starbanjar.com
IMG-20221015-WA0002.jpg

Persiapan Pawai Literasi Banjarbaru, Flashmop Bakal Diramaikan Ribuan Pelajar Baca Buku

M Rahim Arza
14.10.2022

STARBANJAR - Plt. Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Banjarbaru, Mutia Syafariahadi membuka rapat koordinasi panitia Festiva Literasi di Studio Mini, Lantai 2 Darpusda Banjarbaru, pada Rabu (11/10/2022) siang.

Rakor yang dihadiri Kepala Satpol PP, perwakilan Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Perhubungan (Dishub), Prokopim, serta jajaran bidang-bidang di Darpusda, marching band Swara Diva, b-Pro Event Organizer, dan perwakilan komunitas-komunitas literasi Banjarbaru yang menjadi bagian pelaksana tim panitia festival.

3 dari 20 konten kegiatan yang dirangkai dalam balutan Festival Literasi Banjarbaru nanti akan berkolaborasi dengan Banjarbaru Tempo Doeloe yang dilaksanakan pada 22-30 Oktober mendatang.

"Rapat koordinasi hari ini penting, terkait puncak festival yaitu pawai literasi dan flash mob pada 22 Oktober 2022," ucap Mutia yang juga Asisten I Wali Kota Banjarbaru lewat siaran persnya.

Giat pawai literasi ini direncanakan akan melibatkan seluruh SD dan SMP sederajat, masing-masing sekolah diharapakan bisa mendelegasikan 20 siswa(i) pada 22/10 pagi pukul 07.00.

Pada kesempatan itu, Hudan menyebut ada ribuan pelajar yang akan diajak flash mob membaca selama 10 sampai 15 menit di Lapangan Murdjani. Momen ini bertujuan agar gemar membaca dari simbol flash mob menjadi rutinitas wajib warga Banjarbaru. 

"Agar menjadikan Banjarbaru sebagai kota literasi di Kalsel, tentu lewat event ini kita tampilkan dan hidupkan gemar membaca itu," ucap Hudan, Duta Baca Kota Banjarbaru 2021-2025 itu.

Hudan menjelaskan, tujuan dari 'pengawinan' event Banjarbaru Tempo Doeloe dengan Festival Literasi ini merupakan gagasan dari Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin. 

Niatnya, kata penyair asal kota idaman ini adalah untuk mengangkat lebih tinggi lagi marwah Kota Banjarbaru yang sejak tahun 50'an silam, yang digadang-gadang jadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan (sekarang Kalimantan Selatan).

Event Banjarbaru Tempo Doeloe bakal diisi dengan fashion show jadul, kontes motor dan mobil antik, kontes foto dan video vintage, kontes break dance, parade motor antik dan charity, tribute malay song, dan parade dangdut melayu.

Diketahui bahwa Balai Kota Banjarbaru sekarang dibangun sekitar tahun 1956. Bangunan bernuasna kolonial Belanda itu merupakan hasil sentuhan tangan dingin arsitektur bernama Van der Pijl. 

Dalam membangun kota idaman itu, dia menggandeng seorang kontraktor pemborong bernama Raden Pandji (R.P) Soeparto yang sekarang namanya diabadikan menjadi nama jalan di samping Balai Kota Banjarbaru.

Kemudian, sosok Haji Idak merupakan tokoh pertanian yang telah menerima anugerah Kalpataru sebagai kategori perintis lingkungan pada 1987. Dia berhasil mengembangkan teknologi pengairan di lahan rawa/gambut, termasuk upaya dalam merintis usaha tani terpadu yang terdiri dari pertanian, perikanan dan pembibitan buah.

Dengan itu, Hudan menyebut konsep bangunan Balai Kota Banjarbaru itu telah di setting dengan baik oleh Founding Fathers, seperti dr. Murdjani, kemudian diteruskan oleh RTA Milono dan menunjuk Van der Pijl sebagai perancangnya pada 1953. Dan giat lomba itu akan digeber pada 27/10 mendatang.

"Karena berkolaborasi dengan event Banjarbaru Tempoe Doeloe maka akan diisi juga dengan kegiatan lomba baca puisi dalam mengenang tokoh sastra yang sudah wafat yakni Eza Thabry Husano, Hamami Adaby dan M Rifani Djamhari. Tiga karya penyair itu akan jadi bahan lomba kita," tandasnya.