Bagikan:
JAKARTA - WhatsApp adalah salah satu aplikasi perpesanan instan yang kini digemari dan digunakan oleh banyak orang terutama warga Indonesia. Namun, semakin populernya aplikasi tersebut tidak mengherankan jika menimbulkan risiko penipuan yang dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggungjawab.
Salah satu modus penipuan yang kerap terjadi adalah dengan meminta uang. Jika Anda menerima pesan WhatsApp dari teman atau anggota keluarga yang meminta sejumlah besar uang, maka berhati-hatilah sebelum mengirimkan apapun.
Seperti yang dilansir dari The Straits Times, terdapat laporan mengenai penipuan WhatsApp yang mengalami lonjakan aktivitas selama bulan November 2023. Penipuan tersebut menggunakan modus meminta uang kepada orang terdekat untuk menyelesaikan kondisi darurat yang sebetulnya tidak ada.
Bahkan, pada tahun lalu tepatnya November 2023 sudah ada 237 laporan penipuan dengan penipu menghasilkan total US$606.000 atau sekitar Rp9.4 miliar. Hal buruknya adalah pada umumnya korban tidak menyadari bahwa mereka telah ditipu, dan mulai menyadarinya berminggu-minggu hingga berbulan-bulan kemudian.
Seperti yang dilansir dari Makeuseof, dalam penipuan ini para penipu menggunakan dua modus penipuan yang sudah ada menjadi satu yaitu hasil Google WhatsApp Web palsu dan rekayasa sosial atau social engineering.
Penipuan dimulai dengan penipu memasang iklan halaman Web WhatsApp palsu di Google. Penipu akan menambahkan klon situs web palsu ke iklan Google Search, sehingga ketika korban menelusuri WhatsApp Web, situs web WhatsApp versi palsu milik penipu akan muncul di posisi teratas.
Jika seseorang mengklik hasil pencarian WhatsApp Web palsu ini maka akan muncul tampilan serupa yang meminta pengguna untuk memindai kode QR seperti yang dilakukan situs web WhatsApp yang valid. Saat korban memindai QR code palsu, penipu dapat mengakses akun WhatsApp korban.
Setelah penipu berhasil mengakses akun WhatsApp korban, mereka dapat mengirim chat ke teman dan keluarga korban. Penipu juga akan mengarang cerita mengapa mereka harus mengirimkan sejumlah besar uang.
Jika penipu keluar dari akun dengan cukup cepat, baik orang yang diretas maupun orang yang mengirim uang tidak akan menyadari bahwa penipuan telah terjadi. Hal ini mungkin baru terungkap ketika orang yang membayar kemudian mengangkatnya sebagai topik pembicaraan.
Pertama, Anda harus menghindari mencari situs web WhatsApp dari hasil Google Search. Sebaiknya, Anda langsung membuka URL resminya yaitu web.whatsapp.com.
Kedua, orang-orang terdekat Anda atau orang yang ada di kontak Anda harus paham terhadap modus penipuan ini. Jika semua orang yang dihubungi penipu mengetahui modus penipuan ini, mereka dapat menolak mengirim uang sehingga penipu tidak akan mendapatkan apapun.
Itu tadi penjelasan mengenai modus baru penipuan WhatsApp yang harus Anda ketahui serta cara mencegahnya.
Meskipun modus penipuan ini mungkin terdengar menakutkan, hal ini hanya efektif jika korbannya tidak mengetahui cara kerja penipuan tersebut sebelumnya. Sekarang setelah Anda mengetahui dasar-dasarnya, Anda dapat menerapkan tips ini di dunia nyata dan menghindari memberikan gaji kepada penipu.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Justina Nur Landhiani pada 12 Mar 2024