starbanjar.com
IMG-20210823-WA0045.jpg
Proyek Jembatan Alalak yang diprediksi rampung pada bulan September 2021 mendatang.

Pemerintah Uji Coba Jembatan Sei Alalak Akhir Bulan Agustus

Redaksi Starbanjar
23.8.2021

STARBANJAR- Proyek Jembatan Alalak 1 progresnya kini sudah mencapai 97 persen dan bakal dilakukan uji coba pada 30 Agustus mendatang.

Jembatan ikonik yang menghubungkan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala ini juga diharapkan sudah dapat digunakan masyarakat pada pertengahan September.

Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA saat meninjau Jembatan Alalak, Senin (23/8/2021) siang mengatakan setelah dilakukan loading test 30 Agustus mendatang.

Hasil dari loading test akan diajukan kepada Menteri PUPR untuk dikeluarkan dokumen bahwa jembatan ini telah layak untuk difungsikan.

"Kita harapkan minggu kedua bulan September, jembatan ini sudah bisa digunakan," ucapnya.

Safrizal menambahkan, Jembatan Alalak baru yang menggunakan teknologi cable stayed melengkung dan satu-satunya di Indonesia ini dapat menjadi ikon baru Kalimantan Selatan, Kota Banjarmasin dan Kabuoaten Barito Kuala.

"Kalau yang urus sudah ada di Batam, kalau melengkung baru ini,"katanya.

Di samping itu, kedepan untuk menambah keindahan dari jembatan alalak baru, ia meminta Banjarmasin dan Batola untuk menata kawasan disekitar jembatan terutama pinggiran sungai yang dapat dibuatkan atau dibebaskan untuk menjadi siring, diperkaya dengan restoran serta tempat selfi. Sehingga kekumuhan yang ada jika menikmati pemandangan jembatan ini bisa diatasi.

"Saya akan rundingkan dengan Walikota Banjarmasin dan Bupati Batola supaya tahun 2022 sudah ada program ditepi-tepi sungai agar jembatan ini benar-benar indah secara sebenarnya. Sehingga penataan disekitar ini adalah satu keharusan yang perlu dilakukan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Balai Jalan Kementerian PUPR, Syauqi K mengatakan, saat ini proyek sudah masuk dalam tahap finishing untuk struktur utama dan disisi jembatan sedang dibuat fronttage agar pada rekayasa lalulintas ketika digunakan sudah sesuai.

"Jadi tidak ada lagi kemacetan dan sebagainya. Serta nanti pada sisi kelayakan secara fungsinya nanti akan dilakukan loading test pada 30 Agustus yang setelahnya  dikeluarkan sertifikat dari Menteri PUPR agar bisa difungsikan. Semoga lebih cepat keluar agar bisa lebih cepat digunakan," pungkasnya.

Sebagai informasi, pembangunan Jembatan Sei Alalak senilai Rp 278 miliar  didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton.

Jumlah itu lebih kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 8 ton.

Selain itu, kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan masa layanan hingga 100 tahun.

Lingkup pekerjaan pembangunan jembatan itu meliputi bentang utama dengan struktur cable-stayed sepanjang 130 meter, jembatan pendekat yaitu struktur pileslab 125 meter, dan oprit jembatan dengan panjang 425 meter.