Bagikan:
STARBANJAR- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan mendorong adanya digitalisasi sistem pembayaran di kalangan pedagang Pasar Terapung.
Sistem pembayaran digital yang dimaksud dikenalkan melalui pola Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Lewat QRIS, pelaku usaha tak perlu lagi bertransaksi menggunakan uang fisik. Cukup pindai kode, lalu transaksi rampung.
Kegiatan ini ditandai BI Kalsel bersama Bank BTN dan Link Aja saat peresmian digitalisasi pembayaran pada, Jumat (9/4/2021) di Kawasan Wisata Pasar Terapung Siring Kota Banjarmasin.
"Digitalisasi perekonomian dan keuangan sendiri salah satu kiat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi terutama dalam situasi pandemi ini,” katanya Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah Kalsel Amanlison Sembiring.
Dalam peresmian ini, ada 150 pedagang atau acil-acil Pasar Terapung yang dikenalkan sistem pembayaran QRIS. Menurut Amanlison, pembayaran menggunakan QRIS dapat membuat transaksi kian instan.
Di Kalsel sendiri, kini sudah ada 71.774 merchant atau pelaku usaha yang sudah menggunakan QRIS.
Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, turut mendukung adanya sistem pembayaran digital di kalangan pedagang Pasar Terapung. Menurut dia, kerugian akibat transaksi fisik dapat ditekan jika pembayaran QRIS terus digalakkan.
Tentu saja (QRIS) merupakan sebuah ide yang bagus sekali. Supaya penggunaan uang non-tunai ini menjadi salah satu pilihan alat pembayaran," ujar Safrizal.
"Tentu saja tidak akan berhenti di lokasi pasar terapung saja, saya juga akan membantu mensosialisasikan ini agar transaksi keuangan lainnya baik di desa, pasar tradisional, ataupun angkutan umum bisa dilaksanakan secara cashless atau non-tunai” pungkasnya.