Bagikan:
STARBANJAR - Status kesenian budaya Reog Ponorogo sebagai warisan budaya dunia tinggal selangkah lagi. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) akan menyidangkan kesenian tersebut pada tahun depan.
Hal itu setelah Pemerintah Indonesia mendaftarkannya pada 18 Februari lalu. Status tersebut akan memberikan legitimasi pada Reog Ponorogo sebagai kebudayaan asli Indonesia.
“Sudah bisa dipastikan kita usulkan salah satu, agenda tahunan, tahun depan, sidang tahun depan. Jadi sudah akan dibahas oleh UNESCO tahun depan,” kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy dilansir dari laman TrenAsia, Jum'at 25 Agustus 2023.
Dalam mendapatkan status sebagai warisan budaya dunia, pemerintah daerah telah lama menginisiasi hal tersebut dan berusaha memenuhi syarat-syarat dari UNESCO.
Hal itu kemudian diwujudkan dengan penggunaan kulit kambing pada topeng Reog berbentuk kepala harimau dan bukan menggunakan kulit harimau.
Saat ini, Reog Ponorogo telah masuk Waiting list nomor 39 untuk menjadi warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO.
“Waiting list nomor 39. Kita berupaya untuk memberikan semacam legitimasi, bahwa Reog Ponorogo ini memang layak untuk ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO,” ujar Muhadjir.
Dengan masuk listnya Reog dalam daftar UNESCO, Muhadjir berharap kesenian tersebut dapat segera ditetapkan statusnya dalam waktu yang dekat. Hal itu untuk memberi legitimasi sebab menilik beberapa tahun kebelakang sempat ada isu klaim Reog sebagai budaya Malaysia yang akhirnya diklarifikasi oleh Pemerintah Negeri Jiran tersebut jika hal itu tidak benar.
Eksistensi Reog
Kesenian Reog Ponorogo tidak hanya eksis di dalam negeri saja, di luar negeri kesenian satu ini juga cukup eksis. Menko PMK tersebut mengatakan jika di belahan Eropa juga terdapat komunitas Reog di samping di Malaysia pun juga ada demikian.
“Memang Reog ini terbukti sumbernya Ponorogo, kalau di Malaysia ada Reog, itu kebetulan ada orang Ponorogo yang kemudian hias pora di sana. Bahkan di Eropa sudah ada komunitas Reog di sana,” ujar Muhadjir.
Reog Ponorogo merupakan salah satu kesenian tradisional berwujud tarian yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kesenian ini menggunakan topeng macan berhias bulu merak berukuran sangat besar yang biasanya disebut sebagai dadak merak.
Dalam pementasan terdapat beberapa tokoh yang ditampilkan seperti Warok, Bujang Ganong, Prabu Klono Sewandono, Jathil, Barongan, dan lain sebagainya.
Penampilan Reog biasanya diiringi oleh gong, kendang, terompet dan alat musik tradisional lainnya. Kesenian ini biasa ditampilkan saat ada acara-acara besar tertentu seperti bersih desa dan acara penting lain.