Bagikan:
JAKARTA – Baru-baru ini ramai muncul perbincangan di berbagai platform media sosial terkait homesteading. Sebenarnya apa arti dari istilah Homesteading? Dilansir dari HGTV, homesteading adalah gaya hidup sehari-hari seperti memelihara ayam, bertani, memasak dari bahan-bahan dasar, hingga membangun peternakan yang lengkap.
Merriam-Webster mendefinisikan homesteading sebagai “rumah dan tanah di sekitarnya yang ditempati oleh sebuah keluarga.” Namun, ketika orang berbicara tentang “homesteading,” hal itu mengacu pada pada gaya hidup mandiri di lahan keluarga yang memiliki cukup ruang untuk menghasilkan makanan dan kebutuhan pokok lainnya.
Secara historis, homesteading di Amerika memiliki peranan penting. Pada tahun 1862, terdapat program Homestead Act yang memberikan kepemilikan tanah bahkan untuk orang Amerika yang bahkan paling miskin.
Yang diperlukan hanyalah biaya pendaftaran yang kecil dan mereka yang memenuhi kriteria dapat mengklaim sebidang tanah seluas 160 hektar, dan menjadi pemilik langsung setelah menggarap tanah tersebut selama lima tahun. Dengan tanah ini muncul kemandirian secara ekonomi dan peluang untuk memperoleh pendapatan.
Sementra dilansir dari Treehugger, homesteading adalah gaya hidup dengan komitmen untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Ini dapat mencakup menanam dan mengawetkan makanan, menyediakan listrik sendiri dengan tenaga surya, angin, atau air dan bahkan membuat kain dan pakaian sendiri.
Beberapa orang yang melakukan homesteading tidak pernah menggunakan uang sebagai alat tukar. Orang-orang yang memilih gaya hidup ini cenderung lebih suka membuat barang-barang sendiri dan menukarnya dengan barang lain sesuai kebutuhan.
Meski beberapa masih menggunakan uang untuk bekerja, sebagian besar akan menjalani hidup minimalis dan memaksimalkan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Gaya hidup ini sangat menarik bagi mereka yang berinisiatif dan secara alami tertarik pada gagasan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Meskipun kemudahan zaman modern membuat hidup lebih mudah, beberapa orang melihat nilai intrinsik dalam mengambil jalan tradisional, menukar kemudahan dengan kemandirian, keberlanjutan, dan bahkan kemungkinan keuntungan finansial.
Secara finansial, homesteading di rumah dapat menjadi cara yang sangat efektif untuk menghemat uang. Menurut USDA, konsumen AS menghabiskan lebih dari 11% dari pendapatan mereka untuk makanan pada tahun 2022.
“Bayangkan berapa banyak uang yang dapat Anda hemat dengan memproduksi sebagian makanan Anda di rumah. Selain itu, di banyak negara bagian, Anda dapat menjual kelebihan produksi langsung dari rumah Anda,” tulis laporan HGTV.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 10 Nov 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 11 Nov 2024