starbanjar.com
IMG_20221110_212201.jpg

Momentum Hari Pahlawan, KKB Ajak Teladani Spirit Perjuangan Pahlawan

Ahmad Husaini
10.11.2022

STARBANJAR - Forum Pemuda Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) memperingati Hari Pahlawan dengan menghelat dialog kebangsaan diselenggarakan secara daring, Kamis (10/11/2022).

Yuni Abdi Nur Sulaiman Ketua umum KKB melalui ketua harian Dr Hairudinor berpesan kepada generasi muda untuk merefleksikan nilai-nilai yang dilakukan pahlawan pada masa lampau, yang kemudian untuk ditanamkan generasi muda saat ini.

Dia mengatakan ada banyak pelajaran dari perjuangan yang ditempuh oleh pahlawan masa lalu, khususnya tokoh kemerdekaan dari Suku Bakumpai.

Dengan momentum peringatan hari pahlawan, kata Yuni semangat berjuang dan rela berkorban demi bangsa dan negara yang ada pada jiwa para pahlawan harus terus tumbuh.

Di kesempatan yang sama, Nasrullah berkata warga Bakumpai tak bisa dilepaskan dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya di tanah Borneo.

Dia bercerita saat peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia sedikit terlambat diketahui masyarakat di Borneo Selatan. 

Selain karena memang sengaja ditutupi oleh Belanda, kata Nasrullah akses ke dan dari Pulau Jawa melalui jalur laut terputus, sebab galangan kapal di Kuin dan Alalak pada Mei 1945 diratakan dengan tanah oleh sekutu.

"Akhirnya informasi itu diketahui juga oleh rakyat Marabahan dan lebih meyakinkan lagi, mereka mengetahui lewat siaran radio. Pesawat radio saat itu sangat langka, dibeli dari tentara Australia yang menduduki Banjarmasin untuk melucuti tentara Jepang," ujar akademisi Universitas Lambung Mangkurat ini.

Nasrullah menuturkan informasi tentang kemerdekaan disebarluaskan oleh warga Bakumpai di Marabahan ke masyarakat luas, terutama di DAS Barito.

Walaupun Indonesia telah memproklamasi kemerdekaan, Nasrullah bilang perjuangan masih belum berakhir.

Dia menyebut Sabtu 1 Desember 1945, para pemuda Marabahan membentuk organisasi Persatuan Pemuda Republik Indonesia (PRRI) bertujuan mengisi jiwa rakyat dengan semangat proklamasi 17 Agustus 1945. PRRI inilah yang membeli radio dari tentara Australia sehingga rakyat Marabahan dapat mendengarkan pidato-pidato dari para pemimpin Bangsa Indonesia.

Dia mengatakan kedatangan motorboat “OHA YO” dari Sampit tanggal 3 Desember 1945 di Marabahan, berisi rombongan BPRI Pusat yang dikenal rombongan “9″ Expedisi Kalimantan dipimpin H Achmad, Burhan dan Djaderi. 

Mereka mengadakan pembicaraan dengan PRRI tentang hal-hal yang berkaitan dengan kelanjutan perjuangan mempertahankan kemerdekaan di daerah.

"Tiga keputusan penting dihasilkan melalui rapat pimpinan dengan wakil-wakil segenap lapisan masyarakat setempat tepatnya hari Selasa 4 Desember 1945 di rumah Baidillah, yakni melebur Persatuan Pemuda Republik Indonesia (PPRI) menjadi Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI), kemudian mengambil alih kekuasaan pemerintahan NICA oleh BPRI dan mengibarkan bendera Merah Putih dalam waktu sesegeranya, dan terakhir mengeratkan hubungan dengan Kesatuan Kelaskaran yang ada di Kalimantan, terutama BPRIK di Banjarmasin (Pengambangan)," ucap Nasrullah.

"Jadi warga Bakumpai tidak bisa dilepaskan dari perjuangan kemerdekaan Indonesia, kepada generasi muda marilah kita bersama-sama untuk saling mengisi kemerdekaan hari ini," imbuhnya.