<p>JAKARTA - Anda mungkin sudah mengetahui bahwa banyaknya followers atau pengikut di Instagram seolah-olah memberikan kredibilitas tinggi pada akun atau brand Anda. Hal itulah yang mungkin dimanfaatkan oleh beberapa orang yang menyediakan jasa jual beli followers atau pengikut Instagram. Namun ternyata, membeli pengikut atau follower Instagram adalah strategi &nbsp;berisiko untuk &nbsp;dan dapat berakibat buruk. Tidak hanya merusak kredibilitas Anda di platform, &nbsp;juga bisa membuat akun Anda diblokir.</p><p>Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk membeli pengikut <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://trenasia.com/tag/instagram">Instagram</a>, berikut alasan mengapa itu bukan ide yang bagus.</p><h2>Alasan Anda Sebaiknya Tidak Beli Followers Instagram</h2><p>Dikutip dari Make Use Of, berikut beberapa alasan mengapa membeli <i>followers</i> Instagram bukan ide bagus, di antaranya.</p><h3>1. Merusak Kredibilitas</h3><p>Tingkat keterlibatan <i>(engagement rate)</i> adalah metrik penting untuk menentukan seberapa terlibat audiens Anda dengan konten yang Anda buat.&nbsp;</p><p>Metrik ini memungkinkan Anda menilai berapa banyak pengikut Instagram Anda yang aktif berinteraksi dengan cerita, postingan, <i>reel</i>, dan konten lainnya, sehingga Anda dapat menyesuaikan strategi konten untuk memenuhi preferensi audiens.</p><p>Sebagian besar pengikut palsu yang dibeli tidak akan berinteraksi dengan konten Anda karena mereka adalah bot atau pengguna tidak aktif. Akibatnya, Anda kemungkinan besar akan melihat tingkat keterlibatan yang sama seperti sebelum membeli pengikut.</p><p>Meskipun jumlah pengikut meningkat, kurangnya interaksi akan menyebabkan penurunan signifikan dalam tingkat keterlibatan Anda. Penurunan tingkat keterlibatan juga dapat mengecewakan audiens setia Anda, karena ini menunjukkan berkurangnya minat pada konten yang Anda buat.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/siap-siap-ini-cara-war-tiket-konser-bruno-mars-di-jakarta">Siap-siap! Ini Cara War Tiket Konser Bruno Mars di Jakarta</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/cara-mengirim-pesan-rahasia-di-telegram-dijamin-aman">Cara Mengirim Pesan Rahasia di Telegram, Dijamin Aman!</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/mengungkap-alasan-kenapa-jemaah-haji-menumpuk-di-mina-dan-arafah">Mengungkap Alasan kenapa Jemaah Haji Menumpuk di Mina dan Arafah</a></li></ul><h3>2. Kerugian Finansial</h3><p>Pengikut yang Anda beli bukanlah pengguna Instagram asli. Mereka adalah bot, yaitu akun yang dibuat secara otomatis tanpa ada pengguna asli di belakangnya, atau akun tidak aktif yang pernah digunakan oleh orang sungguhan tetapi sekarang tidak lagi aktif di platform. Akun-akun ini mungkin tidak lagi dimiliki oleh pengguna aslinya.</p><p>Jika Anda mengharapkan peningkatan audiens yang nyata dengan membeli pengikut Instagram, harapan tersebut tidak akan terpenuhi. Berhati-hatilah terhadap situs web yang menjanjikan pengikut Instagram asli yang akan berinteraksi dengan konten Anda. Klaim seperti itu sering kali menipu dan tidak boleh dipercaya begitu saja.</p><h3>3. Risiko Diblokir</h3><p>Pertumbuhan buatan, seperti membeli pengikut Instagram, bertentangan dengan pedoman komunitas Instagram. <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/algoritma">Algoritma</a> Instagram dapat mendeteksi peningkatan mendadak dan eksponensial dalam jumlah pengikut Anda. Jika terdeteksi, akun Anda mungkin akan dikenakan pembatasan atau bahkan pemblokiran sementara atau permanen.</p><p>Untuk menghindari masalah potensial dengan Instagram, hindarilah membeli pengikut dari sumber manapun. Skenario terburuk akun Anda bisa diblokir, menghilangkan semua usaha yang telah Anda investasikan untuk meningkatkan kehadiran Anda di Instagram secara organik selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.</p><h3>4. Pengikut Palsu Tidak akan Bertahan Lama</h3><p>Instagram secara aktif memerangi interaksi palsu untuk menjaga kebersihan platform. Mereka mengambil tindakan terhadap akun-akun palsu dan membatasi aktivitas mereka. Selain itu, Instagram secara sistematis menghapus akun-akun palsu. Seperti yang dilaporkan oleh Fraud Blocker, Meta, perusahaan induk Instagram, menghapus jutaan akun palsu dari platformnya.&nbsp;</p><p>Jika Anda memiliki banyak pengikut palsu dan Instagram mulai menghapus <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/akun">akun</a>-akun tersebut, jumlah pengikut Anda akan menurun seiring waktu. Penurunan ini dapat merusak kepercayaan di antara pengikut asli Anda, yang berpotensi menyebabkan penurunan keterlibatan lebih lanjut.</p><h3>5. Dampak pada Algoritma</h3><p>Seperti platform media sosial lainnya, Instagram menyukai akun dengan tingkat keterlibatan yang tinggi. Tingkat keterlibatan yang tinggi mendorong algoritma Instagram untuk mempromosikan konten Anda ke audiens yang lebih besar.&nbsp;</p><p>Ini dapat membantu Anda mendapatkan lebih banyak pengikut dan tayangan organik, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan akun Anda secara alami.</p><p>Penurunan tingkat keterlibatan memberi sinyal kepada algoritma bahwa konten Anda mungkin kurang berkualitas. Akibatnya, hal ini dapat mengurangi potensi jangkauan dan daya tarik organik di platform.</p><h3>6. Berisiko Diretas</h3><p>Situs web yang menawarkan pembelian pengikut palsu mungkin meminta Anda menautkan akun Instagram Anda ke platform mereka. Dengan melakukan itu, Anda memberikan mereka akses ke akun Anda, termasuk postingan, percakapan, dan informasi pribadi lainnya.&nbsp;</p><p>Ini bisa mengekspos data Anda ke pihak ketiga, yang merupakan risiko keamanan besar. Jika Anda tanpa sadar menggunakan layanan yang tidak terpercaya dan tidak memiliki rekam jejak atau reputasi yang baik, akun Instagram Anda juga bisa berisiko diretas.&nbsp;</p><p>Untuk mencegah hal ini, prioritaskan keamanan akun Instagram dan data pribadi Anda, serta hindari penggunaan layanan yang meminta akses ke akun Instagram Anda.</p><h3>7. Kualitas Pengikut</h3><p>Untuk mempertahankan tingkat keterlibatan yang seimbang, beberapa bot Instagram otomatis diprogram untuk berinteraksi dengan postingan Anda. Namun, interaksi mereka tidak asli. Mereka mungkin meninggalkan komentar yang tidak relevan, membanjiri kolom komentar Anda dengan emoji, atau mengulangi komentar yang sama berulang kali.</p><p>Oleh karena itu, Anda perlu terus memantau dan menghapus interaksi tidak normal dari bot spam secara teratur, yang bisa menjadi mimpi buruk untuk moderasi akun.</p><h3>8. Lebih Sedikit Tawaran Kerja Sama</h3><p>Perusahaan saat ini cukup cerdas untuk menghindari bermitra dengan influencer hanya berdasarkan jumlah pengikut yang tinggi. Sebaliknya, mereka memprioritaskan metrik yang menghasilkan konversi, yaitu tingkat keterlibatan.</p><p>Jika tingkat keterlibatan Anda menurun, perusahaan mungkin memilih untuk mempromosikan bisnis mereka melalui akun lain, bahkan jika akun tersebut memiliki pengikut lebih sedikit tetapi keterlibatan organik yang lebih tinggi.</p><p>Menumbuhkan pengikut Anda melalui metode anorganik dapat merugikan Anda calon klien dan klien saat ini. Jika Anda tidak ingin hal itu terjadi, hindari bereksperimen dengan metode anorganik.</p><h3>9. Mengganggu Reputasi</h3><p>Selain algoritma Instagram yang mempengaruhi pertumbuhan organik Anda, pertumbuhan cepat jumlah pengikut bisa menarik perhatian dari pengikut Anda, mitra bisnis, dan pesaing Anda.&nbsp;</p><p>Akibatnya, pengikut Anda bisa kehilangan kepercayaan kepada Anda, dan pesaing Anda bisa memanfaatkan situasi ini untuk mencoreng reputasi Anda. Mereka juga bisa melaporkan akun Instagram Anda dan membuat Anda diblokir.</p><p>Untuk menjaga reputasi Anda di mata pengikut dan mencegah pesaing merusaknya, sebaiknya hindari menggembungkan jumlah pengikut Anda secara tidak alami. Mengingat risiko yang terlibat dalam membeli pengikut Instagram, masuk akal untuk sepenuhnya menghindari opsi ini.</p><p>Sebagai gantinya, terus bagikan konten yang berharga secara konsisten, berinteraksi dengan pengikut Anda, optimalkan profil Anda, gunakan <i>hashtag</i> yang relevan, dan buat keterangan yang menarik untuk mendukung pertumbuhan organik di platform Anda.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/inilah-orang-orang-yang-berhak-menerima-daging-kurban-iduladha">Inilah Orang-orang yang Berhak Menerima Daging Kurban Iduladha</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/12-cara-mengolah-daging-sapi-agar-lunak">12 Cara Mengolah Daging Sapi Agar Lunak</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/12-rekomendasi-ide-bisnis-musiman-saat-iduladha-2024">12 Rekomendasi Ide Bisnis Musiman Saat Iduladha 2024</a></li></ul><p>Hanya pengikut yang Anda dapatkan secara organik yang akan tetap bersama Anda, berinteraksi dengan konten Anda, dan berkontribusi pada pertumbuhan akun Anda.</p><blockquote><p>Tulisan ini telah tayang di <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/alasan-mengapa-membeli-pengikut-instagram-adalah-kesalahan-besar">www.trenasia.com</a> oleh Distika Safara Setianda pada 23 Jun 2024&nbsp;</p></blockquote><blockquote><p>Tulisan ini telah tayang di <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/menguak-alasan-mengapa-membeli-pengikut-instagram-adalah-kesalahan-besar">balinesia.id</a> oleh Redaksi pada 24 Jun 2024 &nbsp;</p></blockquote>

JUSTINA.png

Alasan Mengapa Membeli Pengikut Instagram Adalah Kesalahan Besar

Mengungkap risiko membeli pengikut atau followers di Instagram yang perlu Anda ketahui.

Mengapa Membeli Followers di Instagram Adalah Keputusan yang Buruk? Ini Alasannya