starbanjar.com
Izaak Zulkarnain
Izaak Zulkarnain

RSUD Ulin Kini Punya Unit Transfusi Darah, Bisa Buat Terapi Plasma Konvalesen

Ari Arung Purnama
09.9.2020

STARBANJAR- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin kini resmi memiliki Unit Transfusi Darah. Peresmian ini dihadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor di Lobby Lantai 1 Gedung Ulin Tower RS setempat, pada Selasa (8/9/2020).

Dalam kesempatan itu, Sahbirin menyampaikan, dengan diresmikannya Unit Transfusi Darah RSUD Ulin Banjarmasin ini dapat membantu pasien yang memerlukan transfusi darah.

“Dengan adanya alat ini, tentu menambah kemampuan RSUD Ulin Banjarmasin dalam penanganan pasien covid-19 serta dapat membantu pasien yang memerlukan transfusi darah” ujar Sahbirin.

Plt Direktur RSUD Ulin, Izaak Zoelkarnain Akbar mengatakan peresmian ini dimandatkan sebulan yang lalu ketika kasus Covid-19 masih tinggi di Kalimantan Selatan. Melalui gugus tugas, pihak RSUD Ulin juga diperintahkan membuat plasma konvalesen.

"Pembuatan Plasma Konvalesen ini tidak sederhana. Kita harus merubah bank darah menjadi Unit Transfusi Darah," jelas Izaak.

"Selain perubahan tadi, kita juga dapat bimbingan dari rumah sakit Dr. Soetomo tentang segala macam teknik - segala macam keilmuan - segala macam pengalaman, walaupun hanya lewat video conference Zoom," lanjutnya lagi.

Setelah mendapatkan pelatihan dari Rumah Sakit Dr. Soetono, pihak RSUD Ulin melapor pada gubernur tempo hari untuk diadakan alat-alat untuk plasma konvalesen oleh pemerintah provinsi melalui BPBD. Dia mengatakan setelah alat tersebut datang, pelatihan dilakukan dan dari pelatihan tersebut, pihak RSUD Ulin bisa membuat plasma konvalesen.

Izaak menjelaskan proses pembuatan plasma konvalesen dimulai dari pengambilan dari donor pembuatan plasma yang memakan waktu  30 - 45 menit. Setelah diambil, plasma akan dibekukan di suhu -34°C. Jika dibekukan, Izaak mengatakan bahwa plasma tersebut bisa bertahan selama 3 bulan.

"Setelah keberhasilan pelatihan yang kami lakukan, hari ini ada satu lagi pendonor darah untuk dibuat menjadi plasma konvalesen" jelasnya.

Izaak meminta kepada pasien yang telah sembuh dari covid-19 bisa berkenan untuk mengikuti tes plasma konvalesen. Hal tersebut dilakukan agar pihak RSUD Ulin bisa menemukan orang yang memenuhi syarat sebagai pendonor plasma konvalesen.

"Biasanya dari 10 pasien yang sudah sembuh itu hanya sekitar 20 - 30% saja pasien yang memenuhi syarat menjadi pendonor plasma konvalesen" ungkap Izaak.

"Karena syaratnya adalah antibodinya harus tinggi, jadi didalam plasma itu adalah antibodi yang sudah bisa melawan covid - 19," jelasnya lagi.

Penggunaan plasma konvalesen sendiri dimasukkan secara pasif melalui transfusi. Hal ini dilakukan untuk pasien dalam keadaan sakit parah agar bisa plasma itu membentuk antibodi yang melawan penyakit itu.

"Jadi dalam hal ini, plasma konversen merupakan salah satu / jadi bukan yang utama, salah satu pengobatan pasien covid - 19 dalam kondisi parah," pungkas Izaak.