starbanjar.com
Bang Dhin
Bang Dhin

Tantangan dan Peluang Pemuda Tahun Ini, dari Pandemi Hingga Bonus Demografi

Redaksi Starbanjar
09.1.2021
STARBANJAR - Wakil ketua DPRD Kalimantan Selatan Muhammad Syaripuddin berpendapat tahun 2021 Pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan utama, bagi masyarakat khususnya pemuda.
 
Hal tersebut disampaikan dalam legislative goes  to campus dengan tema 'Tantangan dan Peluang Pemuda di Tahun 2021', di kedai Bambu Jum'at (8/1/2021).
 
Menarik Syaripuddin justru memberikan materi melalui zoom kepada puluhan pemuda yang mayoritas mahasiswa yang hadir dalam kegiatan yang diinisiasi DPRD Kalsel, KNPI Kalsel dan Radar Banjarmasin .
 
Bang Dhin sapaan akrabnya, menuturkan pandemi Pandemi menjadikan mobilitas masyarakat terbatas, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, baik lokal, nasional hingga global.
 
"Adanya Pandemi bukan berarti tidak ada peluang sama sekali, kalau pemuda berinovasi tentu masih bisa bertahan," ujar Bang Dhin.
 
Politisi PDIP ini menyebut pemuda bisa tetap menjalankan UMKM, tetapi melalui platform digital. Tanpa harus ada interaksi secara langsung.
 
Muhammad Ridho mengatakan sektor pembangunan kepemudaan mutlak ada terobosan baru, sebab indeks pembangunan pemuda (IPP) Kalsel masih berada di lima besar terbawah dari 34 provinsi di Indonesia. 
 
"Aspek kepemudaan, salah satu aspek terpenting dalam tataran masyarakat, terlebih beberapa tahun yang akan datang Indonesia memasuki bonus demografi," tegas Ridho.
 
Dia mengakui ada serangkaian pekerjaan rumah yang menunggu, untuk meningkatkan aspek pembangunan kepemudaan, salah satunya adalah formulasi kebijakan, terutama bersaing secara global di era revolusi industri 4.0
 
Ridho mencontohkan hal kecil, bahwa tidak sedikit individu yang kesulitan menggunakan zoom meeting ataupun google meet.
 
Disisi lain, masih banyaknya pemuda terutama mahasiswa yang masih apatis dengan perkembangan isu terkini. Salah satu faktor mahalnya biaya pendidikan.
 
"Imbasnya mahasiswa hanya berfikir cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan secepatnya, tentu tidak semua mahasiswa yang berpikir demikian," ujar aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini.
 
Di tempat yang sama, M Fitri Yandhi menyebut pemuda perlu untuk menguasai bahasa asing, sehingga bisa berkomunikasi dengan masyarakat global.
 
"Pengalaman saya menjadi anggota pertukaran pelajar, kemampuan bahasa salah satu aspek penting untuk bisa berkompetisi di level global," imbuh Fitri.