Bagikan:
JAKARTA - Di era digital seperti sekarang ini, penggunaan teknologi untuk aktivitas sehari-hari tampaknya sudah tidak dapat dipisahkan lagi. Teknologi sudah menjadi bagian dari berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam perbankan.
Mobile banking menjadi salah satu produk digital perbankan yang semakin populer. Setiap tahun, jumlah pengguna mobile banking terus meningkat karena kemudahannya dalam melakukan berbagai transaksi perbankan hanya dengan menggunakan gadget, tanpa perlu datang ke kantor cabang atau ATM. Transaksi pun bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Namun, meskipun penggunaannya praktis, mobile banking tetap memiliki risiko yang perlu diwaspadai. Jika tidak berhati-hati, pengguna bisa menjadi korban peretasan oleh hacker, yang bisa mengakibatkan hilangnya uang dalam sekejap.
Kasus peretasan mobile banking semakin marak dan menjadi perhatian serius mengingat banyaknya laporan peretasan yang terjadi belakangan ini.
Agar penggunaan mobile banking Anda tetap aman dan tidak terganggu oleh peretasan, berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan.
Saat ini, banyak tempat umum yang menyediakan jaringan internet atau wifi gratis. Layanan ini memang menggiurkan untuk menghemat kuota internet.
Namun, penting untuk diingat bahwa Anda sebaiknya tidak mengakses layanan mobile banking menggunakan wifi gratis.
Penggunaan wifi publik, seperti yang disediakan di restoran, kantor, dan hotel, meningkatkan risiko peretasan karena hacker bisa dengan mudah membobol akses ke akun Anda. Selain mobile banking, hindari juga mengakses aplikasi pembayaran lainnya saat menggunakan wifi publik.
Kerahasiaan akses ke akun perbankan adalah salah satu kunci keamanan dalam bertransaksi melalui mobile banking. Pastikan tidak ada orang lain yang mengetahui username dan password untuk login ke aplikasi Anda. Selain itu, gunakan password yang kuat dan tidak mudah ditebak.
Baca Juga: Aplikasi myBCA Menjadi Top of Mind bagi Gen Z untuk Layanan Mobile Banking
Bank umumnya menyediakan fitur autentikasi transaksi untuk mengamankan layanan mobile banking mereka. Aktifkan fitur ini agar setiap transaksi hanya bisa dilakukan dengan persetujuan Anda melalui One Time Password (OTP).
Dengan mengaktifkan OTP, hacker akan kesulitan meretas akun mobile banking Anda karena mereka tidak memiliki akses langsung ke OTP. Selain itu, verifikasi ini juga memberikan rasa aman bagi pengguna.
Ingat, jangan pernah memberikan kode OTP kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku sebagai petugas bank.
Bank selalu mengingatkan nasabah untuk tidak membagikan kode OTP, bahkan kepada petugas di teller atau customer service. Selain itu, waspadalah terhadap tawaran hadiah atau diskon dari situs yang tidak resmi.
Banyak situs palsu yang dibangun dengan tujuan phishing, yaitu mengambil data pribadi pengguna. Jangan mudah tergiur oleh iming-iming hadiah atau diskon karena bisa jadi itu hanya trik untuk mendapatkan data pribadi Anda.
Untuk meningkatkan keamanan layanan, bank biasanya melakukan pembaruan aplikasi mobile banking secara berkala. Pastikan Anda selalu memperbarui aplikasi ke versi terbaru agar akun tetap aman.
Setiap pembaruan biasanya menyertakan fitur-fitur baru yang hanya bisa diakses melalui versi terbaru aplikasi, selain juga memperbaiki celah keamanan dari versi sebelumnya.
Meski terlihat sepele, penting bagi Anda untuk memastikan bahwa aplikasi mobile banking yang digunakan adalah aplikasi resmi yang dikeluarkan oleh bank terkait.
Demikian juga saat mengakses internet banking, pastikan Anda hanya menggunakan situs resmi bank. Menggunakan aplikasi atau situs resmi memastikan bahwa Anda terhindar dari risiko peretasan yang lebih besar.
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat mengurangi risiko peretasan dan menjaga keamanan akun mobile banking Anda.
Ingatlah selalu untuk berhati-hati dan waspada dalam setiap aktivitas digital yang Anda lakukan. Keamanan akun perbankan Anda adalah tanggung jawab Anda sendiri, dan dengan menerapkan langkah-langkah preventif, Anda dapat menjaga dana dan data pribadi Anda tetap aman dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 02 Jun 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 04 Jun 2024