Bagikan:
STARBANJAR - Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Se-Kalimantan Selatan mengusulkan Muktamar NU digelar tahun ini.
Hal ini berdasarkan hasil rapat koordinasi Nahdlatul Ulama Se-Kalimantan Selatan yang digelar pada Sabtu hingga Minggu (18-19/9/2021) di Asrama Haji Banjarbaru.
Ketua PWNU Kalsel Dr KH Abdul Hasib Salim menuturkan pihaknya menyarankan mekanisme pemilihan Rais 'Aam tetap melalui Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) dan pemilihan ketua umum Tanfidziyah melalui pemilihan langsung.
Hal ini berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU yang diterapkan pada Muktamar NU ke 33 tahun 2015 silam di Jombang.
"Ini merupakan keputusan resmi NU Kalsel, dan akan kami sampaikan pada Konferensi Besar (Konbes) dan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PBNU yang akan digelar 25 September 2021 mendatang," ujar Hasib Salim.
Dia mengatakan selain membahas isu-isu seputar persoalan Muktamar NU, dalam rakor ini juga membicarakan tentang Langkah-langkah NU dalam merapikan aset dan kekayaan organisasi yang belum terdata dengan maksimal.
"Gerakan KartaNU juga menjadi perbincangan yang hangat dalam forum, dimana PCNU didorong agar memasifkan pendataan warga NU yang ada di daerahnya masing-masing," kata Hasib Salim.
Sekretaris PWNU Kalsel Berry Nahdian Furqon menambahkan sebagai bentuk apresiasi, PWNU Kalimantan Selatan akan memberi reward kepada PCNU yang paling banyak mendata warga NU di daerahnya.
"Kami akan mengapresiasi penuh PCNU yang berprestasi dalam mendata warga NU di Kabupaten/Kota, hal ini bertujuan untuk merapikan database NU Kalimantan Selatan,” imbuh Berry.