starbanjar.com
narkoba.jpg

Polisi Militer Kamboja Gagalkan Penyelundupan 1,02 Ton Narkoba

Redaksi Starbanjar
23.1.2024

STARBANJAR - Polisi Militer di Provinsi Preah Vihear, Kamboja, berhasil melakukan penggerebekan terhadap penyelundup narkoba. Sebanyak 1,02 ton obat-obatan terlarang berhasil disita dari dalam sebuah mobil SUV yang ditinggalkan oleh para tersangka setelah melintasi perbatasan negara tetangga.

Menurut keterangan resmi yang dikeluarkan oleh otoritas setempat, petugas polisi militer berhasil mengejar para tersangka setelah melihat aktivitas mencurigakan di sekitar perbatasan. Mobil SUV yang digunakan oleh penyelundup akhirnya ditinggalkan, dan para tersangka berhasil melarikan diri setelah kejar-kejaran dengan petugas.

Laporan otoritas Kamboja mengungkapkan bahwa pihak berwenang telah berhasil menahan sebanyak 19.940 tersangka terkait narkoba pada tahun 2023, jumlah ini mencatat peningkatan signifikan sebesar 35 persen dibandingkan dengan jumlah penangkapan pada tahun 2022 sebanyak 14.784. 

Brigadir Jenderal Kang Saokun, kepala Polisi Militer Provinsi Preah Vihear, Kabar mengungkap bahwa aparat keamanan di negara tersebut semakin gencar dalam menanggulangi peredaran narkoba.

Selain itu, otoritas setempat juga berhasil menahan 499 orang warga asing dari 17 negara berbeda. Fakta ini menunjukkan bahwa perdagangan narkoba di Kamboja melibatkan tidak hanya warga lokal, tetapi juga melibatkan pelaku dari luar negeri.

Peningkatan Kasus Narkoba di Kamboja

Selama tahun 2023, sekitar 2,97 ton obat-obatan terlarang berhasil disita oleh aparat keamanan, termasuk jenis-jenis narkoba berbahaya seperti heroin, ekstasi, ketamin, dan lainnya. Upaya keras dalam memberantas perdagangan narkoba di Kamboja juga tercermin dari hasil operasi yang berhasil dilakukan oleh polisi militer.

Kamboja sendiri tidak memberlakukan hukuman mati terhadap pelaku kejahatan narkoba. Hukuman yang diberlakukan termasuk hukuman seumur hidup bagi mereka yang terbukti terlibat dalam perdagangan narkoba dengan jumlah lebih dari 80 gram. 

Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Kamboja dalam menangani permasalahan narkoba tanpa mengandalkan hukuman mati.

Meskipun demikian, otoritas keamanan Kamboja terus meningkatkan langkah-langkah pencegahan dan penindakan terhadap perdagangan narkoba, mengakui bahwa masalah ini memiliki dampak serius terhadap masyarakat dan kesejahteraan negara.

Penggerebekan di Provinsi Preah Vihear menjadi salah satu contoh keberhasilan aparat keamanan dalam menangani masalah narkoba di Kamboja, yang diharapkan dapat memberikan efek jera terhadap para pelaku kejahatan terkait narkoba di wilayah tersebut.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 23 Jan 2024