Bagikan:
STARBANJAR - Pada awal tahun 2024, pasar investasi kripto di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif meskipun terjadi penurunan untuk nilai transaksi.
Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), jumlah investor kripto di Indonesia mencapai puncak tertinggi hingga saat ini, yaitu 18,83 juta orang pada Januari 2024.
Angka ini menandai peningkatan sebesar 1,73% dibandingkan dengan Desember 2023 yang mencatat 18,51 juta orang. Jika dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya, pertumbuhan yang signifikan terlihat dengan kenaikan 11,7%, dari 16,86 juta orang pada Januari 2023.
Yudhono Rawis, CEO Tokocrypto, menyoroti bahwa pertumbuhan ini mencerminkan minat yang terus meningkat dari masyarakat terhadap aset digital.
"Pertumbuhan investor kripto di Indonesia menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap aset digital ini semakin tinggi, seiring dengan kesadaran akan potensi investasi yang dimilikinya. Di platform Tokocrypto, terjadi peningkatan signifikan jumlah pengguna baru, yang sejalan dengan kenaikan harga Bitcoin. Hal ini mencerminkan antusiasme yang meningkat dari masyarakat terhadap investasi kripto,” katanya kepada TrenAsia, Kamis, 29 Februari 2024.
Menurut Yudho, beberapa faktor menjadi pendorong pertumbuhan investor kripto di Indonesia. Pertama, adanya edukasi dan literasi yang intensif dari berbagai pihak, termasuk Bappebti dan platform perdagangan aset kripto, turut mendorong pemahaman masyarakat terhadap investasi ini.
Selain itu, faktor lain seperti perkembangan teknologi blockchain dan regulasi yang semakin jelas juga memberikan kepercayaan bagi masyarakat untuk berinvestasi di aset kripto.
Menurut Yudho, edukasi yang efektif dan regulasi yang jelas memberikan keamanan dan keyakinan kepada investor potensial untuk terlibat dalam pasar kripto.
Meskipun pertumbuhan ini sangat positif, Yudho juga menekankan pentingnya terus memperkuat edukasi dan literasi agar masyarakat dapat membuat keputusan investasi yang cerdas dan terinformasi.
Meskipun jumlah investor terus meningkat, nilai transaksi kripto di Indonesia mengalami penurunan pada Januari 2024.
Bappebti mencatat bahwa nilai transaksi kripto sebesar Rp21,57 triliun pada Januari 2024, mengalami penurunan sebesar 20,8% dibandingkan dengan Desember 2023 yang mencapai Rp 27,25 triliun.
Menanggapi penurunan ini, Yudho menyatakan bahwa penurunan nilai transaksi kripto pada Januari 2024 kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti koreksi harga Bitcoin dan beberapa aset kripto lainnya, serta situasi makroekonomi global yang tidak menentu.
Namun, jika dilihat dari perspektif tahunan, nilai transaksi kripto di dalam negeri masih menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai 77,7%.
Pada Januari 2023, nilai transaksi kripto hanya tercatat sebesar Rp12,14 triliun. Dengan kata lain, meskipun terdapat fluktuasi bulanan, pasar kripto Indonesia secara keseluruhan masih menunjukkan pertumbuhan yang kuat.
Yudho mencatat bahwa kenaikan harga Bitcoin pada bulan Februari kemungkinan telah memberikan dorongan positif terhadap nilai transaksi kripto selama periode tersebut.
Kenaikan harga Bitcoin cenderung mendorong aktivitas transaksi para investor, baik dalam bentuk jual maupun beli. Hal ini dapat menjadi penyebab mengapa penurunan nilai transaksi pada bulan Januari dapat terkompensasi pada bulan berikutnya.
Yudho, sebagai perwakilan industri kripto, mengajukan rekomendasi kepada pemerintah. Ia mendorong pemerintah untuk terus memajukan industri kripto dengan regulasi yang mendukung inovasi dan tidak memberatkan pelaku industri.
Dikatakan olehnya, regulasi yang tepat dan kondusif akan membantu industri kripto di Indonesia untuk berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Dengan regulasi yang jelas dan mendukung, industri kripto dapat tumbuh dengan lebih stabil dan memberikan keuntungan bagi semua pihak terlibat.
Yudho berharap agar pemerintah dapat terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku industri, untuk menciptakan ekosistem kripto yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan di mana industri kripto dapat terus berkembang tanpa mengorbankan keamanan dan keuntungan para investor.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 29 Feb 2024