal dari beragam komunitas dan kampus. Ada dari Muda Banua, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Khusus FKIP ULM, Pendidikan Sosiologi FKIP ULM, hingga Uniska.