starbanjar.com
Anda Merasa Selalu Lelah? Ini 8 Alasannya
Anda Merasa Selalu Lelah? Ini 8 Alasannya (Freepik.com)

Sering Kelelahan? Inilah 8 Alasan Utama yang Perlu Diwaspadai

Redaksi Daerah
24.9.2024

JAKARTA -  Kurang tidur dapat menjadi salah satu alasan mengapa Anda mungkin merasa lelah. Alasan lainnya bisa jadi karena kekurangan nutrisi, stres, kondisi kesehatan yang mendasari, atau efek samping obat. Jika Anda mengalami kelelahan kronis, segera periksakan diri ke dokter.

Sebetulnya, jika Anda merasa sangat lelah atau kurang energi, Anda tidak sendirian. Kelelahan tersebut dapat disebabkan oleh hal-hal sederhana seperti kurang tidur atau terserang flu. Namun, bisa juga disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mendasari.

Berikut beberapa alasan mengapa Anda sering lelah.

Alasan Anda Sering Merasa Lelah

1. Tidak Mendapatkan Cukup Tidur Berkualitas

Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan. Sayangnya, banyak dari kita yang tidak cukup tidur karena kesibukan sehari-hari, yang bisa menyebabkan kelelahan. 

Tidur sangat penting untuk kesehatan. Karena selama tidur, tubuh melakukan berbagai proses penting, termasuk melepaskan hormon pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel. 

Meski kebutuhan tidur setiap orang berbeda, orang dewasa disarankan tidur setidaknya 7 jam per malam untuk kesehatan optimal. Jika Anda kesulitan tidur, Anda mungkin mengalami insomnia yang disebabkan karena stres psikologis atau lingkungan tidur yang buruk. 

2. Kekurangan Nutrisi

Kekurangan nutrisi tertentu dapat membuat Anda merasa lelah meskipun sudah tidur cukup. Kekurangan nutrisi seperti zat besi, vitamin B, vitamin D, dan magnesium bisa menyebabkan kelelahan. 

Jika Anda mengalami kelelahan terus-menerus, bicarakan dengan dokter apakah perlu melakukan tes untuk mengetahui apakah Anda mengalami kekurangan nutrisi.

3. Stres

Stres kronis dapat menyebabkan kelelahan. Bahkan, stres kronis dapat mengakibatkan gangguan kelelahan terkait stres, yang ditandai dengan gejala kelelahan fisik dan psikologis.

Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres melalui terapi atau konseling dapat membantu mengurangi kelelahan.

4. Kondisi Kesehatan yang Mendasari

Jika Anda mengalami kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan kelelahan termasuk sleep apnea, hipotiroidisme, diabetes, depresi, dan sindrom kelelahan kronis.

Jika Anda mengalaminya, Anda perlu mendapatkan perawatan yang tepat untuk kondisi medis ini dapat membantu mengurangi kelelahan.

5. Pola Makan yang Buruk

Pola makan yang buruk dapat memengaruhi energi Anda. Diet yang tidak seimbang dan rendah nutrisi dapat membuat tubuh kekurangan energi untuk menjalankan fungsinya. 

Selain itu, konsumsi makanan olahan tinggi gula dapat mempengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan kelelahan. Mengonsumsi makanan bergizi tinggi, seperti buah, sayuran, dan protein sehat, dapat membantu mengurangi kelelahan.

6. Konsumsi Kafein Berlebihan

Minuman berkafein seperti kopi atau minuman energi dapat meningkatkan energi, tetapi terlalu banyak kafein dapat mengganggu tidur, yang pada akhirnya menyebabkan kelelahan. 

Jika Anda sering minum minuman berkafein dan mengalami masalah tidur, cobalah untuk mengurangi konsumsinya untuk melihat apakah itu membantu meningkatkan kualitas tidur Anda.

7. Kekurangan Hidrasi

Dehidrasi juga dapat menyebabkan kelelahan. Hal ini karena tubuh kehilangan air melalui urin, keringat, dan napas, sehingga penting untuk minum cukup air setiap hari. Tanda-tanda dehidrasi termasuk rasa haus, pusing, dan sakit kepala.

8. Berat Badan Berlebih atau Obesitas

Mempertahankan berat badan yang sehat penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Obesitas bisa meningkatkan risiko kelelahan, terutama karena menyebabkan gangguan tidur seperti sleep apnea. Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan energi.

Itu tadi beberapa penyebab yang membuat Anda merasa kelelahan terus menerus. Jika Anda masih merasa lelah, penting untuk menemukan penyebabnya dan mencari solusi yang tepat, baik itu melalui perubahan gaya hidup, pola makan, atau perawatan medis.

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 24 Sep 2024