starbanjar.com
mpox.jpg
Waspada Penularan Mpox! Ketahui Gejala dan Cara Mencegahnya

Waspadai Mpox! Kenali Gejala dan Cara Menghindarinya

Redaksi Daerah
23.8.2024

JAKARTA - Baru-baru ini muncul isu adanya kasus Mpox atau Monkeypox. Seperti yang dilansir dari Sehat Negeriku, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 14 Agustus 2024 lalu telah menetapkan Mpox sebagai Kedaruratan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC), menyusul peningkatan kasus Mpox di Republik Demokratik Kongo dan sejumlah negara di Afrika.

Status PHEIC ini diketahui telah ditetapkan sebanyak dua kali dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Sebelumnya, pada Juli 2022, WHO sempat menyatakan status darurat serupa karena penyebaran Mpox yang meluas ke berbagai negara yang sebelumnya tidak pernah ada kasus tersebut. Kemudian, status PHEIC tersebut dicabut pada Mei 2023 seiring dengan penurunan kasus secara signifikan di seluruh dunia.

Penularan Virus Mpox (MPXV)

Virus Mpox dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Cara penularan penyakit ini dapat melalui kontak erat dengan cairan tubuh atau lesi kulit seseorang yang telah terinfeksi atau kontak tidak langsung dengan benda yang terkontaminasi atau droplet.

Penyakit Mpox juga dapat menular melalui kontak langsung kulit ke kulit atau membran mukosa, termasuk ketika melakukan kontak seksual. Sedangkan penularan melalui droplet pada umumnya membutuhkan kontak erat yang lebih lama sehingga anggota keluarga yang tinggal serumah atau kontak erat dengan kass berisiko lebih besar untuk tertular.

Gejala Penyakit Mpox

Berdasarkan laporan Technical Report Mpox di Indonesia Tahun 2023 yang diterbitkan oleh Kemenkes pada 2024, gejala Mpox pada kasus konfirmasi yang paling banyak dilaporkan yaitu adanya lesi yang diikuti oleh demam, ruam, dan limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening.

Cara Mencegah Terkena Penyakit Mpox

Untuk melakukan pencegahan dan perawatan pada pasien Mpox, Kemenkes mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan vaksin dan obat-obatan termasuk antibiotik. 

Plh. Dirjen P2P Yudhi Pramono juga mengimbau masyarakat terutama para pelaku perjalanan untuk tetap waspada dan menghindari bepergian ke negara-negara yang sudah ada kasus Mpox.

Masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan perilaku hidup bersih  dan sehat, menerapkan perilaku seksual yang sehat seperti tidak gonta ganti pasangan atau melakukan hubungan seksual sesama jenis.

Itu tadi penjelasan mengenai penyakit Mpox yang saat ini statusnya kembali PHEIC dan cara untuk mencegahnya.

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 23 Agt 2024