starbanjar.com
IMG-20221220-WA0019.jpg
Para pendiri startup Learnpop. Foto: Dokumentasi Learnpop

Mengenal SheHacks dan Kisah Inspiratif Pemuda Kalimantan Berhasil Membangun Startup

Redaksi Starbanjar
20.12.2022

Sejak melakukan merger, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) terus aktif melakukan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya lewat program pembinaan kelompok perempuan di Indonesia.

***

Ajang pemberdayaan tersebut diberi nama SheHacks. Lewat program ini, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengajak para perempuan untuk menciptakan serta mengirimkan proposal pendirian perusahaan startup atau inovasi lain berbasis teknologi.

Para peserta yang mengirimkan proposal inovasi ke SheHacks kemudian diberikan pembinaan hingga berkesempatan menerima uang pembinaan hingga ratusan juta rupiah.

President Director and CEO IOH, Vikram Sinha, bilang program seperti SheHacks dapat mengurangi kesenjangan gender di Indonesia.

Selain itu, ajang ini tentu dapat menghasilkan inovasi berbasis teknologi di berbagai sektor. Seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.

"Peran perempuan Indonesia di bidang teknologi berpotensi untuk ditingkatkan," kata Vikram.

Head of Corporate Communications IOH, Steve Saerang, mengungkap data penting di balik digagasnya program SheHacks.

Dia menjelaskan Indonesia yang memiliki total populasi lebih 271 juta jiwa ini hampir setengahnya adalah perempuan.

"49,9 persen (penduduk Indonesia) diantaranya adalah wanita. Dan saat ini 56,6 persen wanita sudah punya akses ke internet," ujar Steve.

Steve menambahkan, perempuan Indonesia juga lebih cenderung mengeksplorasi internet untuk kebutuhan-kebutuhan produktif.

Namun demikian, Indonesia masih berada di urutan 101 dari 156 negara untuk urusan kesetaraan gender, jika mengacu data Global Gender Gap World Economic Forum 2021.

Dengan adanya SheHacks, ia berharap IOH dapat berkontribusi mengurangi gap gender di Indonesia dengan memberikan ruang inovasi bagi para perempuan.

Ribuan Perempuan, Ratusan Proposal

Pada 2022, Indosat Ooredo Hutchison telah merampungkan program SheHacks dengan menerima 884 proposal dari 7.052 perempuan dari 34 provinsi di Indonesia.

Proposal itu bisa berupa ide pendirian startup (kategori Ideation) atau mengajukan startup yang sudah menjalani masa pengembangan awal atau Minimum Viable Product (MVP).

Sejak pertengahan tahun, para peserta mengikuti serangkaian program seperti mentoring, mengikuti masa inkubasi program, serta menjalani bootcamp bagi 40 peserta yang terpilih.

Serangkaian program itu diakhiri dengan penganugerahan kepada tiga juara untuk kategori Ideation dan MVP.

Di kategori Ideation, ada startup Rumah Teduh (peringkat 1), Dayang.id (peringkat 2), dan Learnpop (peringkat 3).

Di kategori MVP, ada Krealogi (peringkat 1), SIAB Indonesia (peringkat 2), dan Karla Bionics (peringkat 3).


Menebar Manfaat


Ajang SheHacks diakui telah memberi manfaat besar terhadap pengembangan startup yang digagas oleh para peserta program.

Hal tersebut disampaikan oleh Debby Rahatta Putri, salah satu pendiri startup Learnpop yang juga menjadi Top 3 SheHacks 2022 untuk kategori Ideation.

Berawal dari ide yang muncul pertengahan 2022 lalu oleh Debby, Riska Andrilla, dan Muhammad Nur Abidin, startup asal Balikpapan, Kalimantan Timur itu kini sedang masuk ke tahap penyelesaian platform atau Minimum Viable Product (MVP).

"Learnpop dengan SheHacks sama-sama memiliki tujuan memfasilitasi akses pendidikan melalui inovasi berbasis teknologi, sehingga perempuan mendapatkan kesempatan yang sama," ujarnya.

Learnpop sendiri merupakan marketplace kelas online yang digagas untuk mempertemukan guru dengan anak-anak usia 3-18 tahun di seluruh Indonesia.

Ada beragam kelas yang akan ditawarkan Learnpop. Kelas-kelas daring itu antara lain terkait life skill, teknologi, sains, hingga bahasa.

"Learnpop dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan hobi mereka
menjadi sebuah prestasi atau karya," kata Debby.

"Sehingga, anak-anak tidak hanya tumbuh sebagai passive users, tapi mereka juga tumbuh sebagai active users. Dari pemain video game menjadi video game designer, dari penonton menjandi content creator, dari K-Popers jadi jago bahasa Korea," jelasnya.

Bagi Debby, Learnpop sendiri berdiri bukan tanpa alasan. Ia melihat kurikulum Indonesia memang masih belum memadai.

Sebagai gambaran, di Indonesia sampai saat ini jarang diajarkan ilmu-ilmu seperti yang ingin ia berikan seperti materi yang ada di Learnpop.

Debby juga bercerita pada masa kecilnya dulu, mayoritas anak-anak bercita-cita ingin menjadi dokter, pilot atau polisi.

"Sedangkan, di zaman sekarang banyak profesi baru yang dijadikan sebagai cita-cita seperti
selebgram, makeup artist, youtuber, pemain game profesional, fashion stylist, bahkan
entrepreneur. Tapi, apakah ilmu konten kreator seperti public speaking, video editing,
videography, digital marketing diajarkan di sekolah?" ujarnya bertanya.

Alasan lain pendirian Learnpop adalah terkait kondisi geografis Indonesia. Dia mengatakan para ahli lebih banyak berada di kota-kota besar, sehingga para orangtua di daerah kesulitan untuk mencari pengajar yang mampu memenuhi kebutuhan anaknya atau membekali anaknya dengan keterampilan yang diinginkan.

"Sebagai contoh, tahun lalu saya mencari guru les coding untuk anak saya di kota
tempat tinggal saya, yaitu Balikpapan. Tapi, dari sekitar 700 ribu penduduk di kota
Balikpapan, saya tidak menemukan satu guru pun," ceritanya.

Selama proses pencarian guru coding
tersebut, Debby kemudian menemukan fakta banyak guru-guru di Pulau Jawa yang
menjual jasa mengajarnya di Instagram.

"Namun, saya sebagai orang tua, tidak berani untuk mentransfer uang les kepada mereka, dikarenakan trust issue. Dari situ saya berpikir, wah sayang banget belum ada platform yang mewadahi guru-guru ini untuk menjual jasa
mengajar mereka," kata dia.

Dengan hadirnya Learnpop, Debby berharap para orang tua mendapatkan pengalaman yang baru, agar anak-anak bisa mendapatkan keterampilan yang diinginkan, tanpa khawatir dengan ketiadaan infrastruktur di daerahnya.

Lantaran sistem dari Learnpop merupakan marketplace, ia bilang murid juga bebas memilih sendiri pelajaran, waktu, dan tutor berdasarkan minat dan kebutuhan.

Selain itu, kelas live online atau kelas online langsung akan lebih interaktif dibandingkan dengan hanya pembelajaran satu arah. Dengan adanya fitur-fitur tambahan Learnpop seperti games, dan quiz akan memaksimalkan anak agar selalu aktif di dalam pembelajaran.

"Kami sangat bahagia, bersyukur dan berterimakasih kepada SheHacks yang telah memilih kami menjadi salah satu pemenang, sehingga kami menerima banyak sekali peluang atau kesempatan-kesempatan baik, seperti pendanaan dari Indosat hingga media exposure," ujarnya.  (dom)