starbanjar.com
property_banner (1).jpg
Ilustrasi PT Astra International Tbk (ASII).

Prospek Saham Astra (ASII) Saat Laba Bersih 2023 Cetak Rekor

Redaksi Starbanjar
29.2.2024

STARBANJAR – PT Astra International Tbk (ASII) baru saja merilis laporan kinerja keuangan 2023 dengan capaian laba bersih Rp33,83 triliun. Perolehan laba bersih tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang 5 tahun terakhir. Lantas bagaimana prospek dan target saham emiten industri itu? 

Berdasarkan data IDX Mobile pada perdagangan Kamis, 29 Februari 2024, saham ASII dibuka langsung ngacir ke level Rp5.275 per saham. Angka ini menguat 0,96% dari harga pembukaannya sebesar Rp5.250 per saham. 

Terpantau hingga pukul 09.56 WIB, frekuensi saham bersandikan ASII mencapai angka 2,89 ribu dengan volume perdagangan 9,05 juta. Adapun nilai turn-over saham ini berada di level  48 miliar dengan kapitalisasi pasar menembus Rp213,6 triliun. 

Asal tahu saja, setelah rilis kinerja keuangan pada Rabu, 28 Februari 2024, saham ASII langsung melesat ditutup ke zona hijau Rp5.225 per saham. Apabila melihat data perdagangan satu bulan terakhir saham ini telah menguat sebesar 150 poin  atau 2,93%. 

Mengacu data tersebut, saham raksasa otomotif ini berada di fase bullish atau sentimen yang menggambarkan pasar akan naik. Hal ini sesuai konsensus para analis yang dihimpun oleh Bloomberg. 

Konsensus tersebut menyatakan bahwa target harga saham ASII dapat mencapai Rp6.439,62 per saham dalam waktu 12 bulan mendatang. Sementara itu, harga saham saat ini berada pada tingkat Rp5.275 per saham. Ini mengindikasikan masih terdapat peluang keuntungan sekitar 22,07%.

Dari 23 analis yang merekomendasikan Buy, empat di antaranya memberikan rekomendasi bertepatan dengan pengumuman hasil kinerja keuangan tahunan Astra International. Salah satunya adalah analis Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan mempertahankan rekomendasi Buy dengan mempertahankan target harga saham ASII di harga Rp8.000 per saham. 

“Kami percaya ASII memiliki model bisnis yang solid, dengan bisnis pembiayaan dan juga pertambangan (dari UNTR) mengimbangi lemahnya kontribusi pendapatan dari bisnis otomotifnya di tengah lemahnya bisnis 4W,”  ungkapnya dalam risetnya yang dikutip pada Kamis, 29 Februari 2024. 

Dengan merujuk harga saham ASII saat ini yang dihitung berdasarkan target saham oleh Mandiri Sekuritas, para investor yang membeli saham ASII memiliki potensi keuntungan cuan maksimal sekitar 51,66%.

Kinerja ASII 5 Tahun Terakhir

Merujuk laporan keuangan perseroan, laba bersih ASII pada tahun buku 2023 mencapai Rp33,83 triliun, angka ini  mengalami peningkatan sebesar 16,91% secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun buku 2022, yakni Rp28,94 triliun.

Sementara itu, dari segi pendapatan ASII sukses mengumpulkan  uang sebesar Rp316,56 triliun, capaian ini naik sebesar 5,03% YoY, dibandingkan pada tahun buku 2022, yaitu sebesar Rp301,37 triliun.

Perolehan laba dan pendapatan ASII sepanjang 2023 menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah perseroan. Pasalnya, jika merujuk perolehan laba tahun buku 2021, emiten otomotif ini hanya mampu mengumpulkan nominal Rp20,2 triliun. 

Jumlah tersebut  sukses melesat 25% secara tahunan dibandingkan tahun buku 2020 dengan laba bersih sebesar Rp16,16 triliun. Peningkatan itu dikarenakan mulai menurunnya Pandemi Covid-10. Sebab, laba bersih ASII pada periode tersebut anjlok tajam jika dibandingkan laba bersih tahun buku 2021, yang mencapai Rp21,71 triliun. 

Dampak pandemi Covid-19 juga memberikan pola serupa pada sisi pendapatan. ASII berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp233,48 triliun pada tahun buku 2021, mengalami peningkatan yang cukup tajam dibandingkan dengan perolehan pendapatan tahun buku 2020 yang sebesar Rp175 triliun. 

Meskipun demikian, jumlah pendapatan ASII pada tahun buku 2020 ini menunjukkan penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun buku 2019 yang mampu meraih pendapatan sebesar Rp237,166 triliun.

Pendorong Kinerja ASII 2023

Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro, menyatakan bahwa pencapaian kinerja 2023 sukses mencatat rekor tertinggi bagi perusahaan, didukung oleh pemulihan penjualan sepeda motor dan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen. 

Melalui keterangan resmibya, Djony menyampaikan bahwa "Grup tetap menunjukkan ketahanan dengan diversifikasi portofolio bisnisnya, meskipun terjadi penurunan harga komoditas dan melemahnya kondisi perekonomian pada semester kedua."

Djony juga mengungkapkan antisipasinya terhadap kemungkinan penurunan siklus pertumbuhan di tahun 2024, asalkan pemulihan penjualan sepeda motor dan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen terus berlanjut. 

"Namun demikian, kami yakin bahwa Grup berada pada posisi yang baik untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang melalui penguatan bisnis inti dan investasi baru yang mendukung prioritas strategis kami." imbhuny

Sebagai informasi beban pokok pendapatan ASII pada tahun buku 2023 naik menjadi Rp243,25 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 5,17% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp231,29 triliun. 

Sebagai hasilnya, laba bruto emiten otomotif dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI ini meningkat menjadi Rp73,31 triliun, naik sebesar 4,59% dibandingkan dengan laba bruto tahun sebelumnya yang mencapai Rp70,08 triliun.

Tercatat hingga 31 Desember 2023, total liabilitas ASII mencapai Rp195,26 triliun, meningkat dari Rp 169,57 triliun pada 31 Desember 2022. Sementara itu, ekuitas ASII naik menjadi Rp250,41 triliun per 31 Desember 2023, dibandingkan dengan ekuitas tahun sebelumnya sebesar Rp243,72 triliun.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 29 Feb 2024