starbanjar.com
Patriot PAriwisata
Patriot PAriwisata

Mengenal Komunitas Patriot Pariwisata dan Mimpi Mereka soal Nasib Turisme di Banjarmasin

Ari Arung Purnama
15.9.2020

STARBANJAR- Sebagai kota berjuluk Seribu Sungai, Banjarmasin semakin mantap dikemas menjadi daerah berbasis pariwisata. Sederet cara pun ditempuh. Salah satunya lewat membentuk komunitas-komunitas yang peduli terhadap nasib turisme.

Salah satu komunitas yang getol dikembangkan Pemko Banjarmasin adalah Patriot Pariwisata. Dicetus sejak tahun 2019 lalu, wadah ini didorong untuk makin menggenjot warga yang tergabung kelompok sadar wisata (pokdarwis) agar semakin peduli terhadap sektor yang satu ini.

Penggagas Patriot Pariwisata, Irfan Thalib, menceritakan awal mula kenapa jadi komunitas ini terbentuk. Dia menjelaskan bahwa dirinya dihubungi oleh Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina pada tahun 2019 yang lalu. Ibnu meminta dirinya untuk menghadap ke ruang kerjanya di kantor walikota.

“Sesampainya disana, saya diberitahu oleh Bapak Ibnu Sina tentang pembuataan komunitas patriot pariwisata kota Banjarmasin. Tujuan utamanya untuk mengembangkan pariwisata sambal mendampingi para kelompok sadar wisata (pokdarwis) di kota Banjarmasin” jelas pemenang nanang galuh 2014 ini.

Bersama sembilan orang lainnya yang tergabung dalam komunitas ini menceritakan sejak satu tahun terakhir mereka memang gencar untuk mendukung pengembangan pariwisata di Kota Seribu Sungai.

Hal-hal yang sudah mereka lakukan selain melakukan pendampingan kepada pokdarwis, juga bekerja sama dengan camat dan lurah untuk mendampingi masyarakat mendandani destinasi sebagai standar wisata yang layak, termasuk soal kebersihan. Sehingga destinasi wisata tersebut sangat laris untuk dijual dan didatangi para pelacong.

“Sejauh ini, tantangan bekerja sebagai patriot pariwisata adalah menyatukan pikiran dan pendapat dengan para pokdarwis di kampung-kampung yang kita bina” tutur Irfan.

Binaan patriot wisata ditahun ini ada 10 pokdarwis. Diantaranya ada Kampung Ketupat, Kampung Kuin, Senanjung, Kampung hijau, Kampung Kuin Samudra, Masjid Sultan Suriansyah, Kampung Banjar Sungai Jingah, Karindangan, Kampung Biru, Pulau Bromo Mantuil, dan Makam Habib Hamid bin Abbas Bahasyim.

Para penggiat pokdarwis ini selain mendapatkan pendampingan dari Patriot Pariwisata, mereka juga diberi landmark yang menandakan bahwa mereka merupakan kampung wisata. Landmark tersebut merupakan gerbang yang dibangun dari dana CSR PDAM Bandarmasih di 10 tempat binaan patriot pariwisata pada
tahun ini.

Meski demikian, Irfan mengakui penggiat pokdarwis yang ada juga tetap mengeluhkan lika-liku pariwisata ditengah pandemi ini.

Di bawah binaan pemerintah kota, menyebabkan mereka harus taat dengan peraturan yang melarang pariwisata masih dibuka. Sejauh ini, Irfan mengatakan bahwa mereka memberikan pengertian kepada pokdarwis dan mendorong mereka untuk mempersiapkan diri ketika pariwisata sudah kembali dibuka.

“Covid-19 memang berimbas kepada seluruh sector ekonomi, termasuk wisata. Yang bisa dilakukan sekarang hanyalah bersabar dan mencoba untuk membenahi tempat wisata yang ada agar siap menerima turis maupun wisatawan lokal saat nanti bisa dibuka kembali” tutup Irfan.